BAB 1 PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI (Page 1)



Saat ini kita bisa melihat bentang alam berupa pegunungan bukan?
Pegunungan saat ini sangat berpotensi sebagai objek wisata alam.

Berdasarkan kejadian tersebut, maka dapat kita simpulkan bahwa telah terjadi interaksi antara manusia dan lingkungan alam yang bisa kita pelajari didalam geografi.

A. PENGERTIAN GEOGRAFI
     Istilah geografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu geo dan graphein. Geo artinya 'bumi', dan graphein berarti 'lukisan', 'tulisan', atau 'deskripsi'. Jadi, secara sederhana geografi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang menggambarkan atau mendeskripsikan tentang bumi.   

Geografi adalah suatu ilmu yang mempelajari atau mengkaji segala fenomena yang ada di permukaan bumi seperti penduduk, flora, fauna, batuan, iklim, tanah, air, dan interaksi antara fenomena-fenomena tersebut.

Definisi geografi oleh para ahli adalah sebagai berikut.
1. Erastoshenes (276-194 SM)
    Merupakan tokoh yang mengenalkan geografi pada abad ke-1 dan dianggap sebagai peletak dasar pengetahuan geografi. Menurutnya, geografi berasal dari kata geographica yang artinya penulisan atau penggambaran mengenai bumi. 

2. Claudius Ptolomeus
    Geografi adalah suatu penyajian sebagaian atau seluruh permukaan bumi beserta fenomena yang terkandung di dalamnya dalam bentuk peta.

3. Immanuel Kant (1724-1821 SM)
   Geografi adalah disiplin ilmu yang memiliki objek studi berupa benda-benda atau gejala-gejala yang tersebar dan berasosiasi dalam ruang. Geografi mempelajari keadaan alam dan dasar dari sejarah.

4. Richard Hartshorne (1959)
    Geografi sebagai panduan dari berbagai disiplin ilmu baik terapan, murni, alam, dan sosial. Oleh karena itu geografi disebut "mother of science" atau induk ilmu pengetahuan.

5. Bintarto (1977)
  Geografi adalah ilmu pengetahuan yang mencitrakan, menerangkan sifat-sifat bumi, serta mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di permukaan bumi, baik yang bersifat fisik maupun yang menyangkut kehidupan makhluk hidup.

6. I Made Sandy (1985)
  Geografi adalah ilmu pengetahuan yang berusaha menemukan dan memahami persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan yang ada di dalam ruang muka bumi.

7. Ikatan Geografi Indonesia (1998)
  Geografi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari persamaan dan perbedaan geosfer dengan menggunakan pendekatan kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan.

Sejarah Perkembangan Geografi
Pada mulanya, geografi menceritakan tentang berbagai tempat di permukaan bumi hasil penjelajahan ke berbagai tempat di penjuru dunia yang disebut aliran logografi.

Eratosthenes, selain memperkenalkan istilah geografi untuk pertama kalinya, juga berhasil menghitung keliling bumi secara matematis berdasarkan panjang busur dua kota di Mesir, yaitu Alexandria dan Seyne, dengan panjang keliling bumi secara keseluruhan. Hasil pengukuran ini menjadi dasar pembuatan globe pertama kali oleh Crates.

Bernahadus Varenius membagi bidang kajian geografi menjadi dua. Pertama, geografi umum yang mengkaji bagian terestrial (bumi secara keseluruhan), falakiah (astronomi), dan komparatif (letak tempat dan pelayaran). Kedua, geografi khusus mengkaji aspek langit (atmosfer), aspek permukaan bumi (litosfer), dan aspek manusia.



B. OBJEK STUDI DAN ASPEK GEOGRAFI
    1. Objek Geografi
     Terdiri dari objek material (berkaitan dengan substansi materi yang dikaji) dan objek formal (berkaitan dengan pendekatan atau cara pandang yang digunakan dalam menganalisis substansi objek material tersebut.

a. Objek Material
    1) Litosfer  
         Lapisan batuan yang membentuk bentang alam seperti pegunungan, plato, dataran rendah, dan lapisan tanah.
    2) Biosfer 
         Lapisan kehidupan, meliputi kehidupan binatang dan tumbuhan.
    3) Atmosfer
         Lapisan udara, membentuk iklim dan cuaca.
    4) Hidrosfer 
         Lapisan air, antara lain sungai, laut, danau, dan air tanah.
    5) Antroposfer 
        Dinamika penduduk, seperti manusia dan kehidupannya di permukaan bumi, termasuk jumlah penduduk, sistem sosial, ekonomi, politik, budaya, dan teknologi.

b. Objek Formal
    Cara pandang (pendekatan) dan berpikir terhadap gejala yang ada di permukaan bumi baik gejala keadaan fisik atau sosial. Menurut Peter Hagget, ada beberapa pendekatan, yaitu:
    1) Pendekatan keruangan (spatial approach)
   Pendekatan ini merupakan pendekatan yang mengkaji tentang kesamaan atau perbedaan suatu fenomena geosfer lewat aspek keruangan. Aspek-aspek ruang dan spasial geografi meliputi faktor lokasi, kondisi alam dan kondisi sosial budaya masyarakat. Peneliti juga harus memperhatikan distribusi/persebaran, interelasi dan interaksinya. Contoh, sebidang tanah berharga mahal karena tanahnya bersifat subur dan terletak di tempat yang strategis. Peneliti menilai nilai tanah berdasarkan produktivitas pertanian dan nilai ruangnya yaitu letak yang strategis.

    2) Pendekatan kelingkungan (ecological approach)
       Pendekatan ekologi didasarkan pada prinsip ilmu biologi yaitu interelasi yang menonjol antara makhluk hidup dan lingkungannya. Tujuan dilakukan pendekatan ini adalah untuk mengkaji fenomena geosfer dengan memperhatikan interaksi antara organisme dengan lingkungannya. Contoh, pendekatan ekologi dapat dilihat pada fenomena banjir di suatu daerah. Fenomena ini bisa diidentifikasi melalui tahapan-tahapan dalam pendekatan ekologi yang hasilnya kemudian dapat dianalisa untuk menemukan solusi masalah.
    3) Pendekatan kompleks wilayah (regional complex approach)
        Pendekatan regional atau analisis kompleks wilayah dilakukan dengan membandingkan berbagai kawasan di muka bumi dengan memperhatikan aspek-aspek keruangan dan lingkungan secara komprehensif. Secara umum, pendekatan ini merupakan gabungan antara pendekatan spasial dan ekologi. Analisis ini menekankan adanya diferensiasi areal atau perbedaan karakteristik pada tiap-tiap wilayah di bumi. Hal ini kemudian mendorong adanya interaksi antara suatu wilayah dengan wilayah lain. Nantinya hasil pendekatan studi wilayah kemudian tertuang menjadi peta dan dipelajari melalui disiplin ilmu kartografi. Contoh, pendekatan regional adalah dalam membangun rumah atau bangunan harus dilihat dari karakteristik wilayahnya. Misalkan membangun rumah di daerah rawan banjir atau dekat pantai maka fondasi akan lebih ditinggikan untuk mengantisipasi terjadinya banjir atau pasang air laut.
    2. Aspek-Aspek Geografi
        Terdiri atas dua kelompok, yaitu aspek yang berkaitan dengan lingkungan fisik dan aspek yang berkaitan dengan lingkungan fisik dan aspek yang berkaitan dengan nonfisik.
a. Aspek Fisik
    Mengkaji segala fenomena geosfer yang memengaruhi kehidupan manusia, meliputi aspek kimiawi, biologis, astronomis, dan semua fenomena alam yang dapat langsung diamati. Contoh:
1) Aspek topologi
    Berkaitan dengan bentuk muka bumi (morfologi), letak atau lokasi suatu wilayah luas, dan batas wilayah yang memiliki ciri khas tertentu.
2) Aspek abiotik
    Berkaitan dengan unsur kondisi tanah, hidrologi (perairan darat maupun laut), dan kondisi iklim dari suatu wilayah.
3) Aspek biotik
    Aspek yang berkaitan dengan unsur vegetasi (flora) dan fauna.

b. Aspek Sosial
    Mengkaji keterkaitan manusia dengan fenomena yang terjadi di geosfer. Meliputi aspek antropologis, politis, ekonomis, dan aspek yang berhubungan dengan pola hidup manusia (kebudayaan).
1) Aspek sosial
    Berkaitan dengan unsur tradisi, adat-istiadat, komunitas, kelompok masyarakat, dan lembaga sosial.
2) Aspek ekonomi
    Meliputi pertanian, perkebunan, pertambangan, industri, perdagangan, transportasi, pasar, dan kegiatan ekonomi lain.
3) Aspek budaya dan politik
    Berkaitan dengan unsur kependidikan, agama, bahasa, dan kesenian. Aspek politik berkaitan dengan unsur kepemerintahan yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat.

--> Next Page

--> Daftar Isi

Share:

No comments:

Post a Comment

Popular Posts

Followers

Program

Sitemap

Blog Archive