MATERI UTBK EJAAN



1. Penulisan Nama Diri dan Gelar

a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan. Misalnya:
    Amir Hamzah, Dewi Santika

    Catatan:
    1) tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang merupakan nama jenis atau 
        satuan ukuran. 
        Misal:
        ikan mujair, 5 ampere, mesin diesel, 10 volt
    2) tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata yang bermakna 'anak dari',
       seperti bin, binti, boru,dan van.
       Abdul Rahman bin Zaini, Indani boru Sitanggang

b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, 
    keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang 
    mengikuti nama orang. Misalnya:  
    Sultan Hasanuddin, Haji Agus Salim, Imam Hambali

c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, 
    keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan. 
    Misalnya:
    Selamat datang, Yang Mulia.
    Semoga berbahagia, Sultan.
    Terima kasih, Kiai.

d. Huruf kapital dipakai sebagai hurufpertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti
 
    nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau 
    nama tempat. Misalnya: 
    Wakil Presiden Adam Malik
    Perdana Menteri Nehru
    Profesor Supomo  

2. Penulisan Nama Bangsa, Suku Bangsa, dan Bahasa

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa. 
Misalnya:
bangsa Indonesia
suku Dani
bahasa Bali

Catatan:
1) tidak dipakai untuk nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa sebagai bentuk dasar 
    kata turunan.
    Misalnya:
    pengindonesiaan kata asing, keinggris-inggrisan, kejawa-jawaan

3. Penulisan Nama Geografi

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. Contoh:
Jawa Barat, Danau Toba, Gunung Semeru, Dataran Tinggi Dieng

Catatan:
   1) tidak dipakai untuk nama geografi yang bukan nama diri. Contoh:
        berlayar ke teluk, menyeberangi selat, mandi di sungai

   2) tidak dipakai untuk nama geografi yang merupakan nama jenis. Contoh:
        jeruk bali, nangka belanda

    3) nama yang disertai nama geografi dan merupakan nama jenis dapat dikontraskan atau disejajarkan dengan 
        nama jenis lain dalam kelompoknya. Contoh:
        Kita mengenal berbagai macam gula, seperti gula jawa, gula pasir, gula aren, dan gula anggur

Share:

No comments:

Post a Comment

Popular Posts

Followers

Program

Sitemap

Blog Archive