Mengapa Negara Indonesia tidak mencetak uang sendiri, lalu diedarkan di masyarakat kurang mampu, agar tidak ada lagi penderitaan di negara ini?
Mungkin itu adalah mayoritas pikiran yang ada di benak orang awam seperti kita.
Rasanya sangat menyedihkan ketika kita melihat banyak sekali keluarga di luar sana yang bekerja secara tidak manusiawi agar tercukupi biaya hidupnya, atau lebih tepatnya agar mereka bisa makan, selamat dari rasa lapar di hari tersebut.
Lalu mengapa pemerintah tidak mengambil jalan pintas saja?
Cetak uang, kemudian berikan bantuan kepada mereka.
Tidak harus berupa uang tunai, karena pada hakikatnya hal seperti ini tidaklah mendidik dan membuat orang malas.
Buat apa bekerja? toh mereka akan memberikan kita uang.
Uang yang sudah dicetak, bisa dialihfungsikan untuk membuat latihan skill bagi masyarakat yang memang kurang beruntung agar kedepannya bisa bekerja.
Apakah kalian tau alasannya?
Yap, jika uang dicetak terlalu banyak, penduduk akan memegang banyak uang, sehingga terjadi inflasi.
Inflasi adalah kenaikan harga barang dan penurunan mata uang, sehingga uang menjadi kurang berharga.
Perlu diketahui juga bahwa mata uang Rupiah, tidak bisa digunakan secara internasional. Semua negara berbelanja menggunakan dolar Amerika Serikat (AS) secara internasional.
Dolar AS inilah yang bisa dicetak sebanyak-banyaknya. Walaupun begitu, tetap ada ketentuannya ya. Jadi tidak bisa dicetak sembarangan.
Kita perlu tau bahwa segala sesuatu yang tidak memiliki aturan, akan berantakan.
No comments:
Post a Comment