BAB 1 PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI (Page 2)


C. RUANG LINGKUP GEOGRAFI
     Geografi mempunyai ruang lingkup studi yang sangat luas. Berbagai macam kondisi dipelajari oleh geografi seperti analisis fenomena manusia dengan alam, penyebaran gejala alam, hubungan fenomena yang satu dengan lainnya, serta interaksi yang terjadi dalam ruang baik interaksi antara alam maupun interaksi antara manusia dan alam.

       Dalam buku The Scope of Geography, Rhoad Murphey mengatakan terdapat tiga ruang lingkup geografi, yaitu sebagai berikut.
1. Persebaran dan keterbatasan penduduk di muka bumi dengan sejumlah aspek keruangan serta pemanfaatannya.
2. Interaksi manusia dan lingkungan fisik sebagai salah satu bagian dari keragaman wilayah.
2. Kajian terhadap kerangka regional dan analisis wilayah.

       Ruang lingkup bahasan geografi adalah sebagai berikut.
1. Geografi Fisik, mempelajari fenomena alam yang berkaitan dengan bentuk, relief, iklim, dan gejala proses fisik yang terjadi di darat, laut, dan udara yang mempengaruhi kehidupan manusia.
2. Geografi Sosial, mempelajari segala aktivitas manusia di bumi dan interaksinya dengan lingkungan, baik dalam lingkungan fisik, sosial, dan budaya.
3. Geografi Regional, mempelajari suatu daerah atau wilayah secara khusus, baik mengenai aspek fisik ataupun aspek sosial.
4. Geografi Teknis, kajian penggunaan keahlian teknis dalam geografi untuk menyelesaikan berbagai permasalahan. Contohnya, geografi matematika, pemetaan, penginderaan jarak jauh, dan sistem informasi geografis (GIS) untuk mempelajari bumi dan menyelesaikan berbagai masalah.
   
       Luasnya ruang lingkup geografi melahirkan beberapa cabang ilmu geografi, yaitu:
1. Geomorfologi, mempelajari bentuk muka bumi dan proses pembentukannya.
2. Klimatologi, mempelajari iklim dan faktor pembentuknya serta pengklasifikasian dalam suatu kelompok iklim.
3. Biogeografi, mempelajari persebaran hewan dan tumbuhan.
4. Geografi tanah, mempelajari sifat, karakteristik tanah, dan persebarannya, serta pemanfaatannya.
5. Geografi kependudukan, mempelajari segala aspek keruangan yang berkaitan dengan manusia sebagai penduduk di suatu wilayah, seperti penyebaran, sex ratio, dan kepadatan penduduk.
6. Geografi ekonomi, mempelajari tentang variasi wilayah di permukaan bumi dalam hubungannya dengan aktivitas manusia, yaitu produksi, distribusi, serta konsumsi barang dan jasa.
7. Kartografi, mempelajari tentang proses pemetaan.
8. Penginderaan jauh, mempelajari suatu objek dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek tersebut.

D. KONSEP GEOGRAFI
     Menurut Nurshid Sumaatmadja, konsep geografi adalah pola abstrak yang berkaitan dengan gejala-gejala nyata tentang geografi. Ikatan Geografi Indonesia (IGI) merumuskan sepuluh konsep geografi, yaitu:
1. Konsep lokasi, mengacu pada kedudukan suatu objek di permukaan bumi. Konsep ini terbagi menjadi 2, yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif. Lokasi absolut adalah lokasi terhadap letak astronomis, sedangkan Lokasi relatif adalah lokasi yang dipengaruhi letak geografis. Contoh lokasi absolut adalah berdasarkan letak astronomisnya, Indonesia terletak di antara 6o LU-11oLS dan 95oBT-141oBT. Sementara letak relatif Indonesia berada di antara dua samudra, yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik, serta di antara dua benua, yaitu Benua Asia dan Benua Australia.
2. Konsep jarak, mengacu pada ruang yang terdapat di antara dua objek. Dibedakan menjadi 2, yaitu jarak absolut dan jarak relatif. Jarak absolut adalah jarak yang diukur dalam satuan panjang (kilometer), sedangkan Jarak relatif, dinyatakan dalam satuan waktu dengan pertimbangan kemudahan transportasi. Contoh jarak absolut adalah jarak antara Kota Jakarta dan Bandung adalah 156 km. Sementara itu, jarak relatif antara Kota Jakarta dan Bandung apabila ditempuh menggunakan mobil sekitar 3 jam 30 menit.
3. Konsep keterjangkauan, mengacu pada kemudahan untuk mencapai suatu objek yang dipengaruhi oleh kondisi geografis suatu wilayah. Contoh, dari Jakarta kita lebih mudah menjangkau Kota Padang daripada Kepulauan Mentawai.
4. Konsep pola, mengacu pada susunan atau penyebaran fenomena pada ruang muka bumi. Contohnya pola pemukiman penduduk wilayah pesisir memanjang mengikuti garis pantai.
5. Konsep morfologi, menjelaskan tentang bentuk muka bumi akibat proses alami atau tindakan manusia. Konsep ini memudahkan untuk mengetahui potensi lahan. Contoh, jangan membangun rumah di daerah cekungan karena dapat mengakibatkan banjir pada musim hujan.
6. Konsep aglomerasi, mengacu pada kecenderungan pengelompokan fenomena atau objek pada suatu wilayah. Contohnya, permukiman di desa cenderung berkelompok pada wilayah yang subur.
7. Konsep interaksi dan interdependensi, berkaitan dengan hubungan timbal balik atau saling ketergantungan antarwilayah. Contohnya, hubungan ketergantungan antara desa dan kota. Warga kota membutuhkan bahan makanan dari desa, sedangkan warga desa membutuhkan teknologi dari kota.
8. Konsep nilai kegunaan, mengacu pada kelebihan yang dimiliki suatu tempat atau wilayah tertentu dan memiliki nilai kegunaan yang berbeda berdasarkan fungsinya. Contohnya, wilayah yang memiliki pemandangan yang indah cocok sebagai daerah wisata.
9. Konsep diferensiasi area, mengacu pada keunikan atau karakteristik yang khas dari suatu wilayah. Contohnya, penduduk di daerah pantai umumnya berprofesi sebagai nelayan.
10. Konsep keterkaitan keruangan, menunjukkan tingkat hubungan antarwilayah. Hal ini mendorong hubungan sebab akibat. Contohnya, daerah hilir mengalami banjir karena pembangunan yang terjadi di daerah hulu.

--> Next Page

--> Daftar isi
Share:

No comments:

Post a Comment

Popular Posts

Followers

Program

Sitemap

Blog Archive