BAB 2 MEMBACA SASTRA (RANGKUMAN MATERI-SMA)




A. Mengidentifikasi Kata Bermakna Simbolik/Majas/Kias 
     dalam Karya Sastra
      Karya sastra merupakan refleksi pemikiran, perasaan, dan keinginan mengarang lewat Bahasa. Setiap karya sastra menggunakan simbol yang memiliki makna tersendiri. Majas adalah cara pengarang atau seorang dalam menggunakan bahasa sebagai alat mengekspresikan perasaan dan buah pikiran yang terpendam di dalam jiwanya.

Adapun majas dibagi menjadi berikut:
1.Majas perbandingan
  a.Simile adalah Bahasa kiasan yang memakai kata-kata perbandingan eksplisit antara sesuatu
     yang dibandingkan dengan sesuatu sebagai pembandingnya, misalnya bak, bagaikan, seperti.
 b.Metafora adalah majas perbandingan yang bersifat implisit dan tidak menggunakan kata-kata 
    pembanding misalnya ada kata adalah.
 c.Alusio adalah majas perbandingan yang merujuk secara tidak langsung seorang tokoh atau
     suatu peristiwa pada karya sastra.

2.Majas pertentangan
   a.Paradoks adalah majas yang mengungkapkan sesuatu seakan-akan bertentangan padahal 
      objeknya  berlainan.
   b.Antitesis adalah majas yang mengungkapkan paduan kata yang berlawanan artinya.
   c.Litotes adalah majas yang mengungkapkan keadaan berlawanan dengan maksud sebenarnya 
     dengan tujuan merendahkan diri.
   d.Sinisme adalah jenis Bahasa kias yang bermakna menyindir dalam bentuk kesangsian yang 
     mengandung ejekan terhadap keikhlasan dan ketulusan hati. Sinisme adalah ironi yang
     sifatnya lebih kasar.
   e.Sarkasme adalah jenis majas yang lebih kasar dari ironi dan sinisme, yang mengandung 
      olok-olok atau sindiran pedas dan menyakitkan hati.
   f.Ironi adalah jenis majas yang bermakna menyindir secara halus dengan maksud berolok-olok.
   g.Hiperbola adalah majas yang mengungkapkan arti secara berlebihan.

3.Majas pertautan
  a.Personifikasi adalah semacam bahasa kiasan yang menggambarkan benda-benda mati atau 
     barang-barang yang tidak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat-sifat kemanusiaan. 
     Benda-benda mati dibuat dapat berbuat, berpikir, dan sebagainya seperti manusia.
  b.Alegori adalah majas pertautan yang merujuk pada perlambangan atau ibaratnya.
  c.Eufemisme adalah majas untuk memperhalus pemakaian ungkapan dengan mengganti kata
     agar tidak menyinggung perasaan.
  d.Metonimia adalah majas yang menggunakan atribut sesuatu hal atau sesuatu yang dekat untuk 
     menyatakan sesuatu hal yang lain, karena mempunyai pertalian yang sangat dekat.
  e.Sinekdok adalah Bahasa kias yang menyebutkan suatu bagian yang penting dari suatu hal atau 
   suatu benda dengan maksud untuk mewakili hal atau benda tersebut. Wujud perwakilan
   tersebut dapat sebagian, tetapi mewakili keseluruhannya, atau sebaliknya pernyataan
   keseluruhan, tetapi maksudnya hanya sebagian saja. Wujud perwakilan sebagian untuk
   keseluruhan disebut pars pro toto, sedangkan wujud perwakilan keseluruhan untuk sebagian
   disebut totem pro parte.

B.Memaknai Isi Tersurat dalam Karya Sastra
      Isi tersurat dalam karya sastra adalah yang tertulis dan dapat ditangkap pembaca. Isi tersurat dapat diidentifikasi dari unsur intrinsic karya sastra yang meliputi gaya bahasa, pencitraan, dan sudut pandang.

C.Menyimpulkan Sebab dan Akibat Konflik dalam Karya 
    Sastra
      Masalah dalam cerita menimbulkan konflik. Konflik adalah pertemuan atau benturan antara dua kekuatan yang berlawanan. Konflik dibedakan menjadi dua, yaitu fisik dan batin. Konflik fisik berupa konflik yang dapat dilihat dengan mata kepala dapat berupa pertarungan, ekspresi, dan sebagainya. Konflik batin tidak dapat dilihat namun dirasakan di dalam pribadi tokoh.

D.Menyimpulkan Nilai-Nilai Kehidupan dalam Karya Sastra
   Karya sastra memiliki nilai-nilai kehidupan yang dapat diambil sebagai pelajaran. Nilai-nilai tersebut tampak dalamunsur ekstrinsik atau unsur pembangun di luar cerita. 
Unsur ekstrinsik karya sastra sebagai berikut.
1.Nilai kehidupan masyarakat
2.Riwayat, sikap, dan pandangan hidup pengarang.
3.Latar belakang sosial budaya masyarakat

E.Membandingkan Isi, Pola Penyajian, dan Bahasa Karya 
    Sastra Berdasarkan Gaya, Tema, dan Unsur
      Karya sastra dapat dibandingkan isi, pola penyajian, dan bahasanya berdasarkan gaya, tema, dan unsur. Langkahnya yaitu membaca dengan cermat karya sastra ke-1 dengan lainnya, kemudian melakukan identifikasi .

F.Mengaitkan Isi Karya Sastra Lama dengan Kehidupan Saat 
    Ini
      Karya sastra lama adalah karya-karya yang dihasilkan oleh sastrawan pada zaman dahulu. 
Ciri-cirinya sebagai berikut:
1. Istanasentris (cerita mengenai keluarga istana)
2. Statis (perubahannya lamban)
3. Bentuk karangan terikat pada bentuk yang sudah ada, seperti pantun dan syair
4. Anonim atau tidak diketahui siapa pengarangnya.
5. Ciptaannya bersifat menghibur dan mendidik

G.Menilai Keunggulan/Kelemahan dan Meringkas Karya 
     Sastra
      Cara untuk menilai keunggulan atau kelemahan karya sastra dengan melakukan penilaian berupa resensi, kritik, maupun esai. Resensi adalah tulisan berupa ulasan, pertimbangan, atau pembicaraan suatu karya (sastra, nonsastra, film, dan drama) dengan tujuan untuk menyampaikan informasi kepada pembaca terhadap sebuah karya, patut mendapat sambutan atau tidak.

--> Latihan Soal



Share:

No comments:

Post a Comment

Popular Posts

Followers

Program

Sitemap

Blog Archive