Berdasarkan akar budayanya, motif batik dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
Motif Batik yang berakar pada Budaya Keraton Jawa
Motif ini dikenal dengan istilah batik Solo-Yogya atau batik klasik. Batik ini mengandung banyak simbol. Selain itu ada pembatasan dalam corak dan penggunaannya. Misalnya kain motif parang rusak barong dan parang hanya boleh dikenakan oleh raja. Sedangkan batik klasik bermotif truntum digunakan oleh orang tua pengantin saat upacara perkawinan.
Motif Batik Bebas atau Mandiri
Motif batik bebas tidak memiliki ketentuan khusus dalam pembuatan motif dan pemilihan warna, sehingga sangat bervariasi. Motif batik ini banyak dibuat di daerah Pesisir Utara Jawa dan daerah di luar Pulau Jawa seperti Kalimantan, Sulawesi, Madura, dan Papua.
Menurut sifatnya, ada dua jenis motif batik, yaitu Motif Batik Geometris dan Motif Non Geometris atau motif naturalis.