SOAL 10
Berdasarkan teks, apa dampak kenaikan harga bandeng di pasar tradisional terhadap perilaku konsumsi masyarakat?
Pilihlah jawaban yang benar! Jawaban benar lebih dari satu.
☐ Sebagian rumah tangga mengurangi jumlah konsumsi bandeng.
☐ Konsumen tetap membeli bandeng karena menjadi kebutuhan sehari-hari.
☐ Masyarakat mengganti bandeng dengan ikan lain yang harganya lebih murah.
☐ Konsumen membeli bandeng dalam jumlah besar untuk disimpan dalam jangka panjang.
☐ Banyak warga masyarakat mulai membudidayakan ikan di rumah sebagai alternatif konsumsi.
SOAL 11
Di sebuah kota, sektor pertanian dan telekomunikasi tumbuh bersamaan. Petani padi di daerah tersebut jumlahnya cukup banyak dan menjual beras dengan jenis yang sama sehingga harga cenderung sama dan ditentukan oleh pasar. Sebaliknya, sektor telekomunikasi hanya dikuasai oleh beberapa perusahaan besar yang menawarkan layanan internet dengan variasi harga dan fitur, serta memiliki pengaruh kuat terhadap pilihan konsumen.
Manakah pernyataan-pernyataan berikut yang menunjukkan pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna?
Tentukan Sesuai atau Tidak Sesuai untuk setiap pernyataan berikut!
| Pernyataan | Sesuai | Tidak Sesuai |
|---|
| Pasar pertanian merupakan contoh pasar persaingan sempurna karena menjual barang sejenis dengan produk homogen. | ☐ | ☐ |
| Sektor telekomunikasi termasuk pasar persaingan tidak sempurna karena adanya hambatan masuk bagi pesaing baru dan dominasi harga oleh pelaku besar. | ☐ | ☐ |
| Dalam pasar persaingan tidak sempurna, sulit efisiensi harga karena semua pelaku bebas masuk dan keluar pasar. | ☐ | ☐ |
Teks berikut untuk menjawab soal nomor 12–14.
Perekonomian Indonesia mengalami kemajuan yang tercermin dari PDB per kapita yang mencapai US$4.192,62 pada 2023 meskipun masih 33% dari rata-rata pendapatan global. Konsumsi rumah tangga menyumbang 57% dari PDB dan menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi nasional. Peningkatan daya beli masyarakat meningkatkan, permintaan, produksi, dan lapangan kerja. Selain konsumsi, investasi menyumbang 32% PDB dan pengeluaran pemerintah 9%, termasuk infrastruktur dan subsidi energi senilai Rp150 triliun pada 2024. Kontribusi ekspor neto hanya 2% dan menunjukkan tingginya ketergantungan pada impor yang perlu dikurangi melalui diversifikasi produksi dalam negeri.
Pendapatan nasional dihitung melalui tiga pendekatan utama. Pertama, metode produksi menjumlahkan nilai tambah semua sektor, seperti sektor manufaktur sebesar Rp667,7 triliun dan pertanian Rp36,15 triliun. Kedua, metode pendapatan menghitung total upah, laba, dan sewa, tetapi belum mencakup sektor informal. Ketiga, metode pengeluaran menghitung konsumsi, investasi, dan belanja pemerintah, berguna untuk menganalisis pertumbuhan agregat meskipun sensitif terhadap fluktuasi harga.
PDB Indonesia tumbuh 5,03% pada 2024, tetapi kesenjangan ekonomi masih menjadi tantangan. BPS mencatat 10% penduduk terkaya menguasai sekitar 75% aset nasional dengan gini rasio sebesar 0,38. Ketimpangan ini memicu ketidakpuasan sosial, seperti aksi protes terhadap kenaikan BBM yang mengganggu stabilitas politik.
Ketimpangan wilayah juga meningkat, terutama antara Jawa dan luar Jawa, serta berpotensi menimbulkan angka kriminalitas di daerah miskin. Untuk solusi jangka panjang, UMKM perlu diperkuat agar mendukung konsumsi dan produksi lokal. Diversifikasi industri yang meningkatkan anggaran pendidikan dan kesehatan untuk menekan kesenjangan sosial. Kebijakan fiskal progresif, seperti pajak lebih tinggi bagi kelompok berpenghasilan tinggi, dapat mendorong pemerataan. Dengan langkah-langkah tersebut, ekonomi diharapkan lebih merata dan mendukung stabilitas nasional.
SOAL 12
Berdasarkan data PDB Indonesia tahun 2023 dan 2024, komponen konsumsi rumah tangga, investasi, pengeluaran pemerintah, dan ekspor impor memengaruhi pendapatan nasional. Manakah pernyataan yang menunjukkan hubungan antarkomponen tersebut terhadap pertumbuhan ekonomi?
Pilihlah jawaban yang benar! Jawaban benar lebih dari satu.
☐ Impor yang tinggi selalu mencerminkan kemajuan sektor ekonomi nasional.
☐ Ketidakseimbangan ekspor impor tidak berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi.
☐ Investasi produktif memperkuat kapasitas produksi dan pertumbuhan jangka panjang.
☐ Semua bentuk subsidi pemerintah akan menyebabkan inflasi dan memperlambat ekonomi.
☐ Meningkatnya belanja konsumsi mendorong aktivitas produksi dan penciptaan lapangan kerja.
SOAL 13
Tingginya konsentrasi kepemilikan aset oleh sebagian kecil masyarakat berpotensi menimbulkan berbagai dampak terhadap kehidupan sosial dan ekonomi. Apa dampak yang paling mungkin terjadi terhadap stabilitas nasional akibat kesenjangan distribusi kekayaan?
A. Mendorong partisipasi kelompok kaya dalam pembukaan lapangan kerja.
B. Menimbulkan keresahan sosial yang mengganggu ketertiban nasional.
C. Meningkatkan daya saing pasar karena akumulasi modal di kelompok atas.
D. Menjamin kesejahteraan masyarakat lewat pertumbuhan ekonomi bertahap.
E. Memperkuat kontribusi konsumsi dari kelas atas terhadap perekonomian.
SOAL 14
Data ekonomi suatu negara pada 2025 sebagai berikut (dalam miliar rupiah):
| Komponen | Nilai (miliar rupiah) |
|---|
| Konsumsi rumah tangga | 12.800 |
| Investasi | 7.000 |
| Pengeluaran pemerintah | 4.300 |
| Ekspor barang dan jasa | 10.000 |
| Impor barang dan jasa | 8.000 |
| Gaji karyawan | 13.000 |
| Pendapatan bunga | 3.000 |
| Pendapatan sewa | 5.000 |
| Laba perusahaan | 6.000 |
Berdasarkan data, manakah pernyataan-pernyataan berikut yang terkait penghitungan pendapatan nasional menggunakan pendekatan pengeluaran?
Tentukan Benar atau Salah untuk setiap pernyataan berikut!
| Pernyataan | Benar | Salah |
|---|
| Setelah dilakukan penghitungan berdasarkan data tersebut, pendapatan nasionalnya sebesar Rp26.100 miliar. | ☐ | ☐ |
| Dalam pendekatan pengeluaran, komponen pendapatan, seperti gaji, bunga, dan laba ikut dihitung dalam total pendapatan nasional. | ☐ | ☐ |
| Jika nilai impor meningkat dari Rp8.000 miliar menjadi Rp9.000 miliar tanpa perubahan ekspor, pendapatan nasional turun sebesar Rp1.000 miliar. | ☐ | ☐ |
