Fenomena di permukaan Bumi secara tidak langsung mengalami persebaran. Konsep diferensiasi area membandingkan persebaran fenomena untuk menunjukkan antara satu daerah dengan daerah lain. Perbedaan fisik dapat dilihat dari tingkat fenomena atmosfer seperti aurora. Perbedaan kondisi fisik dapat menyebabkan perbedaan kondisi sosial masyarakat. Sebagai contoh, fenomena aurora hanya dapat terjadi di wilayah sekitar kutub dan wilayah dekat ekuator.
Konsep Geografi Interaksi dan Interpendensi
Setiap daerah di permukaan Bumi memiliki potensi dan sumberdaya alam berbeda-beda bergantung dari letak, topografi, ketinggian dan lain sebagainya. Selain itu, suatu daerah tidak akan dapat memenuhi segala kebutuhan penduduknya yang beragam. Sebagai contoh, penduduk perkotaan akan mendatangkan hasil pertanian untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dari desa dan desa akan mendatangkan hasil industri dari kota.
Fenomena saling membutuhkan antardaerah tersebut menghasilkan interaksi dan interpendensi. Dalam geografi, interaksi merupakan hubungan geografis antardaerah. Interaksi tersebut semakin lama akan menimbulkan interpendensi atau yang dikenal dengan saling ketergantungan satu sama lain.
Konsep Geografi Nilai Guna
Konsep nilai guna melihat kondisi geografis suatu wilayah yang memiliki manfaat untuk kehidupan manusia. Berdasarkan topografinya, wilayah memiliki guna seperti dataran rendah untuk pertanian, dataran tinggi untuk perkebunan, serta gunung dan pantai untuk pariwisata.
Penerapan konsep nilai guna dalam bidan pariwisata bersifat relatif tergantung pada tujuan pemanfaatannya. Sebagai Contoh, arum jeram tidak istimewa bagi masyarakat sekitar aliran sungai berarus deras. Akan tetapi, bagi masyarakat daerah lain, jeram memiliki nilai guna tinggi. Kondisi demikian menjadikan Jeram sebagai tambahan nilai guna yang bisa dimanfaatkan sebagai pariwisata.
Konsep Geografi Aglomerasi
Fenomena di permukaan Bumi memiliki kecenderungan untuk mengelompokkan yang disebut aglomerasi. Pengelompokan tersebut dapat dilihat pada fenimena fisik dan sosial. Aglomerasi pada fenomena fisik seperti bahan tambang yang mengelompokan di daerah tertentu. Aglomerasi pada fenomena sosial dapat ditunjukkan oleh pola permukiman penduduk.
Contoh Aglomerasi Fenomena Fisik: Bahan tambang yang mengelompok di daerah tertentu seperti, kawasan tambang emas yang ada di Papua, Tambang batubara yang ada di Kalimantan dan Sumatera, Tambang Minyak dan Gas bumi yang ada di Cepu.
Contoh Aglomerasi Fenomena Sosial: Permukiman penduduk mengelompok terjadi pada perkotaan maupun pedesaan dengan sebab berbeda. Permukiman di perkotaan umumnya mengelompok berdasarkan tingkat sosial seseorang, sedangkan pedesaan mengelompok di daerah yang memiliki tanah subur atau dekat dengan mata air.
Sejarah Munculnya Sosiologi
Ilmu sosiologi bersumber dari filsafat. Filsafat merupakan ilmu yang berusaha mencari sebab terjadinya sesuatu berdasarkan pikiran atau rasio. Filsafat dapat dikatakan sebagai (master scientiarium) atau induk dari semua ilmu pengetahuan. Dalam filsafat tersebut terdapat pembagian tentang filsafat kemasyarakatan atau filsafat sosial.
PERKEMBANGAN SOSIOLOGI HINGGA ABAD XIX
Perkembangan Sosiologi pada Abad XX
Perkembangan Sosiologi di Indonesia
Hakikat Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan
Pada awalnya, Sosiologi masih berupa pengetahuan yang menginduk kepada filsafat. Setelah dilakukan pemisahan oleh para ahli, Sosiologi diarahkan menjadi ilmu pengetahuan (Setiadi, 2015). Ilmu pengetahuan dapat diartikan sebagai kumpulan pengetahuan yang disusun secara sistematis karena diperoleh dari aktivitas berpikir manusia melalui metode tertentu.
- Sosiologi merupakan bagian dari ilmu sosial. Hakikat tersebut didasarkan atas kajian ilmu yang menghubungkan realitas sosial melalui gejala-gejala sosial dengan ilmu pengetahuan. Pembahasan tentang gejala-gejala sosial itulah yang membedakan sosiologi dengan ilmu-ilmu lainnya seperti astronomi, biologi, fisika, kimia, ataupun geologi.
- Sosiologi tidak termasuk ilmu pengetahuan yang berdisiplin normatif, tetapi termasuk disiplin kategoris. Artinya, pembahasan sosiologi membatasi kondisi realitas yang terjadi pada saat ini dan tidak membahas hal-hal yang seharusnya terjadi. Sebagai pengetahuan, sosiologi membatasi diri terhadap suatu penilaian. Pandangan sosiologi tidak dapat menilai sesuatu yang baik atau buruk dan sesuatu yang benar atau salah.
- Sosiologi merupakan bagian ilmu pengetahuan murni (pure science) dan bukan ilmu pengetahuan terapan (applied science). Tujuan ilmu sosiologi ialah memperoleh pengetahuan yang sedalam-dalamnya tentang masyarakat, bukan mempergunakan pengertahuan tersebut terhadap masyarakat.
- Sosiologi merupakan bagian ulmu pengetahuan abstrak dan bukan ilmu pengetahuan konkret. Meskipun mengkaji tentang masyarakat, sosiologi lebih menyoroti pada bentuk/pola atau peristiwa dalam masyarakat bukan wujudnya yang konkret.
- Sosiologi bertujuan menghasilkan definisi dan pola umum. Kondisi tersebut terjadi karena sosiologi meneliti hukum-hukum umum yang terbentuk berdasarkan pola interaksi antarindividu dalam masyarakat.
- Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan empiris dan rasional. Hakikat tersebut berkaitan dengan metode yang digunakan dalam kajian ilmu sosiologi.
- Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum dan bukan ilmu pengetahuan khusus. Artinya, sosiologi mempelajari gejala yang umum adapada setiap interaksi antarmanusia.
Penerapan Fisika
Penelitian banyak menggunakan peralatan yang berhubungan dengan fisik seperti mikroskop, neraca, dan multimeter. Berbagai peralatan tersebut dibuat dengan landasan hukum-hukum yang ada di Fisika.
Hakikat Fisika
Ciri-Ciri Fisika
- Objek yang dikaji merupakan benda konkret (nyata dan ada). Kajian dilakukan berupa tingkah laku secara fisik dari benda tersebut. Contoh kejadian berupa tingkah laku adalah mendorong benda.
- Pengamatan dan penilaiannya dilakukan secara sengaja.
- Penelitiannya dikerjakan secara sistematis.
- Menggunakan cara berfikir yang logis dan konsisten.
- Hasil kajiannya bersifat objektif.
- Hukum-hukum Fisika yang dihasilkan dari berbagai percobaan berlaku umum, tetapi dengan beberapa ketentuan yang mendukung.
Cabang-Cabang Fisika
- Mekanika
Cabang Fisika yang mempelajari pergerakan benda. - Fisika Kuantum
cabang Fisika yang menggantikan mekanika klasik dan mempelajari tataran atom dan subatom. - Elektronika
Cabang Fisika yang mempelajari pemancaran, perilaku, serta dampak muatan listrik. - Fisika Optik
Cabang Fisika yang mempelajari tentang cahaya.
Manfaat Fisika
- Bidang Kedokteran
Sinar rongen untuk mendeteksi patah tulang
USG untuk mendeteksi kondisi bayi
Sinar gamma untuk proses sterilisasi alat bedah - Transportasi
Pembuatan kereta maglev menggunakan superkonduktor
Pembuatan kapal selam yang menerapkan hukum Archimides - Komunikasi
Penggunaan gelombang elektromagnetik pada telepon genggam
penggunaan fiber optik untuk jaringan internet.















