BAB 1 PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI (Page 3)


E. PRINSIP GEOGRAFI
     Ada 4 prinsip utama yang digunakan sebagai dasar untuk menjelaskan fenomena fisik dan sosial, yaitu:
1. Prinsip persebaran
    Berkaitan dengan persebaran fenomena geografi dan fakta yang tidak merata di permukaan bumi, seperti persebaran penduduk dan persebaran barang tambang. Contohnya, persebaran emas di Indonesia tidak terdapat di setiap wilayah. Kondisi seperti ini disebabkan oleh formasi batuan yang berbeda pada setiap wilayahnya.
2. Prinsip interelasi
    Berkaitan dengan hubungan timbal balik atau keterkaitan antara fenomena yang satu dengan lainnya. Contoh, wilayah Indonesia mengalami musim hujan yang berkepanjangan sebagai dampak adanya el nino.
3. Prinsip deskripsi
    Menjelaskan lebih jauh mengenai gejala yang diselidiki atau dipelajari melalui penggambaran bentuk keterkaitan antara alam dan manusia dalam bentuk peta, kalimat, diagram, dan grafik. Contohnya, peta penggunaan lahan mempermudah analisis wilayah untuk kesesuaian lokasi fasilitas umum, seperti terminal, rumah sakit, dan pusat perbelanjaan.
4. Prinsip korologi
    Perpaduan dari ketiga prinsip sebelumnya. Setiap wilayah memiliki ciri khas pada kesatuan gejala, bentuk, dan fungsi akibat kondisi wilayah yang berbeda-beda. Contohnya kesenjangan pembangunan di Pulau Jawa dan pulau bagian timur Indonesia sehingga menyebabkan padatnya jumlah penduduk di Pulau Jawa.

F. PENDEKATAN GEOGRAFI
      Pendekatan geografi digunakan untuk memahami berbagai permasalahan dan gejala serta fenomena geosfer yang terjadi di permukaan bumi. Ada 3 pendekatan yang sering digunakan menurut R. Bintarto dan Surastopo Hadisumarno dalam Metode Analisis Geografi, yaitu:
1. Pendekatan Analisis Keruangan (Spatial Approach)
    Adalah analisis atau cara pandang yang menekankan ruang sebagai kajiannya. Dalam pendekatan ini, penting untuk memperhatikan persamaan, perbedaan, dan penyebaran penggunaan ruang yang telah ada dan penyebaran ruang yang akan digunakan untuk berbagai kegiatan yang direncanakan. Contoh, pada saat musim hujan, sering terjadi banjir di wilayah Jakarta.
2. Pendekatan Analisis Ekologi
    Cara penyelidikan suatu fenomena geosfer yang berada di suatu tempat atau wilayah tertentu dengan menerapkan konsep ekosistem. Pendekatan ini penekanannya terdapat pada keterkaitan antara fenomena geosfer tertentu dan variabel lingkungan yang ada. Contoh, masalah banjir di Jakarta. Selain mengidentifikasi kondisi fisik di lokasi tempat terjadinya banjir, juga mengidentifikasi gagasan dan perilaku masyarakat setempat dalam mengelola alam di lokasi tersebut.
3. Pendekatan Analisis Kompleks Wilayah
    Perpaduan antara pendekatan sebelumnya. Bersifat horizontal dalam artian keruangan, bersifat vertikal dalam artian kelingkungan. Contoh, pembangunan yang dilakukan di daerah hulu sungai akan menyebabkan banjir di daerah hilir sungai apabila tidak dilakukan perencanaan dengan baik. selain aspek fisik, juga harus diperhatikan aspek kegiatan manusia di sekitar bagian hulu dan hilir yang dapat menyebabkan banjir.

G. KETERAMPILAN DASAR GEOGRAFI

1. Observasi
    Kemampuan dalam memahami konsep geografi. Hal yang diamati adalah segala fenomena geosfer yang meliputi litosfer, atmosfer, hidrosfer, biosfer, dan antroposfer.
2. Deskripsi
    Kemampuan menjelaskan fenomena geosfer yang terdapat di muka bumi secara detail dan optimal sehingga orang lain yang mendengarkan atau membaca seolah-olah melihat fenomena alam itu secara langsung. Contoh, menggambarkan proses terbentuknya gunung api.
3. Mengelompokkan (klasifikasi)
    Pengklasifikasian fenomena geosfer berdasarkan syarat tertentu.
4. Pemetaan
    Menggambarkan dengan peta segala fenomena geosfer.
5. Analisis
    Kemampuan menganalisis hubungan interaksi dan interelasi antara fenomena geosfer yang satu dengan lainnya.


Share:

No comments:

Post a Comment

Popular Posts

Followers

Program

Sitemap

Blog Archive