Hasil pengindraan jauh adalah citra. Citra dapat dibedakan atas citra foto dan citra nonfoto. Citra foto dihasilkan dengan menggunakan sensor kamera. Sementara itu, citra nonfoto dihasilkan oleh sensor bukan kamera.
Perbedaan antara citra foto dan citra nonfoto
No
|
Variabel pembeda
|
Citra foto
|
Citra nonfoto
|
1
|
Sensor
|
Kamera
|
Nonkamera,
berdasarkan pemindaian (scanning).
|
2
|
Detektor
|
Film
|
Pita
magnetic, thermistor, foto konduktif, foto voltaic.
|
3
|
Proses
perekaman
|
Fotografi/kimiawi
|
Elektronik.
|
4
|
Mekanisme
perekaman
|
Serentak
|
Parsial.
|
5
|
Spektrum
elektromagnetik
|
Spektrum
tampak
|
Spektra
tampak dan perluasannya, termal, dan gelombang mikro.
|
1. Citra Foto
Citra foto dapat dibedakan berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan, posisi sumbu kamera, sudut liputan kamera, jenis kamera, warna yang digunakan, dan wahana yang digunakan.
Berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan ada 4 jenis citra foto, yaitu:
a. Foto pankromatik
Foto yang merekam seluruh spektrum cahaya tampak sehingga objek yang terekam sesuai dengan
kepekaan mata manusia. Disebut juga foto udara konvensional.
kepekaan mata manusia. Disebut juga foto udara konvensional.
b. Foto ortokromatik
Foto yang merekam spektrum 0,4µm-0,56µm yang didominasi oleh biru dan sebagian hijau.
Selain itu, memiliki kemampuan untuk mengenali objek yang berada di permukaan air jernih
hingga 20 m. Oleh karena itu biasanya foto ini digunakan untuk merekam daerah perairan dangkal
dan survei vegetasi.
Foto yang merekam spektrum 0,4µm-0,56µm yang didominasi oleh biru dan sebagian hijau.
Selain itu, memiliki kemampuan untuk mengenali objek yang berada di permukaan air jernih
hingga 20 m. Oleh karena itu biasanya foto ini digunakan untuk merekam daerah perairan dangkal
dan survei vegetasi.
c. Foto ultraviolet
Foto yang merekam spektrum ultraviolet antara 0,29µm-0,4µm. Foto ini umumnya digunakan
untuk mendeteksi tumpahan minyak di laut karena lapisan minyak akan memantulkan radiasi
matahari dan membentuk rona cerah dengan kontras yang besar.
Foto yang merekam spektrum ultraviolet antara 0,29µm-0,4µm. Foto ini umumnya digunakan
untuk mendeteksi tumpahan minyak di laut karena lapisan minyak akan memantulkan radiasi
matahari dan membentuk rona cerah dengan kontras yang besar.
d. Foto inframerah
Foto yang merekam spektrum inframerah jarak dekat dengan panjang gelombang antara
0,7µm-0,9µm. Digunakan untuk membedakan kondisi vegetasi yang sehat dan tidak sehat.
Berdasarkan posisi sumbu kamera (arah sumbu kamera ke permukaan bumi), ada dua citra foto. Foto vertikal atau foto tegak (orto photograph) dan foto condong atau miring (oblique photogtaph).
a. Foto vertikal, kekurangannya, foto yang ditampilkan hanya tampak atas. Selain itu, gambaran yang ada dapat terhalang pohon dan awan. Kelebihannya, gambar yang dihasilkan serupa dengan peta serta memiliki skala yang konsisten.
b. Peta condong (miring), dibedakan menjadi peta sangat condong dan agak condong. Peta sangat condong, cakrawala tergambar. Sementara pada foto agak condong, cakrawala tidak tergambar. Kelebihannya adalah gambaran yang terekam lebih banyak karena tidak tampak dari atas. Namun, ada beberapa kendala karena skala yang tidak konsisten sehingga untuk mengukur jarak sebenarnya.
Berdasarkan sudut liputan kamera, ada 4 jenis citra foto, yaitu:
Berdasarkan jenis kamera, ada foto tunggal dan jamak. Foto tunggal adalah foto yang dibuat dengan kamera tunggal. Foto jamak adalah beberapa citra foto yang menggambarkan daerah liputan yang sama yang dibuat pada waktu yang sama tetapi dengan kemampuan untuk merekam beberapa spektrum elektromagnetik berbeda. Foto jamak terdiri dari foto multispektral dan foto dengan kamera ganda.
Foto multispektral adalah beberapa foto untuk daerah yang sama dengan menggunakan beberapa kamera atau satu kamera dengan beberapa lensa. Setiap lensa menggunakan filter untuk saluran yang berbeda, yakni biru, hijau, merah, dan inframerah pantulan. Citra foto dengan kamera ganda adalah pemotretan di suatu daerah dengan menggunakan beberapa kamera dengan jenis film berbeda, seperti pankromatik dan inframerah.
Citra foto jamak dibuat dengan tiga cara,
a. Multikamera atau beberapa kamera yang masing-masing diarahkan ke satu sasaran.
b. Kamera multilensa atau satu kamera dengan beberapa lensa.
c. Kamera tunggal berlensa tunggal dengan pengurai warna.
Berdasarkan warna yang digunakan, ada 2 citra foto, yaitu citra foto berwarna semu (false color) dan citra foto inframerah berwarna dan citra foto warna asli (true color). Pada foto berwarna semu, warna objek tidak sama dengan warna foto, digunakan untuk mempermudah identifikasi objek dengan cara membedakan suatu objek atau suatu fenomena tertentu berdasarkan spektrum panjang gelombang. Sementara itu, citra foto warna asli adalah foto pankromatik berwarna.
2. Citra Nonfoto
Berdasarkan spektrum elektromagnetik, dibedakan menjadi:
>Citra inframerah termal, dibuat dengan spektrum inframerah termal. Pengindraan didasarkan atas
perbedaan suhu objek dan daya pancarnya pada suatu citra.
>Citra radar dan Citra gelombang mikro merekam gambaran pada spektrum gelombang mikro.
Citra radar dihasilkan dari pengindraan dengan sistem aktif sehingga dapat digunakan siang
ataupun malam hari.
Adapun citra gelombang mikro dihasilkan dengan sistem pasif yang merekam energi gelombang
mikro yang dipantulkan bumi secara alami. Kedua citra ini dapat digunakan untuk melihat objek
yang tertutup oleh awan, asap, dan vegetasi.
Citra radar hanya dapat membedakan suatu objek berdasarkan geometri, kasar dan halusnya
permukaan serta tingkat kelembapan tanah.
Sementara citra gelombang mikro dipengaruhi oleh sifat fisik suatu objek seperti komposisi atom
dan struktur kristal, sehingga dapat membedakan lautan es dan lautan.
Foto yang merekam spektrum inframerah jarak dekat dengan panjang gelombang antara
0,7µm-0,9µm. Digunakan untuk membedakan kondisi vegetasi yang sehat dan tidak sehat.
Berdasarkan posisi sumbu kamera (arah sumbu kamera ke permukaan bumi), ada dua citra foto. Foto vertikal atau foto tegak (orto photograph) dan foto condong atau miring (oblique photogtaph).
a. Foto vertikal, kekurangannya, foto yang ditampilkan hanya tampak atas. Selain itu, gambaran yang ada dapat terhalang pohon dan awan. Kelebihannya, gambar yang dihasilkan serupa dengan peta serta memiliki skala yang konsisten.
b. Peta condong (miring), dibedakan menjadi peta sangat condong dan agak condong. Peta sangat condong, cakrawala tergambar. Sementara pada foto agak condong, cakrawala tidak tergambar. Kelebihannya adalah gambaran yang terekam lebih banyak karena tidak tampak dari atas. Namun, ada beberapa kendala karena skala yang tidak konsisten sehingga untuk mengukur jarak sebenarnya.
Berdasarkan sudut liputan kamera, ada 4 jenis citra foto, yaitu:
No
|
Jenis kamera
|
Panjang fokus
|
Sudut liputan
|
Jenis foto
|
1
|
Sudut
kecil (narrow angle)
|
304,8
|
<60o
|
Sudut
kecil
|
2
|
Sudut
normal (normal angle)
|
209,5
|
60o-70o
|
Sudut
normal/sudut standar
|
3
|
Sudut
lebar (wide angle)
|
152,4
|
75o-100o
|
Sudut
lebar
|
4
|
Sudut
sangat lebar (super wide angle)
|
88,8
|
>100o
|
Sudut
sangat lebar
|
Berdasarkan jenis kamera, ada foto tunggal dan jamak. Foto tunggal adalah foto yang dibuat dengan kamera tunggal. Foto jamak adalah beberapa citra foto yang menggambarkan daerah liputan yang sama yang dibuat pada waktu yang sama tetapi dengan kemampuan untuk merekam beberapa spektrum elektromagnetik berbeda. Foto jamak terdiri dari foto multispektral dan foto dengan kamera ganda.
Foto multispektral adalah beberapa foto untuk daerah yang sama dengan menggunakan beberapa kamera atau satu kamera dengan beberapa lensa. Setiap lensa menggunakan filter untuk saluran yang berbeda, yakni biru, hijau, merah, dan inframerah pantulan. Citra foto dengan kamera ganda adalah pemotretan di suatu daerah dengan menggunakan beberapa kamera dengan jenis film berbeda, seperti pankromatik dan inframerah.
Citra foto jamak dibuat dengan tiga cara,
a. Multikamera atau beberapa kamera yang masing-masing diarahkan ke satu sasaran.
b. Kamera multilensa atau satu kamera dengan beberapa lensa.
c. Kamera tunggal berlensa tunggal dengan pengurai warna.
Berdasarkan warna yang digunakan, ada 2 citra foto, yaitu citra foto berwarna semu (false color) dan citra foto inframerah berwarna dan citra foto warna asli (true color). Pada foto berwarna semu, warna objek tidak sama dengan warna foto, digunakan untuk mempermudah identifikasi objek dengan cara membedakan suatu objek atau suatu fenomena tertentu berdasarkan spektrum panjang gelombang. Sementara itu, citra foto warna asli adalah foto pankromatik berwarna.
2. Citra Nonfoto
Berdasarkan spektrum elektromagnetik, dibedakan menjadi:
>Citra inframerah termal, dibuat dengan spektrum inframerah termal. Pengindraan didasarkan atas
perbedaan suhu objek dan daya pancarnya pada suatu citra.
>Citra radar dan Citra gelombang mikro merekam gambaran pada spektrum gelombang mikro.
Citra radar dihasilkan dari pengindraan dengan sistem aktif sehingga dapat digunakan siang
ataupun malam hari.
Adapun citra gelombang mikro dihasilkan dengan sistem pasif yang merekam energi gelombang
mikro yang dipantulkan bumi secara alami. Kedua citra ini dapat digunakan untuk melihat objek
yang tertutup oleh awan, asap, dan vegetasi.
Citra radar hanya dapat membedakan suatu objek berdasarkan geometri, kasar dan halusnya
permukaan serta tingkat kelembapan tanah.
Sementara citra gelombang mikro dipengaruhi oleh sifat fisik suatu objek seperti komposisi atom
dan struktur kristal, sehingga dapat membedakan lautan es dan lautan.
Berdasarkan sumber sensornya, terdiri dari citra tunggal dan citra multispektral. Citra tunggal digunakan dengan mengombinasikan beberapa citra yang memiliki spektrum gelombang berbeda untuk mengidentifikasi suatu objek. Sementara itu, citra multispektral dibuat dengan saluran jamak atau saluran sempit. Terdiri dari citra RBV (return beam vidicon) dan MSS (multi spectral scanner). Citra RBV digunakan untuk merekam gambaran pada spektrum tampak dan digunakan untuk merekam gambaran pada spektrum tampak dan inframerah jarak dekat. Citra MSS digunakan untuk mendapatkan gambar radiometrik.
Berdasarkan wahana yang digunakan, terdiri dari:
>Citra dirgantara (airbone image), wahana beroperasi di udara. Misal, citra inframerah termal, citra radar, dan citra MSS.
>Citra satelit (satellite/spaceborne image), di antariksa atau luar angkasa.
Berdasarkan penggunaannya, citra satelit dibedakan menjadi:
a. Citra satelit untuk pengindraan planet. Misal, citra satelit Viking (AS) dan citra satelit Vanera
(Rusia).
b. Citra satelit untuk pengindraan sumber daya bumi. Misal, citra Landsat (Land Resources Satellite)
yang dimiliki oleh Amerika Serikat.
yang dimiliki oleh Amerika Serikat.
c. Citra satelit untuk pengindraan laut. Misal, citra Seasat (Sea Satellite) yang dimiliki Amerika
Serikat.
d. Citra satelit untuk pengindraan cuaca. Misal, NOAA (National Oceanic and Atospheric
Administration) yang dimiliki AS.
--> Next Page
--> Daftar Isi
No comments:
Post a Comment