EKONOMI MAKRO DAN MIKRO

Ilmu ekonomi teori dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu teori ekonomi mikro dan makro. Perbedaan antara ekonomi mikro dengan ekonomi makro dapat dilihat dari pembahasan berikut. 

EKONOMI MIKRO

Ekonomi mikro merupakan cabang ilmu ekonomi yang khusus mempelajari bagian-bagian kecil (aspek individual) dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Fokus analisis ekonomi mikro adalah perilaku individu seperti perusahaan (produsen), tenaga kerja, dan konsumen dalam konteks yang lebih terbatas (industri).

Analisis ekonomi mikro terdiri atas teori harga teori produksi, dan teori distribusi.

  1. Teori harga, membahas proses pembentukan harga oleh interaksi antara penawaran dan permintaan terhadap suatu barang dan jasa di dalam suatu pasar, faktor-faktor yang memengaruhi perubahan permintaan dan penawaran, hubungan antara harga permintaan dengan penawaran, bentuk-bentuk pasar dan sebagainya.
  2. Teori produksi, antara lain menganalisis masalah biaya produksi, tingkat produksi yang paling menguntungkan produsen, serta kombinasi faktor-faktor produksi yang harus dipilih oleh produsen agar tujuan untuk mencapai laba maksimum tercapai.
  3. Teori distribusi membahas faktor-faktor yang menentukan tingkat upah tenaga kerja, tingkat bunga yang harus dibayar karena penggunaan modal dan tingkat keuntungan yang diperoleh para pengusaha.
Beberapa aspek yang dianalisis teori ekonomi mikro antara lain.
  1. Proses penentuan tingkat harga dan jumlah barang yg diperjualbelikan dipasar (teori harga)
  2. Perilaku pembeli dan penjual
  3. Interaksi di pasar faktor produksi

Anggapan dasar yang digunakan dalam ekonomi mikro :
"Semua sumber produktif bekerja dan dipergunakan sepenuhnya, dengan kata lain mekanisme pasar berjalan (fully employed) sehingga tidak ada satupun yang menganggur. Semua barang yg dihasilkan pasti terjual habis."

EKONOMI MAKRO

Ekonomi makro mempelajari kegiatan perekonomian secara keseluruhan. Fokus pembahasannya berkaitan dengan bagaimana perilaku rumah tangga swasta, pemerintah, dan perdagangan luar negeri (ekspor-impor) dalam konteks keseluruhan (agregat).

Beberapa aspek yang dianalisis dalam teori ekonomi makro, antara lain :

  1. Menentukan kegiatan perekonomian negara, perubahan harga-harga, dan pengaruh perubahan jumlah uang beredar terhadap pengeluaran agregat.
  2. Pengeluaran agregat
  3. Mengatasi pengangguran dan inflasi
  4. Kebijakan fiskal dan moneter
  5. Pertumbuhan ekonomi
  6. Permintaan dan penawaran agregat


Share:

PEMBAGIAN ILMU EKONOMI



     Menurut Alfred W. Stoiner, ilmu ekonomi dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu ilmu ekonomi deskriptif, teori ekonomi dan ilmu ekoomi terapan.

Ilmu Ekonomi Deskriptif

Ilmu ekonomi deskriptif adalah bagian ilmu ekonomi yg menggambarkan keterangan-keterangan faktual tentang suatu keadaan ekonomi dalam bentuk angka-angka, grafik, kurva atau penyajian lainnya. 
Ilmu ekonomi deskriptif digunakan oleh BPS (Badan Pusat Statistik) untuk menyajikan keadaan ekonomi baik makro maupun mikro. 
Contoh ilmu ekonomi deskriptif, yaitu tabel perkembangan sektor industri tertentu atau keadaan ekonomi suatu daerah tertentu yg dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Teori Ekonomi

Teori ekonomi merupakan kumpulan teori-teori di bidang ekonomi yang berusaha menjelaskan, mencari pengertian, hubungan sebab akibat, dan cara kerja sistem ekonomi. 
Ekonomi teori merupakan kerangka konsep yang berangkat dari gejala-gejala konkrit yg terjadi dikehidupan masyarakat. 
Gejala-gejala ini kemudian dianalisis dengan menggunakan metode-metode tertentu, sehingga dapat dilacak adanya pola-pola tertentu yang menghubungkan peristiwa-peristiwa makro dan teori ekonomi mikro.

Ilmu Ekonomi Terapan

Ekonomi terapan merupakan terapan dari teori-teori ekonomi. Artinya bahwa kerangka-kerangka pengertian dari analisis ekonomi teori digunakan untuk membuat atau merumuskan kebijakan-kebijakan, pedoman-pedoman yang tepat untuk mengatasi masalah ekonomi tertentu. Oleh karena itu, dicarilah pemecahannya dengan menggunakan teori ekonomi yg sesuai dengan corak masalah yang dihadapi.
Dengan demikian, ekonomi terapan lebih bersifat praktis dengan menerapkan pengertian ekonomi pada masalah-masalah tertentu. Adanya spesialisasi dan penerapan pada bidang-bidang khusus menimbulkan cabang-cabang ilmu ekonomi seperti, ekonomi koperasi, ekonomi pembangunan, ekonomi moneter, ekonomi dan manajemen perusahaan, ekonomi internasional, dan ekonomi pertanian.



Share:

TK Menulis


Berikut adalah daftar materi TK Menulis

-->
Share:

TK Membaca


Berikut adalah daftar materi TK Membaca

--> 


Share:

PENGERTIAN ILMU EKONOMI DAN PERKEMBANGANNYA

A. ILMU EKONOMI


PENGERTIAN ILMU EKONOMI

       Ekonomi berasal dari bahasa yunani yakni dari kata oikos yg berarti rumah tangga dan nomos yg berarti peraturan. Jadi, ekonomi adalah peraturan rumah tangga atau mengatur rumah tangga. Adapun yang dimaksud ahli ekonomi atau ekonom adalah orang yang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja. Adapun ilmu yg mempelajari tentang ekonomi disebut ilmu ekonomi.



      Berikut ini beberapa definisi ilmu ekonomi menurut pendapat tokoh ekonomi.

1. Prof. P. A. Samuelson

    Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai bagaimana orang-orang dan masyarakat membuat pilihan, dengan cara atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber daya yang terbatas tetapi dapat digunakan dalam berbagai jenis barang dan jasa serta mendistribusikannya untuk keperluan konsumsi sekarang dan dimasa yang akan datang, kepada berbagai orang dan golongan masyarakat.

2. Adam Smith

   Ilmu ekonomi adalah ilmu kekayaanatau ilmu yang khusus mempelajari sarana-sarana kekayaan suatu bangsa dengan memusatkan perhatian secara khusus terhadap sebab-sebab material dan kemakmuran, seperti hasil-hasil industri, pertanian dan sebagainya.

3. J.B Say

      Ilmu ekonomi adalah suatu kajian tentang peraturan yg menentukan kekayaan.

4. David Ricardo

      Ilmu ekonomi adalah suatu kajian tentang hukum berbagai jenis golongan masyarakat.

5. Lipsey

     Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang pemanfaatan sumber daya yg langka untuk memenuhi kebutuhan manusia yg tidak terbatas.

6. Alfred Marshall

       Ilmu ekonomi adalah ilmu yg mempelajari usaha-usaha individu dalam ikatan pekerjaan dalam kehidupannya sehari-hari. Ilmu ekonomi membahas tentang kehidupan manusia yg berhubungan dengan bagaimana ia memperoleh pendapatan dan bagaimana pula ia mempergunakan pendapatan itu.

    Berdasarkan berbagai pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa ilmu ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya dalam mencapai kemakmuran yg diharapkan, dengan memilih sumber daya produksi yg sifatnya lagka atau terbatas.

PERKEMBANGAN ILMU EKONOMI

     Masalah ekonomi sama tuanya dengan usia peradaban manusia. Tetapi, ilmu ekonomi baru muncul pada abad ke-18, melalui buku Adam Smith yg berjudul An Inquiri Into the Nature And Causes of the Wealth of Nation (1776). Itulah sebabnya Adam Smith dihormati sebagai bapak ilmu ekonomi modern.


   Adapun Smith melihatnya dari sudut rasionalitas, misalnya, zaman dulu kemiskinan dianggap sebagai takdir. Namun semenjak zaman modern (abad ke-18) kemiskinan dipandang ada kaitannya dengan ketidakmampuan bekerja produktif atau karena tidak memiliki tanah.

Share:

OBJEK DAN METODE SOSIOLOGI

E. OBJEK SOSIOLOGI

                                    
Seperti ilmu sosial lainnya, objek sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antarmanusia dan proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat.

Istilah masyarakat berasal dari bahasa Arab, yaitu syaraka yang artinya ikut serta atau berpartisipasi. Dalam bahasa Inggris masyarakat adalah society yang pengertiannya mencakup interaksi sosial, perubahan sosial dan rasa kebersamaan.

Menurut Ralp Linton masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas.

Menurut Paul B Horton masyarakat adalah sekumpulan manusia yang secara relatif mandiri, yang hidup bersama-sama cukup lama, yang mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki kebudayaan yang sama dan melakukan sebagian besar kegiatan dalam kelompok itu.

Ciri-Ciri Masyarakat

Menurut Soerjono Soekanto ciri-ciri masyarakat pada umumnya adalah sebagai berikut:
  1. Manusia yang hidup bersama sekurang-kurangnya terdiri atas dua orang.
  2. Bercampur atau bergaul dalam waktu yang cukup lama sehingga menciptakan sistem komunikasi dan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antar manusia.
  3. Sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan.
  4. Merupakan suatu sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan.
Marion Levy menyatakan bahwa ada empat kriteria yang perlu dipenuhi agar suatu kelompok dapat disebut masyarakat, yaitu:

  1. Kemampuan bertahan yang melebihi masa hidup seorang anggotanya.
  2. Perekrutan seluruh atau sebagian anggotanya melalui reproduksi atau kelahiran.
  3. Adanya sistem tindakan bersama yang bersifat swasembada.
  4. Kesetiaan pada suatu sistem tindakan utama secara bersama-sama.
  5. (Talcott Parson) Melakukan sosialisasi terhadap generasi berikutnya.

F. METODE SOSIOLOGI


Untuk mempelajari objeknya yaitu masyarakat, sosiologi mempunyai cara kerja atau motode seperti ilmu-ilmu pengetahuan lain. Tanpa metode ilmiah, suatu ilmu pengetahuan bukanlah ilmu. Soerjono Soekanto mengemukakan pada dasarnya terdapat dua jenis metode atau teknik yang dipergunakan dalam sosiologi, yaitu :

1. Metode Kualitatif
Mengutamakan bahan atau hasil pengamatan yang sukar diukur dengan angka-angka atau ukuran-ukuran yang matematis. Contoh penelitian tentang persepsi (pendapat) masyarakat terhadap suatu program.

2. Metode Kuantitatif
Mengutamakan bahan-bahan keterangan dengan angka sehingga gejala-gejala yang diteliti dapat diukur dengan menggunakan skala, indeks, tabel, dan formula yang semuanya menggunakan ilmu pasti atau matematika.

Selain kedua metode tersebut, terdapat metode lainnya dalam sosiologi yaitu metode induktif dan metode deduktif.
  1. Metode induktif yaitu metode yang mempelajari suatu gejala yang khusus untuk mendapatkan kaidah-kaidah yang berlaku umum.
  2. Metode deduktif yaitu metode yang dimulai dengan kaidah-kaidah yang berlaku umum untuk kemudian dipelajari dalam keadaan yang khusus.
Share:

TOKOH-TOKOH SOSIOLOGI

1. Auguste Marie Francois Xavier Comte (Auguste Comte)


Auguste Comte lahir di Montpellier, Prancis, tahun 1798. Ia berasal dari keluarga Katolik dan berdarah bangsawan. Dia mendapat pendidikan di Ecole Polytechnique di Paris. Comte memulai karir profesionalnya dengan memberi les dalam bidang matematika. Meskipun ia sudah memperoleh pendidikan dalam matematika, perhatiannya yang sebenarnya adalah pada masalah-masalah kemanusiaan dan sosial.

Comte mengemukakan ide tentang positivisme. Positivisme percaya bahwa masyarakat merupakan bagian dari alam dan bahwa metode-metode penelitian empiris dapat dipergunakan untuk menemukan hukum-hukumnya. Comte melihat perkembangan ilmu tentang masyarakat yang bersifat alamiah ini sebagai puncak suatu proses kemajuan intelektual yang logis dimana semua ilmu-ilmu lainnya sudah melewatinya.

2. Emile Durkheim


Emile Durkheim lahir tahun 1858 di Epinal Prancis. Ayah Durkheim adalah seorang nabi. Pada usia 21 tahun Durkheim diterima di Ecole Normale Superieure. Durkheim merupakan seorang mahasiswa yang sangat serius. Setelah menamatkan pendidikannya ia mulai mengajar.

Asumsi umum yang paling fundamental yang mendasari pendekatan Durkheim terhadap sosiologi adalah bahwa gejala sosial itu riil dan mempengaruhi kesadaran individu serta perilakunya yang berbeda dari karakteristik biologis, psikologis, atau karakteristik individu lainnya. Gejala sosial itu disebut Durkheim dengan fakta sosial. Menurut Durkheim fakta sosial memiliki tiga karakteristik dari fakta sosial yaitu:

  • Bersifat eksternal terhadap individu
  • Memaksa individu
  • Bersifat umum atau tersebar meluas dalam suatu masyarakat

3. Karl Marx


Marx lahir di Trier Jerman pada tahun 1818. Ayahnya Heinrich dan ibunya Henrietta berasal dari keluarga rabbi Yahudi. Sang ayah Heinrich berhasil mencapai kehidupan borjuis yang cukup mewah sebagai seorang pengacara yang berhasil. Ketika suasana politik menjadi tidak menguntungkan sebagai seorang pengacara keturunan Yahudi, dia dan keluarganya masuk Protestan dan diterima dalam gereja Luteran. Kejadian ini mempengaruhi pandangan Marx yang menekankan pandangan bahwa kepercayaan-kepercayaan agama tidak memberikan pengaruh paling penting terhadap perilaku, tetapi sebaliknya kepercayaan agama itu mencerminkan faktor-faktor sosial ekonomi yang mendasar.

Kehidupan pribadi Marx sangat sulit karena keterlibatannya dalam gerakan-gerakan radikal. Sewaktu dia melarikan diri ke Perancis, ia bertemu dengan Friedrich Engels (1820-1895) yang kemudian menjadi sahabat seumur hidupnya. Tahun 1847 di London, Marx dan Engels menghadiri pertemuan yang diselenggarakan serikat pekerja yang dikenal dengan Liga Komunis. Tahun berikutnya mereka menyiapkan Komunis Manifesto yang menjadi pedoman bagi gerakan komunis. Mereka menyatakan bahwa kaum proletar (para pekerja yang tidak memiliki aset produksi) harus bersatu untuk melakukan pemberontakan terhadap masyarakat kapitalis (para pemilik modal).

4. Max Weber


Max Weber lahir di Erfurt, Thuringia Jerman tahun 1864, tetapi dibesarkan di Berlin dimana keluarganya pindah ketika ia berumur lima tahun. Ayahnya adalah seorang hakim di Erfurt dan ketika keluarganya pindah ke Berlin, dia menjadi seorang penasehat di pemerintahan kota. Weber mempelajari hukum, ekonomi dan sejarah. Namun ia kemudian tertarik dengan sosiologi.

Weber mengemukakan konsep verstehen berasal dari bahasa Jerman yang artinya memahami. Ia menganalisa bahwa kita tidak bisa memahami tentang perilaku sosial seperti kita megukur temperatur suhu. Untuk memahami tindakan kita harus mempelajari makna subjektif yang melekat pada tindakan tersebut.


Share:

Popular Posts

Followers

Program

Labels

Sitemap

Blog Archive