RANGKUMAN TERMOKIMIA KIMIA KELAS 11 SMA PART 3

 


PENENTUAN PERUBAHAN ENTALPI REAKSI (H)
  • Perubahan entalpi ditentukan dengan menggunakan beberapa cara, yaitu menggunakan kalorimeter, data entalpi pembentukan standar, hukum Hess, dan energi ikatan.
1. Penentuan Perubahan Entalpi (H) dengan Kalorimeter
  • Kalorimeter adalah alat untuk mengukur perubahan kalor dalam suatu reaksi kimia.

  • Kalorimeter merupakan sistem terisolasi sehingga tidak ada kalor yang diserap atau dilepaskan oleh sistem ke lingkungan

  • Rumus:
    qlarutan = m x c x ∆T

    qkalorimeter = C x ∆T

    Apabila qkalorimeter diabaikan, q = m x c x ∆T

    Sementara itu, kalor untuk tiap mol zat:
    (∆H) = -q/mol

    Ket:
    ∆H = perubahan entalpi (kJ)
    q = jumlah kalor (kJ)
    m = massa zat (g)
    c = kalor jenis (J g-1 oC-1)
    ∆T = perubahan suhu (oC)
    C = kapasitas kalor (J oC-1)
2. Penentuan Perubahan Entalpi (∆H) Berdasarkan (Hfo)
  • Rumus:
    ∆H = jumlah Hfo produk - jumlah Hfo pereaksi

  • Tabel Perubahan Entalpi Standar (Hfo)
3. Penentuan Perubahan Entalpi (∆H) Berdasarkan Hukum Hess
  • Perubahan entalpi keseluruhan reaksi adalah jumlah perubahan entalpi dari setiap tahap reaksi.

  • Perhatikan diagram reaksi pembentukan gas nitrogen dioksida berikut


  • Perubahan entalpi (∆H) tahap 3 sama dengan jumlah perubahan entalpi tahap 1 dan tahap 2.
    H3 = 
    HH

  • Penentuan perubahan entalpi sesuai dengan Hukum Hess:
    a. Jika suatu reaksi dinyatakan sebagai penjumlahan aljabar, kalor reaksi juga
        merupakan penjumlahan aljabar dari kalor yang menyertai reaksi-reaksi tersebut.
    b. Kalor reaksi yang dilepaskan/diserap tidak bergantung jalannya reaksi, tetapi
        bergantung pada kondisi zat-zat yang bereaksi dan zat-zat hasil reaksi.
4. Penentuan Perubahan Entalpi (∆H) Berdasarkan Energi Ikatan
  • Energi ikatan adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan kimia dalam satu mol senyawa berwujud gas menjadi atom-atom penyusunnya pada keadaan standar. 

  • Berdasarkan jenis dan letak atom terhadap atom-atom lain dalam molekul, energi ikatan dibedakan menjadi tiga, yaitu energi atomisasi, energi disosiasi ikatan, dan energi ikatan rata-rata.

  • Energi Atomisasi
    Energi yang dibutuhkan untuk memutuskan seluruh ikatan kovalen dalam satu mol molekul menjadi atom-atomnya dalam fase gas.

    Misal, energi untuk memutuskan 1 mol ikatan H-H dalam satu molekul gas H2 menjadi atom-atom H adalah 436 kJ  mol-1

    H2(g) à 2H(g) H = 436 kJ mol-1

  • Energi Disosiasi
    Energi yang diperlukan untuk memutuskan satu ikatan dalam 1 mol senyawa pada fase gas. Energi disosiasi dilambangkan dengan D. Energi disosiasi untuk memutuskan satu ikatan C - H dari senyawa metana (CH4) dapat ditentukan menggunakan data pembentukan entalpi standar.

    CH4(g) à CH3(g) + H(g)         H = +435 kJ mol-1

  • Energi Ikatan Rata-Rata (D)
    ∆H = jml D (energi pemutusan ikatan pereaksi) - jml D (energi penggabungan ikatan produk)
5.Perubahan Entalpi (∆H) Pembakaran Bahan Bakar
  • Pembakaran Sempurna, jika menghasilkan CO2 dan H2

  • Pembakaran Tidak Sempurna, jika menghasilkan CO, C, dan H2O

Share:

No comments:

Post a Comment

Popular Posts

Followers

Program

Sitemap

Blog Archive