Berfikir Sinkronis dalam Mempelajari Sejarah


     Berfikir sejarah secara sinkronis yaitu berpikir meluas dalam ruang tetapi terbatas dalam waktu. Sinkronik lebih menekankan pada struktur, artinya meluas dalam ruang. Pendekatan sinkronis menganalisa sesuatu tertentu pada saat tertentu, titik tetap pada waktunya. Ini tidak berusaha untuk membuat kesimpulan tentang perkembangan peristiwa yang berkontribusi pada kondisi saat ini, tetapi hanya menganalisis suatu kondisi seperti itu. Istilah memanjang dalam waktu itu meliputi juga gejala sejarah yang ada di dalam waktu yang panjang itu.

Ciri-ciri berpikir secara sinkronis sebagai berikut.
  1. Dalam kerangka berpikir sinkronis mengamati kehidupan sesial secara meluas berdimensi ruang.
  2. Konsep berpikir sinkronis memandang kehidupan masyarakat sebagai sebuah sistem yang terstruktur dan saling berkaitan antara satu unit dan unit yang lainnya.
  3. dalam menguraikan kehidupan masyarakat secara deskriptif dengan menjelaskan bagian demi bagian.
  4. Menjelaskan struktur dan fungsi dari masing-masing unit dalam kondisi statis.
  5. Digunakan oleh ilmu-ilmu sosial seperti geografi, sosiologi, politik, ekonomi, antropologi dan arkeologi.

Share:

Berfikir Diakronis dalam Mempelajari Sejarah


     Diakronis berasal dari kata diakronik atau diachronich. Diachronich terdiri dari dua kata, yaitu dia dalam bahasa latin artinya melalui/melampaui dan chronich yang artinya waktu. Secara etimologi, diakronik berarti melalui waktu. Berfikir diakronik diartikan sebagai berfikir kronologis (urutan) dalam menganalisis sesuatu. Kronologis adalah catatan kejadian-kejadian yang diurutkan sesuai dengan waktu kejadiannya. Kronologi dalam peristiwa sejarah dapat membantu merekonstruksi kembali suatu peristiwa berdasarkan urutan waktu secara tepat. Selai itu juga dapat membantu untuk membandingkan kejadian sejarah dalam waktu yang sama di tempat berbeda terkait peristiwanya.

Ciri-ciri berfikir dalam sejarah sebagai berikut.
  1. Konsep berpikir kronologis atau diakronis dalam mempelajari kehidupan sosial secara memanjang berdimensi waktu
  2. Dalam konsep berpikir diakronis memandang masyarakat sebagai sesuatu yang terus bergerak dan memeiliki hubungan kualitas atau sebab akibat.
  3. Menguraikan proses transformasi yang terus berlangsung dari waktu ke waktu kehidupan masyarakat secara berkesinambungan.
  4. Menguraikan kehidupan masyarakat secara dinamis.
  5. Digunakan dalam ilmu sejarah.

Share:

Pengertian Sejarah


     Sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu "syajaratun" yang artinya "pohon". Pohon di sini melukiskan pertumbuhan yang terus menerus dari tanah (bumi) ke udara, dengan berbagai macam organnya, yaitu akar, batang, cabagn, daun, bunga, serta buahnya. Bagian dari pohon menunjukkan adanya aspek-aspek kehidupan yang satu sama lain saling berhubungan. Jika dikaitkan dengan sejarah dapat disimpulkan bahwa manusia itu hidup, terus bergerak dan tumbuh seiring perjalanan waktu dan tempat manusia berada.

Edward Hallett Carr

     Edward Hallett Carr lahir di London pada 28 Juni 1892. Menurut Hallet sejarah adalah suatu proses interaksi serba-terus antara sejarawan dengan fakta-fakta yang ada padanya, suatu dialog yang tiada henti-hentinya antara masa sekarang dengan masa silam.

Robert Vincent Daniels

     Robert Vincent Daniels atau sering disapa "Bill" lahir di Boston pada 4 Januari 1926. Menurut Bill, sejarah adalah kenangan pengalaman umat manusia.

Taufifk Abdullah

     Taufik Abdullah lahir di Bukittinggi pada 3 Januari 1936. Menurut Taufik, sejarah harus diartikan sebagai tindakan manusia dalam jangka waktu tertentu pada masa lampau yang dilakukan di tempat tertentu.

Muhammad Yamin

     Muhammad Yamin lahir di Sawahlunto pada 24 Agustus 1903. Menurut Yamin sejarah ialah pengetahuan umum yang berhubungan dengan cerita bertarikh sebagai hasil penafsiran kejadian-kejadian dalam masyarakat manusia pada waktu yang telah lampau atau tanda-tanda yang lain.

     Berdasarkan pengertian para ahli, dapat disimpulkan bahwa pengertian sejarah adalah sebagai berikut.
  • Ilmu yang mempelajari peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau
  • Cerita atau kisah, catatan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau yang disusun berdasarkan peninggalan atau sumber-sumber sejarah.
  • Peristiwa yang bernar-benar terjadi pada masa lampau dan membawa perubahan dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial.
Share:

Menelusuri Jejak Peradaban Awal di Indonesia


     Sejarah bukanlah hal baru yang mungkin masih dalam angan-angan, melainkan kejadian yang telah terjadi. Dalam konteks ilmu, sejarah memiliki berbagai macam penjelasan dari mulai pengertian hingga komponen-komponen sejarah.

--> Ruang dan Waktu dalam Sejarah
--> Manusia Hidup dalam Perubahan
--> Manusia Hidup dalam Keberlanjutan
--> Menelusuri Asal-usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Share:

Materi Sejarah Kelas X Tahun 2020

Share:

Materi Sejarah Indonensia Kelas X

Share:

Manusia Hidup dalam Keberlanjutan


     Kehidupan manusia saat ini merupakan mata rantai dari kehidupan masa lampau, sekarang dan masa mendatang. Rangkaian peristiwa yang ada merupakan peristiwa yang berkelanjutan. Setiap peristiwa tidak berdiri sendiri dan tidak terpisahkan dengan peristiwa lain.

     Konsep berkelanjutan adalah kebalikan dari konsep perubahan, yaitu suatu keadaan yang telah berlangsung lama. Contoh konsep keberlanjutan adalah Dinasti Syailendra berkuasa di Jawa selama kurang lebih 250 tahun. Konsep berkelanjutan digambarkan sebagai garis lurus hingga terjadi perubahan yang digambarkan dengan zig-zag.


     Perubahan dan keberlanjutan dapat kita ketahui dengan membandingkan dua atau lebih peristiwa atau keadaan pada masa lampau. Selain itu, perbandingan juga dapat dilakukan antara dua atau lebih peristiwa masa lalu danperistiwa masa kini.

     Periodisasi adalah cara untuk menandai perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah. Periode sejarah ditentukan oleh perubahan penting. Adapun keberlanjutan menghubungkan periode-periode dalam sejarah. Sebagai contoh masa kerajaan Hindu-Budha hingga masa kerajaan Islam. Selama sejarah panjang masa Hidu-Buddha disebut sebagai konsep berkelanjutan, sedangkan ketika islamm masuk dan meruntuhkan pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia hal tersebut digambarkan sebagai konsep perubahan.

Share:

Faktor Ekstern Terjadinya Perubahan


     Faktor ektern merupakan faktor yang berasal dari luar masyarakat. Faktor ektern yang menyebabkan terjadinya perubahan diantaranya adalah

Faktor Alam yang Ada di Sekitar Masyarakat Berubah

     Bagi manusia, alam mempunyai makna yang sangat penting bagi kehidupannya. Misalnya, alam mempunyai nilai estetika yang mendorong manusia untuk cinta pada alam; alam sebagai sumber penyedia bahan-bahan makanan dan pakaian; alam sebagai pencegah bencana seperti banjir, tanah longsor dan lain sebagainya.

     Tidak jarang kegiatan manusia merusak alam untuk kepentingan manusia itu sendiri yang menjadikan hilangnya pencegah dari bencana. Hal tersebut mengakibatkan adanya bencana banjir yang kemudian dialami oleh masyarakat sekitar. Akibatnya, banyak masyarakat yang kehilangan tempat tinggal, keluarga, dan sarana umum lainnya.

Peperangan

     Peperangan yang melibatkan negara yang satu dengan negara yang lain dapat mengakibatkan terjadinya perubahan yang sangat mendasar, baik seluruh wujud budaya (sistem budaya, sistem sosial dan unsur-unsur budaya fisik) maupun seluruh unsur budaya (sistem pengetahuan, teknologi, ekonomi, bahasa, kesenian, sistem religi, dan kemasyarakatan). Perubahan tersebut umumnya terjadi pada negara-negara yang kalah dalam peperangan.

Pengaruh Lembaga Kemasyarakatan

     Akibat penaruh kebudayaan masyarakat lain, sebagai berikut.
  • Apabila terjadi hubungan primer, akan terjadi pengaruh timbal balik. Mempengaruhi dan dipengaruhi.
  • Apabila kontak kebudayaan terjadi melalui sarana komunikasi massa, seperti radio, televisi, majalah, atau surat kabar. Dalam hal ini pengaruh budaya hanya terjadi sepihak, yaitu pengaruh dari masyarakat yang menguasai sarana komunikasi massa.
  • Apabila dua masyarakat yang mengalami kontak kebudayaan mempunyai taraf budaya yang sama, terkadang yang terjadi justru cultural animosity, yaitu keadaan ketika dua masyarakat yang berkebudayaan berbeda dna saling hidup berdampingan itu saling menolak pengaruh kebudayaan satu terhadap yang lainnya.
  • Apabila dua kebudayaan bertemu salah satunya mempunyai taraf yang lebih tinggi, akan terjadi proses imitasi (peniruan) unsur-unsur kebudayaan masyarakat yang telah maju oleh kebudayaan yang masih rendah.

Share:

Faktor Intern Terjadinya Perubahan


     Faktor intern merupakan faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri yang mengakibatkan terjadinya perubahan sosial. Berikut ini termasuk ke dalam faktor intern, diantaranya

Perubahan Penduduk

     Perubahan penduduk berarti perubahan dalam jumlah baik berkurang maupun bertambah dalam suatu masyarakat. Hal tersebut dapat terjadi dengan adanya kelahiran dan kematian, selain itu juga bisa terjadi karena adanya perpindahan penduduk baik datang maupun pergi dari masyarakat tersebut. Perubahan penduduk dapat menjadikan perubahan struktur masyarakat, seperti munculnya berbagai profesi dan kelas sosial.

Penemuan-Penemuan Baru

     Discovery, yaitu suatu penemuan unsur kebudayaan baru oleh individu atau kelompok dalam suatu masyarakat. Penemuan dapat berupa alat-alat baru ataupun ide-ide baru.

     Invention, yaitu pengembangan dari suatu discovery sehingga penemuan baru mendapatkan bentuk yang dapat diterapkan atau difungsikan. Discovery dinyatakan sebagai invention ketika masyarakat telah mengakui, menerima, serta menerapkan penemuan baru ini dalam kehidupan nyata di masyarakat.

     Innovation, yaitu proses panjang yang meliputi suatu penemuan unsur baru serta jalannya unsur batu dari diterima, dipelajari, dan akhirnya dipakai oleh sebagian besar warga masyarakat.

Konflik dalam Masyarakat

     Suatu konflik yang kemudian disadari dapat memecahkan ikatan sosial biasanya akan diikuti dengan proses akomidasi yang justru akan menguatkan ikatan sosial tersebut. Apabila demikian, biasanya terbentuk keadaan yang berbeda dengan keadaan sebelum terjadi konflik.

Pemberontakan (Revolusi) dalam Tubuh Masyarakat

     Revolusi Indonesia pada 17 Agustus 1945 mengubah struktur pemerintahan kolonial menjadi pemerintahan nasional. Hal itu diikuti dengan berbagai perubahan mulai dari lembaga keluarga, sistem sosial, sistem politik, dan sistem ekonomi.

Share:

Manusia Hidup dalam Perubahan


     Perubahan merupakan ketidaksamaan suatu keadaan dengan keadaan lainnya dari waktu ke waktu. Perubahan dapat dikatakan sebagai gejala yang biasa terjadi dalam setiap masyarakat manusia. Cepat atau lambat, manusia atau masyarakat akan mengalami perubahan.

     Perkembangan kehidupan dalam masyarakat ada yang berlangsung lambat dan cepat. Arah perubahan dibedakan atas keadaan yang lebih baik (progres) dan keadaan yang lebih buruk (regres).

Perkembangan

     Perkembangan terjadi biasanya dari bentuk sederhana ke bentuk yang lebih kompleks. Perkembangan terjadi bukan hanya karena adanya pengaruh dari luar, melainkan juga karena faktor dalam masyarakat itu sendiri.

Kesinambungan

     Kesinambungan terjadi bila suatu masyarakat baru hanya melakukan adopsi lembaga-lembaga lama. Misalnya pada masa kolonial, kebijakan pemerintah kolonial mengadopsi kebiasaan lama raja-raja pribumi sebagai contoh dalam penarikan upeti.

Pengulangan

     Disebut pengulangan apabila peristiwa yang pernah terjadi pada masa lampau terjadi lagi pada masa berikutnya. Sebagai contoh bermunculan golongan bermodal besar atau kuat.

Perubahan

     Perubahan terjadi karena adanya pengaruh dari luar. Misalnya, gerakan nasionalisme di Indonesia sering dianggap sebagai kepanjangan dari gerakan romantik di Eropa.

     Ilmu sejarah mengenal adanya konsep 'perubahan' (change) kehidupan sejak adanya manusia sampai sekarang. Perubahan yang berlangsung secara perlahan dinamakan evolusi dan perkembangan secara cepat disebut revolusi. Arah perubahan, terdapat arah menuju lebih baik (progres) dan arah menuju yang lebih buruk (regres). Hal tersebut terjadi karena faktor intern dan faktor ekstern.

Share:

Materi Sejarah Minatan Kelas X SMA


Berikut adalah materi Sejarah Minatan

--> Materi Sejarah Minatan Kelas X SMA Tahun 2020

Share:

Materi Sejarah Minatan Kelas X SMA Tahun 2020


Berikut adalah daftar materi Sejarah Minatan Kelas X SMA Tahun 2020

--> Manusia dan Sejarah

Share:

Manusia Hidup dan Beraktivitas di Ruang dan Waktu


     Manusia tidak dapat dipusahkan dari ruang dan waktu. Setiap kegiatan manusia selalu berhubungan dengan ruang dan waktu.

Manusia

Dalam sejarah, manusia merupakan konsep utama. Sejarah membahas manusia pada masa lalu. Bahasan mengenai masa lalu tidak tertuang secara utuh hal tersebut berkaitan dengan kehidupan manusia yang berkreasi dalam menghadapi kehidupannya.

Ruang

Ruang (dimensi spasial) merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa-peristiwa sejarah dalam proses perjalanan waktu. Setiap sejarah selalu mempunyai ruang (tempat) di mana kejadian yang dijadikan sejarah tersebut terjadi. Baik lokasi detail maupun perkiraan lokasi (alamat rumah/ hanya kotanya saja).

Waktu

Konsep waktu sangat penting bagi sejarah, terutama saat penelitian dan penentuan kronologi sejarah atau simbolis dalam penentuan judul karya sejarah. Kronologi sejarah hanya dapat diciptakan ketika sejarah memiliki rekaman waktu yang baik.

Share:

Manusia dan Pembentuk Sejarah


     Sejarah merupakan pengalaman manusia dan ingatan manusia yang diceritakan. Dapat dikatakan bahwa manusia berperan dalam sejarah, yaitu sebagai pembuat sejarah karena manusia yang membuat pengalaman menjadi sejarah. Manusia adalah penutur sejarah yang membuat cerita sejarah sehingga semakin jelas bahwa manusia adalah sumber sejarah.
Share:

Manusia Dan Sejara


     Setiap manusia pasti memiliki masa lalu baik yang dikenang maupun yang diabaikan. Waktu yang telah dilalui merupakan bagian dari masa lalu. Masa lalu sering disebut juga sebagai sejarah. Manusia tidak dapat dipisahkan dari sejarah.

     Sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu syajaratun yang artinya pohon, keturunan, asal usul, atau silsilah. Dalam bahasa inggris disebut history yang berasal dari bahasa Yunani historia. Dalam Bahasa Indonesia, Sejarah diartikan sebagai riwayat atau kejadian masa lampau yang benar-benar terjadi atau riwayat asal-usul keturunan (terutama untuk raja-raja yang memerintah).


Share:

Tokoh Sosiologi Modern

Berikut adalah daftar tokoh sosiologi modern.


Anthony Giddens

Anthony Giddens lahir di London pada 1938. Kontribusi pentingnya pada sosiologi adalah teorinya yang disebut strukturasi dan modernitas tingkat lanjut. Strukturasi merupakan model abstrak dalam bentuk oposisi biner atau dualisme struktur. Konsep struktur pada awalnya diasumsikan sebagai realitasa yang eksis diluar diri manusia. Menurut Giddens, struktur dilluar diri itu tidak hanya ekesis namun juga membatasi tindakan manusia. Dualisme struktur memiliki arti, selain membatasi, struktur juga memberdayakan tindakan manusia. Singkatnya, teori strukturasi adalah melihat dualitas peran struktur antara membatasi dan memberdayakan.

Daniel Bell

Daniel Bell lahir di New York, pada 10 Mei 1919. Bell secara teoritis menjelaskan perubahan sosial dalam tiga aspek yang berbeda. Ketiga aspek tersebut antara lalin, masyarakat, alam dan teknologi. Perubahan sosial selalu melibatkan ketiganya. Masyarakat menempati posisi inti dalam perubahan sosial. Alam adalah bidang lain diluar masyarakat yang berupa lingkungan gegrafis. Sedangkan teknologi merupakan instrumen yang digunakan ileh manusia modern dengan logika efisien.

Erving Goffman

Erving Goffman lahir di Manville, pada 11 Juni 1922. Kontribusi teoritis yang diberikan Gofman pada sosiologi adalah konsep yang dikenal dengan sebutan dramaturgi. Goffman melihat interaksi sosial sehari-hari seperti terjadi di panggung teater dimana individu merupakan aktornya. Terdapat dua wilayah dalam satu dunia sosial, yakni depan panggung dan belakang panggung. Belakang panggung adalah tempat dimana individu melepasakan peran sosialnya.
 

Harold Grafinkel

Harold Grafinkel lahir di Amerika Serikat pada 29 Oktober 1917. Grafinkel menciptakan metodologi yang dikenal deengan etnometodologi yang merupakan metode empiris yang dideskripsikan Grafinkel sebagai sosiologi asimetris. Etnometodologi fokus dengan struktural fungsional. Tatanan Sosial atau "social order" dalam perspektif etnometodologi merupakan stabilitas relasi sosial di masyarakat. Bagi Grafinkel realitas sosial merupakan aktifitas tnteraksi sosial yang mengalir. 

James Coleman

James Coleman lahir di Bedford, pada tahun 1926. Fokus studi Coleman dalam sosiologi dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu pendidikan, hubungan antara sosiologi makro dan mikro, dan riset kebijakan. Coleman percaya bahwa pendidikan merupakan salah satu kendaraan yang bisa menghasilkan masyarakat yang adil. Analisis hubungan antara makro dan mikro sosiologi oleh Coleman bersambung hingga wilayah praktis seperti pembuatan kebijakan. Coleman dikenal sebagai teoritis pendidikan yang risetnya berimplikasi langsung pada kebijakan pendidikan.

Jean Baudrillard

Jean Baudrillar lahir di Reims pada 1929. Kontribusi Baudrillard adalah pada argumen konsumsi simbol dan tanda menandai transformasi masyarakat dari modern menuju pasca modern. Baudrillard menilai bahwa masyarakat kontenporer semakin kehilangan makna seiring naiknya simbol sebagai penanda eksistensi. Dalam masyarakat konsumsi, nilai guna suatu objek material telah lenyap, diganti oleh nilai simbol. Perilaku masyarakat dalam membeli barang misalnya, didasarkan pada pertimbangan yang sifatnya simbolik. Simbol-simbol ni berbicara tentang siapa pemiliknya dan dari kelas sosial mana mereka berasal.

Judith Butler

Judith Buttler lahir di Ohio pada 24 Februari 1956. Kontribusi penting Butler adalah studi mengenai gender sebagai performa dan konstruksi sosial. Perilaku sosial menurutnya menentukan gender seseorang. Pemikiran Butler mengenai gender sebagai performa banyak diadobsi oleh aktivis feminis dan pendukung kesamaan hak haum LGBT. Performa gender menurutnya bukan sekedar sebuah perilaku dan tindakan tertentu, namun juga upaya mengokohkan norma yang memproduksi identitas sebagai feminim atau maskulin. Kategori feminim dan maskulin yang masing-masing identik dengan perempuan dan laku-laki, menurutnya hanyalah ilusi natural. Performa gender menentang konsepsi natural tentang femininitas dan maskulinitas.

Jurgen Habermas

Jurgen Habermas lahir di Jerman pada 1929. Kontribusi penting Hebermas pada ilmu sosial adalah pemikirannya mengenai tindakan komunikatif, ruang publik, dan bahasa. Berbeda dengan punggawa teori kritik generasi pertama, Hebermas menekankan aspek positif pada filsafat pencerahan. Studinya mengenai ruang publik menjelaskan proses bangkit dan terpuruknya ruang demokrasi di Eropa dari abad 18 sampai 20. Ruang demokrasi yang diteliti Habermas meliputi salon dan cafe, pusat aktivitas diskusi sosial dan politik kontemporer pada masanya. Surat kabar menjadi ruang diskusi lain yang berkembang. Namun proses Komersialisasi menghancurkan potensi diskursus publik di ruang publik yang objektif dan kritis.

Michel Foucault

Michel Foucault lahir di Perancis pada tahun 1926. Studinya mengenai genealogi ilmu pengetahuan mengungkap bagaimana sistem pengetahuan bertransformasi secara radikal. Sistem pemikiran masyarakat barat dibagi menjadi tiga periode, ayitu era renaisans, era klasik dan era modern. Masing-masing era memiliki epistemologi yang berbeda. Oleh karena itu, cara orang membangun pengetahuan di masing-masing periode berbeda. Foucault juga dikenal sebagai pemikir kunci aliran poststrukturalisme. Klasifikasi pengetahuan menurutnya adalah produk relasi kuasa.

Norbert Elias

Norbert Elias lahir di Breslau pada 22 Juni 1897. Kontribusi Elias pada sosiologi adalah studinya mengenai proses peradaban di Eropa Barat. Proses menuju "beradab" atau "civilizing proccess" yang disebut oleh masyarakat Barat merupakan transformasi tata perikelakuan yang berlangsung sangat lama. Elias mempertanyakan bagaimana pola perilaku dari kelas atas menyebar ke kelas lainnya, sehingga seluruh warga dalam lingkup negara menyebut dirinya sebagai masyarakat beradab. Istilah beradab itu sendiri kemudian menjadi legitimasi superioritas masyarakat Eropa Barat atas masyarakat lainnya.

Pierre Bourdieu

Pierre Bourdieu lahir di Denguin pada 1 Agustus 1930. Beberapa istilah konseptual dicetuskan dan banyak digunakan sampai hari ini diantaranya, habitus, field, modal budaya dan kekerasan simbolik. Salah satu studi Bourdieu yang banyak dirujuk adalah tentang relasi antara selera kultural dan kelas sosial. Selera kultural, menurutnya tidak pernah netral, melainkan menunjukkan preferensi yang menyimbolkan kelas sosial. Kekeuasaan dipertahankan dengan cara mengonsumsi simbol-simbol kultural yang dieksploitasi dari objek material. Dimensi simbolik, menurut Bourdeiu penuh dengan praktik dominasi dan kekuasaan.

Share:

Tokoh Sosiologi Klasik


Berikut adalah tokoh-tokoh sosiologi klasik

 

Alfred Schutz


Alfred Schutz lahir di Vienna pada 13 April 1899. Kontribusi penting Schutz pada sosiologi adalah tentang formula memahami dunia sosial melalui teori yang disebut relevansi. Schutz setuju pada pendapat bahwa memahami dunia sosial dapat dilakukan melalui interpretasi tindakan subjektif individu. Namun menurutnya, penjelasan bahwa makna simbolis menentukan tindakan sosial tidak pernah memuaskan. Teori relevansi dikembangkan untuk menunjukkan bagaimana objek sosial dan natural menghasilkan makna-makna spesifik yang membentuk perbedaan pengalaman subjektif yang temporal.


Auguste Comte


Auguste Comte lahir di Montpellier pada tahun 1798. Comte lahir di keluarga borjuis katolik yang taat. Namun, masa kecilnya penuh dengan kenangan pahir disebabkan oleh kekacauan periode revolusi Perancis. Comte dikenal sebagai bapak positivisme dan juga dianggap sebagai orang pertama yang mencetuskan istilah sosiologi sebagai ilmu pengetahuan modern yang mempelajari aspek-aspek kehidupan manusia. Comte adalah tokoh sosiologi klasik awal.




Emile Durkheim


Emile Durkheim lahir di Espinal, Perancis pada 15 April 1858. Kontribusi Durkheim pada sosiologi terletak pada aspek metodologi untuk menguatkan sosiologi sebagai sebuah disiplin modern yang ilmiah. Dirkheim berpendapat bahwa masyarakat berkembang dari bentuknya yang sederhana, menjadi kompleks, dari 'primitif' ke 'beradab', dari solidaritass organik ke mekanik. Sosiologi yang dikembangkan Durkehim merupakan sosiologi makro di mana gejala-gejala sosial merupakan fakta sosial yang memiliki hukum-hukum sperti hukum alam.



Georgee Herbert Mead


George Herbert Mead lahir di Massachusets, US pada 27 Februari 1863. Kontribusi Mead pada sosiologi adalah pengembangan konsep diri atau "the self" dan relasinya dengan yang lainnya atau "the other". Masyarakat, menurut Mead, memiliki relasi yang dinamis dan saling tergantung dengan diri. Relasi antara masyarakat dan diri ini menciptakan gestur dan simbol yang dipertahankan terus-menerus dalam relasi sosial. Pikiran, intelek, kesadaran atau "the mind" merupakan kemampuan untuk berperan menjadi "yang lain" melalui relasi ini.



George Simmel


George Simmel lahir di Berlin pada 1 Maret 1858. Menurut Simmel, masyarakat sebagai konstruksi abstrak proses kategorisasi. Kehidupan sosial penuh dengan kategorisasi, seperti gender, ras, kelas, agama, dan sebagainya. Upaya manusia itu sendiri dalam menciptakan kategorisasi berimplikasi pada kenyataan bahwa dunia sosial itu ada. Kontribusi penting Simmel pada sosiologi adalah sebuah konsep yang ia sebut "form" atau bentuk. Sosiologi menurutnya adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana adanya berbagai macam pertukaran, konflik, subordinasi dan perghargaan. Sosiologi yang dikembangkan oleh Simmel mendapat label sosiologi formal.

Harriet Martineau


Hariet Martineau ladir di Norwich pada 12 Juni tahun 1802. Martin merupakan salah satu orang yang menerjemahkan karya besar Auguste Comte dari bahasa Perancis ke bahasa Inggris. Fokus sosiologi Martin adalah pada prinsip-prinsip moral dan nilai masyarakat dalam kaitannya dengan struktur institusional, relasi sosial, dan pola perilaku yang tampak secara empiris. Studi soiologi komprehensif Martin dilakukan selama kunjungannya di Amerika, dimana Martin menginvestigasi hubungan nilai dan moral masyarakat amerika dengan struktur institusional negara tersebut.


Herbert Spencer


Herbert Spencer lahir di Inggris pada tahun 1820. Spencer dikenal sebagai pencetus Darwinisme sosial karena mengadopsi teori darwin untuk menganalisis perkembangan masyarakat. Menurut Spencer, ada suatu hukum tertentu yang mengatur dunia sosial sehingga membuat orang-orang khususnya para pembuat kebijakan begitu yakin atas kebijakan-kekbijakan yang diambil. Mereka yang berpendapat bahwa hukum sosiologi tidak seperti hukum ilmu alam, menurutnya gagal mengenali bahwa banyak pengetahuan alam tidak bisa dijelaskan secara matematis juga.


Karl Marx


Karl Marx lahir di Trier pada tahun 1818. Marx banyak terinspirasi dari Hegel tentang dialektika sejarah. Doktrin mengenai materialisme sejarah banyak dituangkan dalam bukunya berjudul 'The German Ideologi', namun salah satu buku yang paling berpengaruh secara politik adalah 'The Communist Manifesto'. Dalam buku yang terakhir disebutkan, Marx mengintegrasikan pemikirannya mengenai ekonomi politik, analisis kelas dan organisasi sosial. Bersama sahabatnya Fredirick Engels, Marx mencetuskan teori tentang eksploitasi dalam melihat hubungan sosial antara dua kelas yang saling bertentangan.


Max Weber


Max Webber lahir di Erfurt, Jerman pada tahun 1864. Salah satu kintribusi Weber pada sosiologi adalah formula menginterpretasi tindakan sosial untuk memahami dunia sosial. Menurut Weber, adopsi metodologi ilmu alam untuk memahami ilmu sosial akan selalu gagal. Ilmu sosial memiliki logikanya sendiri yang berbeda dengan ilmu alam. Logika ilmu sosial adalah logika subjektif, dimana unsur subjektivitas selalu melekat pada manusia sebagai subjek dari realitas sosial itu sendiri. Weber mengusulkan sebuah metjode yang bernama Verstehen, atau pemahaman interpretatif terhadap tindakan sosial untuk memagami kehidupan sosial. Kontribusi lain yang juga berpengaruh besar adalah idenya tentang birokrasi. Birokrasi modern menurut Weber merupakan bentuk rasionalisasi dalam skema tipe ideal.

Robert K. Merton


Robert K. Merton lahir di Philadelpia pada 4 Juli 1910. Kontribusinya pada sosiologi adalah menciptakan spesialisasi pada studi mengenai penyimpangan sosial sebagai bagian dari fungsi sistem sosial. Meski terpengaruh oleh teori struktural fungsional yang berkembang sebelumnya, teori fungsionalisme Merton tidak dogmatis. Fungsionalisme menurut Merton merupakan praktik interpretasi data dengan cara menyedeskripsikan konsekuensinya pada struktur sosial yang lebih luas. Merton tidak hanya fokus pada aspek fungsi struktur sosial namun juga aspek disfungsi yang juga membuat struktur sosial tetap berjalan.


Sigmund Freud


Sigmund Freud lahir di Freiberg, Prussia yang saat ini menjadi bangian dari republik Ceko, pada 1856. Dikenal sebagai pendiri psiskoanalisis. Menurud Freud, masyarakat seperti psikis, memiliki struktur "internal". Kelompok sosial pada mulanya dilihat sebagai suatu bentuk cinta yang merefleksikan rasa hormat pada pemimpun. Kemudian, kelompok sosial membentuk suatu relasi konflik antara benci dan cinta. Masyarakat terbentuk dari hasrat seksual yang kompleks, diperkuat oleh dorongan super ego sehingga terorganisir sedemikian rupa menjadi apa yang disebut sebagai peradaban.


Talcott Parsons


Talcott Parsons lahir di Colorado pada tahun 1902. Kontribusi penting Parsons pada sosiologi adalah pengembangan teori tindakan sosial dalam kerangka teori struktural fungsional. Menurut Parsons, individu harus masuk ke dalam sistem nilai kultural yang terdiri dari ekspektasi nilai-nilai bersama. Dengan demikian, tindakan individu dapat diregulasikan dan masyarakat bekerja dalam sebuah sistem yang berfungsi. Parson melihat pentingnya mengolaborasi sebuah teori yang mengintegrasikan tindakan sosial yang dilakukan individu dalam sistem sosial yang lebih besar. Parsons menjadi salah satu tokoh sosiologi klasik terbesar abad 20.


W. E. B. Du Bois


Du Bois lahir di Massachusets pada 23 Februaru 1868. Kontribusi utamanya pada sosiologi adalah studinya tentang problem ras dan hubungannya dengan kesenjangan sosial. Di sosiologi, Du Bois dikenal sebagai sosiolog berkulit hitam pertama sekaligus orang pertama yang melakukan survey ekstensif terhadap masyarakat Amerika berdasarkan warna kulit. Kaum kulit hitam di Amerjika menempati kelas soisla bawah dan mengalami diskriminasi di banyak aspek. Du Bois menginvestigasi unsur ras dalam kesenjangan sosial masyarakat Amerika. Permasalahan sosial yang berhubungan dengan relasi ras tetap menjadi persoalan serius sampai hari ini. Du Bois melihat persoalan warna kulis sebagai masalah utama abad 20. Du Bois menjadi salah satu tokoh soiologi klasik terpenting yang mengenalkan kajian tentang ras.
 

Share:

Konsep Geografi Keterkaitan Ruang


     Ruang merupakan tempat terjadinya berbagai fenomena geosfer, baik fenomena fisik maupun sosial. Dalam konteks keruangan, terjadi interaksi sebab akibat antardaerah yang disebut konsep keterkaitan ruang. Konsep keterkaitan ruang terjadi di daerah yang berdekatan. Ada yang memberi dampak dan terdampak. Sebagai contoh, lalu lintas di sekitar Jakarta pada waktu tertentu macet disebabkan oleh pekerja penglaju yang berasal dari daerah sekitar Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.
Share:

Konsep Geografi Diferensiasi Area

 

     Fenomena di permukaan Bumi secara tidak langsung mengalami persebaran. Konsep diferensiasi area membandingkan persebaran fenomena untuk menunjukkan antara satu daerah dengan daerah lain. Perbedaan fisik dapat dilihat dari tingkat fenomena atmosfer seperti aurora. Perbedaan kondisi fisik dapat menyebabkan perbedaan kondisi sosial masyarakat. Sebagai contoh, fenomena aurora hanya dapat terjadi di wilayah sekitar kutub dan wilayah dekat ekuator.

<-- Kembali ke materi sebelumnya

Share:

Konsep Geografi Interaksi dan Interpendensi


     Setiap daerah di permukaan Bumi memiliki potensi dan sumberdaya alam berbeda-beda bergantung dari letak, topografi, ketinggian dan lain sebagainya. Selain itu, suatu daerah tidak akan dapat memenuhi segala kebutuhan penduduknya yang beragam. Sebagai contoh, penduduk perkotaan akan mendatangkan hasil pertanian untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dari desa dan desa akan mendatangkan hasil industri dari kota.

     Fenomena saling membutuhkan antardaerah tersebut menghasilkan interaksi dan interpendensi. Dalam geografi, interaksi merupakan hubungan geografis antardaerah. Interaksi tersebut semakin lama akan menimbulkan interpendensi atau yang dikenal dengan saling ketergantungan satu sama lain.

<-- Kembali ke materi sebelumnya

Share:

Konsep Geografi Nilai Guna


     Konsep nilai guna melihat kondisi geografis suatu wilayah yang memiliki manfaat untuk kehidupan manusia. Berdasarkan topografinya, wilayah memiliki guna seperti dataran rendah untuk pertanian, dataran tinggi untuk perkebunan, serta gunung dan pantai untuk pariwisata.


     Penerapan konsep nilai guna dalam bidan pariwisata bersifat relatif tergantung pada tujuan pemanfaatannya. Sebagai Contoh, arum jeram tidak istimewa bagi masyarakat sekitar aliran sungai berarus deras. Akan tetapi, bagi masyarakat daerah lain, jeram memiliki nilai guna tinggi. Kondisi demikian menjadikan Jeram sebagai tambahan nilai guna yang bisa dimanfaatkan sebagai pariwisata.


<-- Kembali ke materi sebelumnya

Share:

Konsep Geografi Aglomerasi


     Fenomena di permukaan Bumi memiliki kecenderungan untuk mengelompokkan yang disebut aglomerasi. Pengelompokan tersebut dapat dilihat pada fenimena fisik dan sosial. Aglomerasi pada fenomena fisik seperti bahan tambang yang mengelompokan di daerah tertentu. Aglomerasi pada fenomena sosial dapat ditunjukkan oleh pola permukiman penduduk.

 


     Contoh Aglomerasi Fenomena Fisik: Bahan tambang yang mengelompok di daerah tertentu seperti, kawasan tambang emas yang ada di Papua, Tambang batubara yang ada di Kalimantan dan Sumatera, Tambang Minyak dan Gas bumi yang ada di Cepu.

 


     Contoh Aglomerasi Fenomena Sosial: Permukiman penduduk mengelompok terjadi pada perkotaan maupun pedesaan dengan sebab berbeda. Permukiman di perkotaan umumnya mengelompok berdasarkan tingkat sosial seseorang, sedangkan pedesaan mengelompok di daerah yang memiliki tanah subur atau dekat dengan mata air.


<-- Kembali ke materi sebelumnya

Share:

Sejarah Munculnya Sosiologi


     Ilmu sosiologi bersumber dari filsafat. Filsafat merupakan ilmu yang berusaha mencari sebab terjadinya sesuatu berdasarkan pikiran atau rasio. Filsafat dapat dikatakan sebagai (master scientiarium) atau induk dari semua ilmu pengetahuan. Dalam filsafat tersebut terdapat pembagian tentang filsafat kemasyarakatan atau filsafat sosial.

     Filsafat berkembang seiring perkembangan kehidupan masyarakat. Filsafat kemasyarakatan atau filsafat sosial muncul dalam cabang filsafat khusus. Filsafat ini menguraikan tentang harapan dan keadaan kehidupan masyarakat yang diinginkan atau dianggap ideal (Setiadi, 2015).

PERKEMBANGAN SOSIOLOGI HINGGA ABAD XIX

     Ilmu sosiologi berkembang dari ilmu filsafat. Para ahli mencoba memisahkan pengetahuan tentang kemasyarakatan dengan filsafat. Filsafat bersifat subjektif dan tidak semua kaidah dari para ahli filsafat sejalan dengan realitas kehidupan sesungguhnya. Para ahli yang berusaha memisahkan ilmu tentang kemasyarakatan dengan filsafat berusaha menciptakan teori-teori yang dikembangkan secara sistematis dan objektif, bersumber dari bukti-bukti faktual, serta dapat dipertanggungjawabkan.

     Filsafat sosial (yang nantinya menjadi sosiologi) mengalami perkembangan akibat Revolusi Prancis dan Revolusi Industri pada 1750-1850 (Stiabudi, 2015). Revolusi Industri di tandai dengan terjadinya perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi. Akibat Revolusi Industri, foedalisme dan kapitalisme semakin berkembang. Situasi tersebut memunculkan reaksi masyarakat yang menentang sistem tersebut.

    Revolusi Prancis dan Revolusi Industri mendorong para ilmuwan menganalisis dampak kapitalisme dan feodalisme tersebut. Para ahli ingin mengetahui latar belakang, pola-pola, serta jalan keluar mengatasi persoalan akibat praktik kapitalisme dan feodalisme. Salah satu tokoh yang menganalisis fenomena tersebut adalah Auguste Comte. Ia menentang segala bentuk penindasan, kemiskinan dan pelanggaran HAM yang disebabkan oleh pencerahan dan revolusi. Dari tokoh inilah lahir istilah sosiologi yang termuat dalam karya pertamanya berjudul The Course of Positive Philosophy (1838). Oleh karena itu, Agus Comte mendapat sebutan sebagai Bapak Sosiologi.

     Pada awalnya, sosiologi dipengaruhi oleh dua kekuatan, yaitu pengaruh kekuatan sosial yang memengaruhi perkembangan teori sosiologi dan pengaruh intelektual terhadap tumbuhan teori sosiologi.

Perkembangan Sosiologi pada Abad XX

     Ilmu sosiologi terus mengalami perkembangan pada abad XX. Perkembangan ilmu sosiologi pada masa itu ditandai dengan munculnya ilmu-ilmu yang bersifat mikro yang berfokus pada analisis proses sosial berskala kecil tentang yang dilakukan, dikatakan, serta dipikirkan manusia.

     Memasuki abad XX perkembangan sosiologi semakin pesat. Sosiologi modern adalah salah satu contoh perkembangan yang terjadi pada abad XX yang berkembang di Amerika Serikat. Gelombang imigrasi menimbulkan pertumbuhan pesat sehingga muncul kawasan industri baru. Kondisi demikian menimbulkan fenomena dan gejala baru yang tidak lagi sebatas masalah kapitalisme dan feodalisme.

Perkembangan Sosiologi di Indonesia

     Perkembangan sosiologi di Indonesia dimulai pada tahun 1934-1935, yaitu sejak dilaksanakan kuliah ilmu sosiologi di sekolah tinggi hukum Jakarta (Rechtschogeschool). Pada masa itu sosiologi menjadi mata kuliah tambahan ilmu hikim karena belum mendapat spesialisasi ilmu sosiologi. Setelah Indonesia merdeka, Prof. Mr. Soenario Kolopaking pertama kali memberikan mata kuliah sosiologi. Kuliah dilaksanakan di Akademi Ilmu Politik Yogyakarta yang saat ini menjadi Fakultas Ilmu Sosiol dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada.

     Buku sosiologi versi Indonesia pertama kali ditulis oleh Djodi Gondokusumo berjudul Sosiologi Indonesia. Ia menjelaskan berbagai pengertian mendasar ilmu sosiologi yang teoritis dan bersifat filsafat. Selanjutnya, muncul berbagai buku membahas ilmu sosiologi dengan diimbangi pemikiran logis.
Share:

Hakikat Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan


     Pada awalnya, Sosiologi masih berupa pengetahuan yang menginduk kepada filsafat. Setelah dilakukan pemisahan oleh para ahli, Sosiologi diarahkan menjadi ilmu pengetahuan (Setiadi, 2015). Ilmu pengetahuan dapat diartikan sebagai kumpulan pengetahuan yang disusun secara sistematis karena diperoleh dari aktivitas berpikir manusia melalui metode tertentu.

     Sosiologi memiliki objek kajian yang jelas. Objek kajian sosiologi ialah masyarakat yang menyoroti hubungan antarmanusia dan dampak hubungan tersebut. Selain itu, ilmu sosiologi menggunakan metode ilmiah tertentu dan tersusun secara sistematis. Hakikat sosiologi sebagai ilmu pengetahuan sebagai berikut (Soekanto, 2014).

  1. Sosiologi merupakan bagian dari ilmu sosial. Hakikat tersebut didasarkan atas kajian ilmu yang menghubungkan realitas sosial melalui gejala-gejala sosial dengan ilmu pengetahuan. Pembahasan tentang gejala-gejala sosial itulah yang membedakan sosiologi dengan ilmu-ilmu lainnya seperti astronomi, biologi, fisika, kimia, ataupun geologi.
  2. Sosiologi tidak termasuk ilmu pengetahuan yang berdisiplin normatif, tetapi termasuk disiplin kategoris. Artinya, pembahasan sosiologi membatasi kondisi realitas yang terjadi pada saat ini dan tidak membahas hal-hal yang seharusnya terjadi. Sebagai pengetahuan, sosiologi membatasi diri terhadap suatu penilaian. Pandangan sosiologi tidak dapat menilai sesuatu yang baik atau buruk dan sesuatu yang benar atau salah.
  3. Sosiologi merupakan bagian ilmu pengetahuan murni (pure science) dan bukan ilmu pengetahuan terapan (applied science). Tujuan ilmu sosiologi ialah memperoleh pengetahuan yang sedalam-dalamnya tentang masyarakat, bukan mempergunakan pengertahuan tersebut terhadap masyarakat.
  4. Sosiologi merupakan bagian ulmu pengetahuan abstrak dan bukan ilmu pengetahuan konkret. Meskipun mengkaji tentang masyarakat, sosiologi lebih menyoroti pada bentuk/pola atau peristiwa dalam masyarakat bukan wujudnya yang konkret.
  5. Sosiologi bertujuan menghasilkan definisi dan pola umum. Kondisi tersebut terjadi karena sosiologi meneliti hukum-hukum umum yang terbentuk berdasarkan pola interaksi antarindividu dalam masyarakat.
  6. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan empiris dan rasional. Hakikat tersebut berkaitan dengan metode yang digunakan dalam kajian ilmu sosiologi.
  7. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum dan bukan ilmu pengetahuan khusus. Artinya, sosiologi mempelajari gejala yang umum adapada setiap interaksi antarmanusia.
Share:

Penerapan Fisika


     Penelitian banyak menggunakan peralatan yang berhubungan dengan fisik seperti mikroskop, neraca, dan multimeter. Berbagai peralatan tersebut dibuat dengan landasan hukum-hukum yang ada di Fisika.

Hakikat Fisika

     Fisika merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (Sains). Sains merupakan ilmu yang mempelajari fenomena alam yang diperoleh dari hasil pemikiran dan penyelidikan melalui ketrampilan bereksperimen dengan penerapan metode ilmiah. Pada dasarnya, Sains disusun atas pengamatan, klasifikasi data, dan diversifikasi dalam hukum yang bersifat kuantitatif melalui analisis data dan perhitungan matematis.

Ciri-Ciri Fisika

     Sebagai Ilmu Pengetahuan Alam, fisika mempunyai ciri-ciri berikut:
  • Objek yang dikaji merupakan benda konkret (nyata dan ada). Kajian dilakukan berupa tingkah laku secara fisik dari benda tersebut. Contoh kejadian berupa tingkah laku adalah mendorong benda.
  • Pengamatan dan penilaiannya dilakukan secara sengaja.
  • Penelitiannya dikerjakan secara sistematis.
  • Menggunakan cara berfikir yang logis dan konsisten.
  • Hasil kajiannya bersifat objektif.
  • Hukum-hukum Fisika yang dihasilkan dari berbagai percobaan berlaku umum, tetapi dengan beberapa ketentuan yang mendukung.

Cabang-Cabang Fisika

     Fisika mempunyai ruang lingkup pembahasan yang cukup luas dari benda tak hidup hingga benda hidup. Sehingga Fisika membutuhkan spesifikasi khusus dalam penanganannya. Berikut adalah contoh cabang Fisika dan pengertiannya.
  • Mekanika
    Cabang Fisika yang mempelajari pergerakan benda.
  • Fisika Kuantum
    cabang Fisika yang menggantikan mekanika klasik dan mempelajari tataran atom dan subatom.
  • Elektronika
    Cabang Fisika yang mempelajari pemancaran, perilaku, serta dampak muatan listrik.
  • Fisika Optik
    Cabang Fisika yang mempelajari tentang cahaya.
dan masih banyak lagi cabang fisika lainnya.

Manfaat Fisika

     Setiap Ilmu Fisika yang dipelajari memiliki manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa contoh manfaat mempelajari Fisika dalam kehidupan sehari-hari.
  • Bidang Kedokteran
    Sinar rongen untuk mendeteksi patah tulang
    USG untuk mendeteksi kondisi bayi
    Sinar gamma untuk proses sterilisasi alat bedah
  • Transportasi
    Pembuatan kereta maglev menggunakan superkonduktor
    Pembuatan kapal selam yang menerapkan hukum Archimides
  • Komunikasi
    Penggunaan gelombang elektromagnetik pada telepon genggam
    penggunaan fiber optik untuk jaringan internet.
dan masih banyak lagi manfaat lainnya.


Share:

Ruang Lingkup Kondisi Fisik Makhluk Hidup dan Makhluk Tak Hidup


     Ruang lingkup ini mempelajari kondisi fisik makhluk hidup dan makhluk tak hidup. Sebagai contoh dari ruang lingkup fisik makhluk tak hidup adalah seperti peristiwa meletusnya ban sepeda yang terpapar sinar matahari dalam waktu yang lama. Sedangkan contoh kondisi fisik makhluk hidup adalah lomba tarik tambang.
  1. Penerapan Fisika
  2. Metode Ilmiah
  3. Keselamatan Kerja
Share:

Konsep Geografi Morfologi


     Morfologi berasal dari bahasa Yunani morphos dan logos. Morphos berarti bentuk dan logos berarti ilmu. Dengan kata lain, morfologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai bentuk atau rona dalam bidang geografi, objek studi morfologi adalah Bumi.

     Permukaan bumi memiliki bentuk beragam dari mulai perbukitan, lembah, gunung, daratan dan perairan. Keragaman bentuk permukaan Bumi ini dipelajari dalam konsep morfologi. Morfologi yang berbeda-beda tersebut di sebabkan adanya pengaruh gaya baik endogen (pergerakan lempeng, dll) maupun eksogen (erosi, dll).

Bentuk-Bentuk Morfologi

 

Lembah dan Ngarai

     Lembah merupakan daerah yang lebih rendah dibandingkan dengan daerah disekitarnya. Ngarai merupakan lembah yang sangat curam.


Dataran Rendah

      Dataran rendah merupakan dataran yang sangat luas dan memiliki elevasi rendah berkisar 0 hingga 200 meter diatas permukaan laut. Jenis tanah pada dataran rendah berasal dari pengendapan sungai yang subur.

Bukit dan Perbukitan

      Bukit merupakan bentang alam yang memiliki bentuk menyerupai gunung dan memiliki ketinggian lebih dibandingkan daerah sekitarnya. Ketinggian bukit mencapai 200 hingga 300 meter diatas permukaan laut. Perbukitan merupakan jajaran bukit yang memiliki letak saling berdekatan.

 


Dataran Tinggi

     Dataran tinggi sama seperti dataran rendah, pembeda keduanya adalah elevasi yang di miliki. Dataran tinggi, umumnya memiliki elevasi lebih dari 400 meter diatas permukaan laut.

 


Gunung dan Pegunungan 

     Gunung merupakan bentuk muka Bumi yang menjulang dengan ketinggian lebih dari 600 meter di atas permukaan laut. Pegunungan merupakan jajaran gunung yang memiliki letak saling berdekatan.



Share:

Ilmu Kimia yang Mempelajari Perubahan Materi


     Perubahan materi meliputi perubahan fisika (perubahan yang tidak menghasilkan zat baru) dan perubahan kimia (perubahan yang menghasilkan zat baru). Dalam perubahan struktur selalu dilibatkan energi yang menyertai perubahan materi tersebut, bagaimana proses dan besarnya energi yang terlibat, asal energi serta kegunaannya.

     Para ahli kimia memanfaatkan energi yang menyertai perubahan kimia untuk membuat bahan baru dari bahan alam yang relatif lebih murah. Hal ini sangat nyata dalam bidang farmasi dan penciptaan barang baru, seperti plastik, obat-obatan dan nilon.

Share:

Popular Posts

Followers

Program

Sitemap

Blog Archive