JENIS-JENIS KAIN BUKAN BATIK

Apakah kalian tahu apa itu kain bordir?

Coba perhatikan gambar di bawah ini


Gambar di atas merupakan contoh dari kain bordir.

Kain bordir adalah kain yang pembuatannya dengan sulaman benang-benang.

Pernahkah kamu melihat Ayah memakai sarung?

Coba perhatikan gambar di bawah


Kain sarung di atas termasuk jenis kain palekat.

Kain palekat adalah kain tenun yang bertapak catur atau berloreng-loreng.

Bagaimana dengan gambar di bawah ini


Kain di atas merupakan kain songket.

Kain songket adalah kain yang dibuat dengan cara ditenun menggunakan benang emas.

Kalau kain pada gambar di bawah ini bagaimana menurutmu?

Apakah termasuk kain bordir atau songket?

Gambar di atas merupakan contoh jenis kain sablon.

Kain sablon merupakan kain yang dibuat dengan cara cetak saring atau dengan mesin sablon.

Kain palekat, kain bordir, kain songket, dan kain sablon apakah termasuk jenis kain batik?

Benar, ketiganya merupakan contoh KAIN BUKAN BATIK


---Home---

Share:

PENGERTIAN BATIK CAP

 Perhatikan gambar di bawah.

Apa yang sedang dilakukan Pak Yuni?

Pak Yuni sedang mengecap menggunakan canting cap dengan cairan lilin panas yang ditempelkan pada kain.

Inilah hasil gambar Pak Yuni.



Setelah Pak Yuni mengecap seluruh kain, apa yang dia lakukan?

Jadi, untuk membuat batik cap tahapan setelah mengecap kain menggunakan lilin panas adalah dicolet, ditembok, dikelir, kemudian dilorod.

Itulah yang dinamakan batik cap.


---Home---

Share:

PERBEDAAN KAIN BATIK DAN BUKAN BATIK

 Perhatikan gambar kain di bawah ini

Apakah kalian bisa membedakan mana kain batik dan mana kain bukan batik pada gambar di atas?

Gambar di bagian kanan yang berbentuk persegi merupakan kain batik. Sedangkan gambar di bagian kiri merupakan kain songket (bukan batik)

Apakah kalian bisa mengidentifikasi apa perbedaannya?

Kain batik memiliki aroma yang khas yang melekat karena proses pembuatannya.

Selain itu pada kain batik memiliki tekstur yang terasa sedikit kasar karena dibuat menggunakan lilin atau malam

---Home---

Share:

PENGERTIAN BATIK

Menurut kalian apa yang membuat kain batik memiliki nilai seni dan budaya bangsa Indonesia?

Kain batik memiliki corak warna dan hiasan atau gambar.

Itulah yang membuat kain batik mengandung nilai seni dan budaya masyarakat bangsa Indonesia.

Beberapa ragam batik yang ada di Indonesia diantaranya, batik Pekalongan, batik Yogyakarta, batik Solo, batik Cirebon, dan masih banyak lagi.

Bagaimana cara membedakan antara kain batik dan kain bukan batik?

Coba perhatikan gambar di bawah ini

Kamu lihat apa yang dilakukan Ibu Santi?

Ibu Santi sedang menggambar menggunakan canting berisi cairan lilin panas yang ditorehkan pada selembar kain untuk membentuk pola atau gambar batik.

Kain yang digambar dengan cairan lilin panas, kemudian dicolet, ditembok, dikelir, lalu dilorod. Kain yang dibuat oleh Ibu Santi disebut kain batik atau batik tulis.

---Home---

Share:

DAFTAR ISI MATERI BATIK 1 SD

Tahukah kamu apa itu batik?

Batik adalah kain Indonesia bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menulis menggunakan malam pada kain itu, yang kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu yang memiliki khas.
Gambar 1.1 Batik Megamendung

Daerah di Indonesia yang merupakan penghasil terbesar batik diantaranya Pekalongan, Solo, Yogyakarta, Cirebon, dan lain sebagainya.

Pada Jumat, 2 Oktober 2009, UNESCO menetapkan batik sebagai warisan budaya milik Indonesia dan dijadikan hari batik.

Kurikulum batik di beberapa kota, termasuk Pekalongan mulai dikenalkan kepada para anak didik mulai dari SD hingga jenjang perkuliahan.

Berikut akan kita bahas beberapa materi terkait batik pada kelas 1 SD:

  1. Pengertian Kain Batik
  2. Perbedaan Kain Batik dan Bukan Batik
  3. Pengertian Batik Cap
  4. Jenis-jenis Kain Bukan Batik
  5. Museum Batik Pekalongan
  6. Ragam Hias Geometris
  7. Ragam Hias Non Geometris
  8. Unsur Dasar Batik Geometris
  9. Motif Batik Abstrak

<< Kembali ke materi sebelumnya

Share:

BERANI HADAPI TANTANGAN

 


Pernahkah kalian merasa sering ingin ke toilet sebelum melakukan presentasi?

Atau kering dan haus di mulut ketika akan melakukan sesuatu di depan umum?

Bahkan merasa sakit perut.

Sebenarnya apa yang terjadi?

kejadian di atas tadi adalah stimulus otak untuk menghindari kita melakukan sesuatu yang tidak nyaman, yaitu dengan membuat kita melakukan hal-hal baru seperti ingin ke toilet, haus, dan sakit perut.

Dengan begitu, sejenak kita terfokus dengan hal lain. Begitulah cara kerja pikiran kita.

Lalu bagaimana agar hal-hal di atas tadi tidak kejadian?

  1. Hadapi
    Ketakutan akan hilang jika kita berani menghadapi kondisi yang mencekam atau tidak nyaman. Biasanya pada tiga menit sebelum presentasi, ketakutan tersebut akan terjadi.
    Tetapi setelah memasuki menit keempat, ketakutan tersebut akan hilang.

  2. Kalahkan
    Bagaimana cara mengalahkan rasa takut ketika menjelang presentasi?
    Jawabannya adalah dengan kepercayaan diri.
    Berdiri dengan tegak, tarik napas panjang, dan lihat ke atas.
    Lakukanlah hal di atas, dan ingatlah situasi ketika Kita pernah merasa percaya diri dan biarkan Kita bernostalgia sejenak.

    Bayangkan hal-hal yang Kita harapkan terjadi saat presentasi. Tentunya hal-hal baik yaa...

  3. Waspadai
    Waspada akan membuat kita mempersiapkan diri dengan baik. So, itu perlu ya.
    Buatlah persiapan sebelum tampil sehingga kita bisa percaya diri.

Share:

TAKUT SALAH

 


Siapa sih di dunia ini yang tidak takut melakukan kesalahan?

Takut salah adalah salah satu ketakutan terbesar orang saat ingin melakukan sesuatu yang baru, termasuk dalam melakukan public speaking atau presentasi.

Sebenarnya, jika kita mau berpikiran positif, 

harusnya tidak ada hal yang perlu kita khawatirkan dan takuti jika kita sudah mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin.

Jika dalam melakukan presentasi,

Kita mendapatkan koreksi dari audiens, kira-kira apa yang harus kita lakukan?

  1. Berterima kasih
    Adanya koreksi dari audiens akan menambah wawasanmu. Jadi, berterima kasihlah kepada audiens dan jangan jadikan koreksi itu sebagai beban bagi kita.

  2. Gali kebenaran informasi
    Tanyakan secara jelas sumber informasi yang disampaikan oleh audiens kita dan pastikan informasi dari audiens tersebut benar dan tidak asal-asalan.

  3. Libatkan mereka
    Berikan beberapa menit kepada audiens untuk melakukan sharing pengalaman dan pengetahuannya.


Share:

Popular Posts

Followers

Program

Labels

Sitemap

Blog Archive