Setiap materi mempunyai sifat khas yang membedakannya dari materi lain. Selain itu, antara berbagai materi juga terdapat kemiripan sifat. Sifat materi mencakup sifat fisis (wujud dan penampilan) dan sifat kimia. Sifat suatus materi dipengaruhi oleh susunan dan struktur dari materi tersebut.
Ilmu Kimia yang Mempelajari Sifat Materi
Setiap materi mempunyai sifat khas yang membedakannya dari materi lain. Selain itu, antara berbagai materi juga terdapat kemiripan sifat. Sifat materi mencakup sifat fisis (wujud dan penampilan) dan sifat kimia. Sifat suatus materi dipengaruhi oleh susunan dan struktur dari materi tersebut.
Ilmu Kimia yang Mempelajari Struktur Materi
Struktur materi adalah gambaran tentang keadaan atom-atom yang saling terikat. Atom adalah butiran kecil (partikel) penyusun materi. Atom sejenis atau berlainan jenis dapat bergabung membentuk molekul. Atom dan molekul bersifat netral. Atom atau kumpulan atom yang bermuatan disebut ion.
Ilmu Kimia yang Mempelajari Susunan Materi
Susunan materi menunjukkan jenis atom atau unsur-unsur penyusun materi dan cara atom atau unsur tersebut saling berikatan. Selain mempelajari penyusun materi, ilmu kimia juga mempelajari perbandingan setiap komponen dalam menyusun materi. Sebagai contoh gas nitrogen dan gas hidrogen tidak berwarna dan tidak berbau dapat bereaksi satu sama lain membentuk gas amonia yang berbau menyengat dan bersifat racun.
Dalam ilmu kimia, gas nitrogen dan gas hidrogen termasuk molekul unsur, sedangkan gas amonia termasuk senyawa. Satu molekul gas nitrogen (N2) hanya tersusun atas dua unsur nitrogen, begitu juga dengan gas hidrogen (H2) tersusun atas dua unsur hidrogen. Sementara itu, senyawa gas amonia (NH3) tersusun atas satu unsur nitrogen dan tiga unsur hidrogen. Setiap senyawa memiliki perbandingan unsur yang berbeda sehingga memiliki sifat khas masing-masing.
Konsep Geografi Pola
Konsep pola mengkaji bentuk, struktur dan persebaran fenomena di permukaan Bumi. Kegiatan manusia dalam memanfaatkan alam menimbulkan fenomena geosfer. Fenomena tersebut dapat bersifat fisik dan sosial budaya. Melalui Fenomena tersebut terbentuk pola tertentu di permukaan Bumi. Dalam penerapannya, fenomena fisik sangat memengaruhi pola spasial di permukaan Bumi. Berdasarkan bentuknya, pola spasial dibedakan menjadi tiga, yaitu
Gambar 1. Pola Permukiman
- Pola menyebar
biasanya pada permukiman penduduk desa - Pola memanjang
biasanya pada permukiman di sepanjang sungai dan sepanjang jalan - Pola mengelompok
biasanya pada daerah perbukitan, hutan, dan industri
Konsep Geografi Keterjangkauan
Konsep Keterjangkauan tidak hanya berkaitan dengan jarak tempuh, tatapi konsep ini berkembang seiring perkembangan sarana transportasi. Transportasi akan meningkatkan keterjangkauan. Sebagai contoh pusat kota memiliki aktivitas mudah dijangkau karena sarana transportasi memadai. Sementara itu, daerah terpencil sulit dijangkau karena kurangnya sarana transportasi.
Selain transportasi, kondisi geografi juga mempengaruhi keterjangkauan. Diantaranya adalah kondisi morfologi suatu daerah akan mempengaruhi keterjangkauannya. Keterjalan wilayah menjadi salah satu penyebab sulitnya menjangkau suatu tempat dibandingkan daerah landai.
Gambar 1. Contoh akses jalan pada dataran terjal
Dengan kata lain, konsep keterjangkauan berhubungan erat dengan jarak, aksesibilitas dan karakteristik wilayah.
Konsep Geografi Jarak
Jarak sangat berhubungan dengan lokasi. Jarak merupakan ruang diantara satu lokasi dengan lokasi lain. Jarak dapat dihitung melalui panjang dan waktu. Konsep jarak memiliki peran penting dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik. Jarak terbagi menjadi dua, yaitu
- Jarak Mutlak
merupkan ruang diantara dua objek di Bumi yang diukur berdasarkan ukuran panjang dengan satuan seperti mil, kilometer dan lain sebagainya. Contoh: Jarak antara kota Jakarta dan Surabaya adalah 600 kilometer. - Jarak Relatif
merupakan ruang diantara dua objek yang diukur berdasarkan satuan waktu. sebagai contoh: jarak suatu wilayah akan semakin dekat karena adanya pesawat terbang.
Konsep Geografi Lokasi
Lokasi merupakan salah satu konsep geografi yang mampu menjawab mengetai letak/posisi sesuatu. Konsep lokasi ini dibedakan menjadi dua, yaitu
- Lokasi Absolut
Merupakan letak suatu tempat yang tidak dapat berubah karena dasar penentuannya menggunakan letak garis lintang dan garis bujur. Sebagai contoh, Indonesia terletak diantara 6° LU-11° LS dan 95°-141° BT. - Lokasi Relatif
merupakan letak objek dilihat dari objek lain di sekitarnya. Sebagai contoh, Indonesia terletak diantara Benua Asia dan Benua Australia. Lokasi relatif bersifat dinamis dapat berubah sesuai dengan perkembangan wilayah sekitar.