Asal Usul Danau Si Losung dan Si Pinggan (Part I)

Konon, ada dua orang kakak beradik bernama Datu Dalu dan Sangmaima. Orangtua mereka mewariskan sebilah tombak pusaka. Sesuai dengan adat masyarakat Tapanuli, tombak pusaka itu jatuh ke tangan Datu Dalu sebagai anak tertua.


Gambar 1.1

Suatu hari, Sangmaima hendak meminjam tombak tersebut untuk berburu babi hutan yang berkali-kali merusak ladang mereka.

"Kau boleh meminjamnya, tetapi jagalah tombak itu dengan baik, jangan sampai hilang," pesan Datu Dalu.

Sangmaima berhasil menombak perut seekor babi hutan dengan tombak tersebut. Namun ternyata, babi hutan itu masih bisa melarikan diri ke hutan belantara.

Datu Dalu marah ketika mengetahui tombak pusakanya hilang. "Aku tidak mau tahu, kau harus menemukan tombak itu!" katanya kepada Sangmaima.


Gambar 1.2

Lalu, Sangmaima menyusuri jejak-jejak babi buruannya yang terluka itu. Namun, jejak-jejak tersebut menghilang di sebuah lubang besar.

Ternyata, lubang tersebut adalah pintu sebuah istana kerajaan yang sangat indah. Sangmaima menemuka seorang putri cantik yang sedang kesakitan dengan sebuah tombak menancap di perutnya. Putri cantik itu ternyata adalah jelmaan babi hutan yang terluka oleh lemparan tombak milik Datu Dalu.


Gambar 1.3



Share:

No comments:

Post a Comment

Popular Posts

Followers

Program

Sitemap

Blog Archive