Fenomena geosfer terdiri dari alam dan manusia serta keterkaitan keduanya di permukaan bumi. Fenomena geosfer meliputi hidrosfer, litosfer, atmosfer, biosfer, dan antroposfer. Pengamatan fenomena geografi ini merupakan pusat perhatian geografi untuk merepresentasikan kompleksitas dunia nyata secara akurat. Dua fenomena geografi yang utama adalah geografi sosial (manusia) dan geografi fisik (lingkungan alam).
1. Menentukan Masalah
Setelah fenomena geografi diamati, selanjutnya adalah memilih masalah yang akan diteliti. Ada 4 sumber masalah dalam kajian geografi, yaitu:
a. Hasil penelitian orang lain
Masalah direkomendasikan oleh orang lain yang melakukan penelitian yang sejenis.
b. Kepustakaan
Masalah didapatkan dari hasil memadukan kajian teoretis dan sumber berita yang akurat.
c. Lapangan
Sering ditemui dari kenyataan di lapangan.
d. Ketersediaan data, peta, dan grafik
Hasil penelitian atau survei yang mengandung permasalahan.
Masalah geografi sedikitnya menyangkut tiga persoalan pokok, yaitu:
a. Apa masalahnya (berkaitan dengan gejalanya). Misalnya, peristiwa erosi tanah.
b. Di mana masalah terjadi (berkaitan dengan lokasi dan ruang). Misalnya, peristiwa erosi tanah
yang terjadi di Kali Wangan, Kedungupit, Kecamatan Sragen Kota.
c. Mengapa masalah terjadi (berkaitan dengan relasi, interelasi, dan interaksi gejala tersebut
dengan gejala-gejala lain). Misalnya, peristiwa erosi tanah disebabkan oleh banjir bandang.
2. Menyusun Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah suatu pertanyaan yang akan dicari jawabannya dan kebenarannya melalui pengumpulan data dan penelitian yang akan dilakukan. Contoh rumusan masalah.
a. Bagaimana hubungan antara faktor perubahan penggunaan lahan di Jakarta dan banjir di
Jakarta?
b. Apa faktor yang paling berpengaruh terhadap kualitas air Ciliwung?
c. Mengapa masyarakat perkotaan cenderung mengalami perubahan kebudayaan?
3. Judul Penelitian
Sebuah judul penelitian harus menggambarkan objek dan subjek yang akan diteliti, lokasi, tujuan, dan sasaran yang ingin dicapai oleh peneliti. Beberapa hal yang harus diperhatikan:
a. Judul maupun objek yang akan diteliti harus dapat terjangkau oleh kemampuan peneliti.
b. Judul penelitian yang dipilih harus tersedia datanya.
c. Judul penelitian bersifat penting untuk diteliti.
4. Tujuan Penelitian
Berkaitan dengan hal-hal yang diharapkan dapat dicapai melalui penelitian yang akan dilakukan. Tujuan penelitian harus konsisten dengan permasalahan penelitian. Ada 2 macam, yaitu tujuan khusus (dirumuskan dalam beberapa pertanyaan yang mengacu pada permasalahan penelitian) dan tujuan umum (menggambarkan secara singkat hal yang ingin dicapai).
5. Menentukan Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah faktor atau unsur-unsur yang sudah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang perubahan yang terjadi, kemudian ditarik kesimpulannya. Jenis-jenis variabel:
a. Variabel bebas. Adalah variabel yang memengaruhi atau unsur yang menjadi penyebab
perubahan atau timbulnya variabel berikut.
b. Variabel terikat. Adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel
bebas.
c. Variabel moderator. Adalah variabel yang memperkuat dan memperlemah hubungan antara
variabel bebas dan terikat.
Contoh menentukan variabel bebas dan terikat pada penelitian adalah sebagai berikut.
a. Penelitian geografi fisik
Tema yang dipilih adalah sebaran daerah rawan longsor. Faktor yang menyebabkan terjadinya tanah longsor antara lain adalah curah hujan, tutupan vegetasi, kemiringan lereng, jenis tanah, dan morfologi. Dari penelitian tersebut, disimpulkan bahwa variabel terikat pada penelitian adalah kejadian longsor dan variabel bebasnya adalah curah hujan, tutupan vegetasi, kemiringan lereng, jenis tanah, dan morfologi, yaitu yang memengaruhi kejadian tanah longsor.
b. Penelitian geografi sosial
Tema yang dipilih adalah dampak perkembangan daerah wisata terhadap perekonomian masyarakat. Faktor pendukung antara lain akses transportasi, letak strategis, dan sebaran tempat parisiwata. Dari tema di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel terikat penelitiannya adalah pendapatan masyarakat di bidang pariwisata, sedangkan variabel bebas adalah akses transportasi (jaringan jalan dan kondisi jalan), jarak dari lokasi pariwisata, dan sebaran tempat wisata.
6. Menentukan Landasan Teori
Teori mempunyai tiga fungsi utama, yaitu:
a. Menjelaskan, contohnya semakin tinggi suatu tempat, suhu akan semakin rendah.
b. Meramalkan, contohnya, jika di Jakarta menjadi pusat bisnis dan industri, daerah-daerah di
sekitarnya akan mengalami perkembangan wilayah.
c. Pengendalian, contohnya jenis tanaman yang sesuai dengan kondisi fisik dan sosial
di Bandung
di Bandung
7. Penyusunan Kerangka Penelitian
Kerangka penelitian berawal dari perumusan masalah penelitian, kemudian menjelaskan variabel secara teoretis sesuai landasan teori yang digunakan dan dapat pula merujuk pada penelitian yang relevan. Hubungan variabel bebas dan terikat perlu dijelaskan secara teoretis juga sehingga tujuan dan arah penelitian dapat diketahui dengan jelas. Setelah itu, menganalisis dan membandingkan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat yang menghasilkan kerangka pemikiran.
8. Perumusan Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan (jawaban) sementara terhadap masalah yang telah dirumuskan. Jenis penelitian yang menggunakan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif yang memiliki model matematika atau penjelasan ilmiah yang bersifat logis. Pada penelitian kualitatif, sifatnya eksploratis sehingga tidak merumuskan hipotesis, tetapi diharap nantinya akan ditentukan hipotesis.
9. Penentuan populasi dan penarikan sampel
Populasi merupakan himpunan individu atau objek yang memiliki karakteristik tertentu dan banyaknya terbatas dan tidak terbatas. Sebagian atau wakil populasi disebut sampel. Ada 2 teknik pengambilan sampel, yaitu:
a. Sampel probabilitas
Memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Keuntungan pengambilan sampel ini adalah sebagai berikut. Ada 4 cara pengambilan:
1) Sampel acak sederhana
Memberikan kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi untuk menjadi anggota
sampel.
2) Sampel acak berlapis disproporsional
Menentukan jumah sampel jika populasinya berstrata tetapi kurang proporsional.
3) Sampel acak berlapis proposional
Digunakan pada populasi yang mempunyai susunan bertingkat atau berlapis-lapis dan
bersifat tidak homogen.
bersifat tidak homogen.
4) Sampel acak kelompok
Jika populasi terdiri dari kelompok-kelompok individu yang sangat luas.
b. Sampel nonprobabilitas
Teknik yang tidak memberi peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel. Terdiri atas beberapa jenis:
1) Sampel sistematis
Teknik penentuan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor
urut.
2) Sampel kuota
Teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai
jumlah yang diinginkan peneliti dengan cara menentukan strata (lapisan) terlebih dahulu
berdasarkan sifat yang di anggap memiliki pengaruh paling dominan terhadap variabel
yang diteliti.
3) Sampel sambil-lalu
Ditentukan berdasarkan siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat
digunakan sebagai sampel.
4) Sampel bertujuan
Dengan pemilihan sekelompok subjek yang memiliki ciri-ciri populasi yang sudah diketahui
sebelumnya.
5) Sampel jenuh
Jika seluruh anggota populasi digunakan sebagai sampel.
6) Sampel bola salju
Bermula jumlahnya kecil, kemudian sampel tersebut diminta memilih teman-temannya untuk
dijadikan sampel, begitu seterusnya.
10. Penggunaan Sarana Ilmiah
Sarana ilmiah dalam penelitian geografi, seperti pengindraan jarak jauh dan SIG, digunakan untuk mengidentifikasi dan mempelajari permukaan bumi yang tidak dapat dijangkau di lapangan.
11. Teknik Pengumpulan Data
Syarat data yang baik:
a. Data harus objektif
b. Data harus dapat mewakili semua kondisi
c. Memiliki tingkat kesalahan yang kecil
d. Harus tepat waktu, khususnya untuk data yang akan digunakan untuk evaluasi agar dapat
dilakukan penyesuaian atau koreksi secepatnya.
e. Relevan. Data yang digunakan harus berhubungan dengan rumusan masalah penelitian.
Data penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan sifatnya menjadi dua jenis, yaitu:
1) Data kuantitatif
Data informasi dalam bentuk angka sehingga dapat diolah atau dianalisis dengan teknik
perhitungan matematika atau statistik.
2) Data kualitatif
Data informasi dalam bentuk kata-kata yang diperoleh melalui berbagai macam teknik
pengumpulan data.
Data berdasarkan sumbernya, yaitu:
1) Data primer
Sumbernya asli atau pertama. Teknik pengumpulan dengan cara observasi, wawancara,
kuesioner, dan skala bertingkat.
2) Data sekunder
Didapat dari berbagai sumber (laporan, buku, dan perpustakaan) diperoleh dengan cara
studi kepustakaan dan studi dokumentasi.
12. Pengolahan Data Geografis
Berikut tahapannya:
a. Penyuntingan data, pemeriksaan data yang terkumpul.
b. Pembuatan kode (coding), usaha mengklasifikasikan jawaban responden.
c. Pengelompokan data, pengelompokkan data yang dikumpulkan melalui berbagai sumber.
d. Tabulasi data, data hasil klasifikasi yang kemudian dimasukan ke tabel untuk memudahkan
dibaca.
13. Menganalisis Data
Analisis dapat dilakukan dengan cara:
a. Deskriptif, dengan menggambar dan menjelaskan data yang terkumpul.
b. Statistik, dengan menggunakan perhitungan statistik.
Dalam penelitian geografi, para peneliti dapat menggunakan analisis:
a. Analisis kuantitatif
Analisis data numerik dengan menggunakan statistik seperti distribusi frekuensi (banyaknya
item disetiap kategori), ukuran tendensi sentral (ukuran pemusatan data) biasanya
menggunakan mean (rata-rata hitung), median atau nilai tengah, dan modus (nilai tertinggi).
item disetiap kategori), ukuran tendensi sentral (ukuran pemusatan data) biasanya
menggunakan mean (rata-rata hitung), median atau nilai tengah, dan modus (nilai tertinggi).
b. Analisis kualitatif
Dilakukan jika kumpulan data berwujud kata-kata dan bukan rangkaian angka. Terdiri dari 3
proses, yaitu:
1) Reduksi data, proses pemilihan, pemusatan, penyederhanaan data, dan membuang
informasi yang tidak perlu.
2) Triangulasi, mengecek keabsahan data dan membandingkan hasil wawancara terhadap
objek penelitian.
3) Penyajian data
Penyajian data biasanya berbentuk teks naratif sehingga memberikan kemungkinan
penarikan kesimpulan.
penarikan kesimpulan.
4) Menarik kesimpulan dan verifikasi, bergantung pada data yang diperoleh.
--> Next Page
--> Daftar Isi
No comments:
Post a Comment