PERBEDAAN KAIN BATIK DAN BUKAN BATIK

 Perhatikan gambar kain di bawah ini

Apakah kalian bisa membedakan mana kain batik dan mana kain bukan batik pada gambar di atas?

Gambar di bagian kanan yang berbentuk persegi merupakan kain batik. Sedangkan gambar di bagian kiri merupakan kain songket (bukan batik)

Apakah kalian bisa mengidentifikasi apa perbedaannya?

Kain batik memiliki aroma yang khas yang melekat karena proses pembuatannya.

Selain itu pada kain batik memiliki tekstur yang terasa sedikit kasar karena dibuat menggunakan lilin atau malam

---Home---

Share:

PENGERTIAN BATIK

Menurut kalian apa yang membuat kain batik memiliki nilai seni dan budaya bangsa Indonesia?

Kain batik memiliki corak warna dan hiasan atau gambar.

Itulah yang membuat kain batik mengandung nilai seni dan budaya masyarakat bangsa Indonesia.

Beberapa ragam batik yang ada di Indonesia diantaranya, batik Pekalongan, batik Yogyakarta, batik Solo, batik Cirebon, dan masih banyak lagi.

Bagaimana cara membedakan antara kain batik dan kain bukan batik?

Coba perhatikan gambar di bawah ini

Kamu lihat apa yang dilakukan Ibu Santi?

Ibu Santi sedang menggambar menggunakan canting berisi cairan lilin panas yang ditorehkan pada selembar kain untuk membentuk pola atau gambar batik.

Kain yang digambar dengan cairan lilin panas, kemudian dicolet, ditembok, dikelir, lalu dilorod. Kain yang dibuat oleh Ibu Santi disebut kain batik atau batik tulis.

---Home---

Share:

DAFTAR ISI MATERI BATIK 1 SD

Tahukah kamu apa itu batik?

Batik adalah kain Indonesia bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menulis menggunakan malam pada kain itu, yang kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu yang memiliki khas.
Gambar 1.1 Batik Megamendung

Daerah di Indonesia yang merupakan penghasil terbesar batik diantaranya Pekalongan, Solo, Yogyakarta, Cirebon, dan lain sebagainya.

Pada Jumat, 2 Oktober 2009, UNESCO menetapkan batik sebagai warisan budaya milik Indonesia dan dijadikan hari batik.

Kurikulum batik di beberapa kota, termasuk Pekalongan mulai dikenalkan kepada para anak didik mulai dari SD hingga jenjang perkuliahan.

Berikut akan kita bahas beberapa materi terkait batik pada kelas 1 SD:

  1. Pengertian Kain Batik
  2. Perbedaan Kain Batik dan Bukan Batik
  3. Pengertian Batik Cap
  4. Jenis-jenis Kain Bukan Batik
  5. Museum Batik Pekalongan
  6. Ragam Hias Geometris
  7. Ragam Hias Non Geometris
  8. Unsur Dasar Batik Geometris
  9. Motif Batik Abstrak

<< Kembali ke materi sebelumnya

Share:

BERANI HADAPI TANTANGAN

 


Pernahkah kalian merasa sering ingin ke toilet sebelum melakukan presentasi?

Atau kering dan haus di mulut ketika akan melakukan sesuatu di depan umum?

Bahkan merasa sakit perut.

Sebenarnya apa yang terjadi?

kejadian di atas tadi adalah stimulus otak untuk menghindari kita melakukan sesuatu yang tidak nyaman, yaitu dengan membuat kita melakukan hal-hal baru seperti ingin ke toilet, haus, dan sakit perut.

Dengan begitu, sejenak kita terfokus dengan hal lain. Begitulah cara kerja pikiran kita.

Lalu bagaimana agar hal-hal di atas tadi tidak kejadian?

  1. Hadapi
    Ketakutan akan hilang jika kita berani menghadapi kondisi yang mencekam atau tidak nyaman. Biasanya pada tiga menit sebelum presentasi, ketakutan tersebut akan terjadi.
    Tetapi setelah memasuki menit keempat, ketakutan tersebut akan hilang.

  2. Kalahkan
    Bagaimana cara mengalahkan rasa takut ketika menjelang presentasi?
    Jawabannya adalah dengan kepercayaan diri.
    Berdiri dengan tegak, tarik napas panjang, dan lihat ke atas.
    Lakukanlah hal di atas, dan ingatlah situasi ketika Kita pernah merasa percaya diri dan biarkan Kita bernostalgia sejenak.

    Bayangkan hal-hal yang Kita harapkan terjadi saat presentasi. Tentunya hal-hal baik yaa...

  3. Waspadai
    Waspada akan membuat kita mempersiapkan diri dengan baik. So, itu perlu ya.
    Buatlah persiapan sebelum tampil sehingga kita bisa percaya diri.

Share:

TAKUT SALAH

 


Siapa sih di dunia ini yang tidak takut melakukan kesalahan?

Takut salah adalah salah satu ketakutan terbesar orang saat ingin melakukan sesuatu yang baru, termasuk dalam melakukan public speaking atau presentasi.

Sebenarnya, jika kita mau berpikiran positif, 

harusnya tidak ada hal yang perlu kita khawatirkan dan takuti jika kita sudah mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin.

Jika dalam melakukan presentasi,

Kita mendapatkan koreksi dari audiens, kira-kira apa yang harus kita lakukan?

  1. Berterima kasih
    Adanya koreksi dari audiens akan menambah wawasanmu. Jadi, berterima kasihlah kepada audiens dan jangan jadikan koreksi itu sebagai beban bagi kita.

  2. Gali kebenaran informasi
    Tanyakan secara jelas sumber informasi yang disampaikan oleh audiens kita dan pastikan informasi dari audiens tersebut benar dan tidak asal-asalan.

  3. Libatkan mereka
    Berikan beberapa menit kepada audiens untuk melakukan sharing pengalaman dan pengetahuannya.


Share:

TEROR PIKIRAN

 


Kalian tahu tidak kalau salah satu faktor yang sangat berpengaruh untuk membuat kita menjadi mudah menyerah dan tidak berani mengambil kesempatan adalah adanya Teror Pikiran.

Teror pikiran dalam Public Speaking cenderung berasal dari pikiran kita sendiri dan sedikit yang berasal dari luar.

Tahukah kamu apa saja yang membuat teror tersebut terasa mencekam?
  1. Ingin Tampil Sempurna
    Pernahkah kita terpikir ingin menampilkan sesuatu yang sangat sempurna? Dimana kita selalu berkata di dalam hati "Jangan sampai mengacau, jangan buat malu".
    Apa akibatnya?
    Akibatnya adalah munculnya rasa khawatir berlebih sehingga teror menjadi semakin besar hingga akhirnya meledak dan membuat penampilanmu menjadi sangat kacau bahkan batal tampil.

    Lalu apa yang harus kita lakukan?
    Tanamkan kepada diri kita bahwa manusia tidak ada yang sempurna. Lupa satu atau dua hal, itu wajar. Kita hanya perlu menanamkan kepada diri kita bahwa apapun hasilnya, itu sudah yang terbaik kita usahakan pada saat itu.

  2. Hilangkan rasa takut
    Tahukah kamu bahwa ketakutan adalah sebuah anugerah yang membantu kita untuk tampil menjadi lebih baik lagi di setiap waktu.
    Rasa takut itu hal yang wajar, yang membedakan adalah cara kalian mengatasi ketakutan itu.
    Kalian pernah dengar, seorang Justin Bieber, setiap mau tampil, dia merasa takut dan gugup.
    Lantas apa yang dia lakukan?
    Dia berdiri di depan kaca dan mulai mengayunkan badannya membentuk gerakan-gerakan sehingga rasa takutnya teratasi dan membuatnya bisa tetap tampil memukau penonton.

    So, poinnya adalah jangan sampai ketakutan kita itu mengendalikan diri kita.

  3. Tegang
    Tegang membuat pikiran kita menjadi pendek sehingga otak kita kehabisan akal. 
    Padahal, otak kita adalah otak terpitar yang diciptakan oleh Tuhan.
    Jadi apa yang harus dilakukan ketiga kita merasa tegang saat akan melakukan presentasi atau Public Speaking?

    Salah satu caranya adalah menarik napas, dengarkan musik, dan berbicara dengan orang lain. Buatlah suasana menjadi sesantai mungkin sampai ketegangan dalam diri kita sirna.
----Home----

Share:

Kita Yang Selalu Overthingking

 


Public Speaking tidak hanya dibutuhkan untuk orang-orang yang jabatannya tinggi saja.

Sejak SMP, kita sudah diterjunkan dengan Public Speaking.

Apakah kalian sadar?

Ya, benar. 

Ingatkah kalian saat mendapat tugas kelompok yang harus dirangkum menggunakan power point?

Dimana kalian harus melakukan presentasi tugas kelompok kalian tersebut di depan guru dan teman-teman sekelas.

Coba ingat-ingat, apa yang kalian rasakan ketika akan melakukan presentasi di depan teman-teman kelas?

Adakah ketakutan-ketakutan yang muncul?

Contohnya seperti takut tidak bisa menjawab pertanyaan dari teman atau guru, takut kalau audiens/teman-teman kalian itu lebih pintar dan paham tentang materi kelompok kalian, atau bahkan takut gugup dan lupa dengan kata-kata yang sudah kalian susun sebagus mungkin ketika akan presentasi

Pernahkan kalian merasakan hal itu?

Sebenarnya, perasaan-perasaan di atas tidaklah nyata dan hanya ada di dalam pikiran kalian.


Bagaimana cara mengusir overthingking kita?

Di bawah ini ada beberapa cara untuk mengusir ketakutan-ketakutan kita:

  1. Yakinlah
    Kalian harus menerapkan pikiran bahwa kalianlah yang paling paham mengenai materi yang akan disampaikan. Tentunya, sebelum presentasi kalian sudah mempelajari materinya terlebih dahulu.
  2. Tidak perlu malu dan rendah diri
    Jangan khawatir ketika kalian tidak bisa menjawab pertanyaan dari guru atau teman-teman kalian. Itu artinya, kalian bisa tingkatkan cara belajar kalian.
  3. Ubah menjadi positif
    Sebelum presentasi, fokuskan pikiranmu untuk membayangkan hal-hal yang kalian inginkan untuk terjadi (pikiran positif), bukan membayangkan hal-hal yang kalian takutkan (pikiran negatif).

Share:

Popular Posts

Followers

Program

Labels

Sitemap

Blog Archive