Manusia Hidup dalam Keberlanjutan
Kehidupan manusia saat ini merupakan mata rantai dari kehidupan masa lampau, sekarang dan masa mendatang. Rangkaian peristiwa yang ada merupakan peristiwa yang berkelanjutan. Setiap peristiwa tidak berdiri sendiri dan tidak terpisahkan dengan peristiwa lain.
Konsep berkelanjutan adalah kebalikan dari konsep perubahan, yaitu suatu keadaan yang telah berlangsung lama. Contoh konsep keberlanjutan adalah Dinasti Syailendra berkuasa di Jawa selama kurang lebih 250 tahun. Konsep berkelanjutan digambarkan sebagai garis lurus hingga terjadi perubahan yang digambarkan dengan zig-zag.
Perubahan dan keberlanjutan dapat kita ketahui dengan membandingkan dua atau lebih peristiwa atau keadaan pada masa lampau. Selain itu, perbandingan juga dapat dilakukan antara dua atau lebih peristiwa masa lalu danperistiwa masa kini.
Periodisasi adalah cara untuk menandai perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah. Periode sejarah ditentukan oleh perubahan penting. Adapun keberlanjutan menghubungkan periode-periode dalam sejarah. Sebagai contoh masa kerajaan Hindu-Budha hingga masa kerajaan Islam. Selama sejarah panjang masa Hidu-Buddha disebut sebagai konsep berkelanjutan, sedangkan ketika islamm masuk dan meruntuhkan pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia hal tersebut digambarkan sebagai konsep perubahan.
Faktor Ekstern Terjadinya Perubahan
Faktor ektern merupakan faktor yang berasal dari luar masyarakat. Faktor ektern yang menyebabkan terjadinya perubahan diantaranya adalah
Faktor Alam yang Ada di Sekitar Masyarakat Berubah
Bagi manusia, alam mempunyai makna yang sangat penting bagi kehidupannya. Misalnya, alam mempunyai nilai estetika yang mendorong manusia untuk cinta pada alam; alam sebagai sumber penyedia bahan-bahan makanan dan pakaian; alam sebagai pencegah bencana seperti banjir, tanah longsor dan lain sebagainya.
Tidak jarang kegiatan manusia merusak alam untuk kepentingan manusia itu sendiri yang menjadikan hilangnya pencegah dari bencana. Hal tersebut mengakibatkan adanya bencana banjir yang kemudian dialami oleh masyarakat sekitar. Akibatnya, banyak masyarakat yang kehilangan tempat tinggal, keluarga, dan sarana umum lainnya.
Peperangan
Peperangan yang melibatkan negara yang satu dengan negara yang lain dapat mengakibatkan terjadinya perubahan yang sangat mendasar, baik seluruh wujud budaya (sistem budaya, sistem sosial dan unsur-unsur budaya fisik) maupun seluruh unsur budaya (sistem pengetahuan, teknologi, ekonomi, bahasa, kesenian, sistem religi, dan kemasyarakatan). Perubahan tersebut umumnya terjadi pada negara-negara yang kalah dalam peperangan.
Pengaruh Lembaga Kemasyarakatan
Akibat penaruh kebudayaan masyarakat lain, sebagai berikut.
- Apabila terjadi hubungan primer, akan terjadi pengaruh timbal balik. Mempengaruhi dan dipengaruhi.
- Apabila kontak kebudayaan terjadi melalui sarana komunikasi massa, seperti radio, televisi, majalah, atau surat kabar. Dalam hal ini pengaruh budaya hanya terjadi sepihak, yaitu pengaruh dari masyarakat yang menguasai sarana komunikasi massa.
- Apabila dua masyarakat yang mengalami kontak kebudayaan mempunyai taraf budaya yang sama, terkadang yang terjadi justru cultural animosity, yaitu keadaan ketika dua masyarakat yang berkebudayaan berbeda dna saling hidup berdampingan itu saling menolak pengaruh kebudayaan satu terhadap yang lainnya.
- Apabila dua kebudayaan bertemu salah satunya mempunyai taraf yang lebih tinggi, akan terjadi proses imitasi (peniruan) unsur-unsur kebudayaan masyarakat yang telah maju oleh kebudayaan yang masih rendah.
Faktor Intern Terjadinya Perubahan
Faktor intern merupakan faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri yang mengakibatkan terjadinya perubahan sosial. Berikut ini termasuk ke dalam faktor intern, diantaranya
Perubahan Penduduk
Perubahan penduduk berarti perubahan dalam jumlah baik berkurang maupun bertambah dalam suatu masyarakat. Hal tersebut dapat terjadi dengan adanya kelahiran dan kematian, selain itu juga bisa terjadi karena adanya perpindahan penduduk baik datang maupun pergi dari masyarakat tersebut. Perubahan penduduk dapat menjadikan perubahan struktur masyarakat, seperti munculnya berbagai profesi dan kelas sosial.
Penemuan-Penemuan Baru
Discovery, yaitu suatu penemuan unsur kebudayaan baru oleh individu atau kelompok dalam suatu masyarakat. Penemuan dapat berupa alat-alat baru ataupun ide-ide baru.
Invention, yaitu pengembangan dari suatu discovery sehingga penemuan baru mendapatkan bentuk yang dapat diterapkan atau difungsikan. Discovery dinyatakan sebagai invention ketika masyarakat telah mengakui, menerima, serta menerapkan penemuan baru ini dalam kehidupan nyata di masyarakat.
Innovation, yaitu proses panjang yang meliputi suatu penemuan unsur baru serta jalannya unsur batu dari diterima, dipelajari, dan akhirnya dipakai oleh sebagian besar warga masyarakat.
Konflik dalam Masyarakat
Suatu konflik yang kemudian disadari dapat memecahkan ikatan sosial biasanya akan diikuti dengan proses akomidasi yang justru akan menguatkan ikatan sosial tersebut. Apabila demikian, biasanya terbentuk keadaan yang berbeda dengan keadaan sebelum terjadi konflik.
Pemberontakan (Revolusi) dalam Tubuh Masyarakat
Revolusi Indonesia pada 17 Agustus 1945 mengubah struktur pemerintahan kolonial menjadi pemerintahan nasional. Hal itu diikuti dengan berbagai perubahan mulai dari lembaga keluarga, sistem sosial, sistem politik, dan sistem ekonomi.
Manusia Hidup dalam Perubahan
Perubahan merupakan ketidaksamaan suatu keadaan dengan keadaan lainnya dari waktu ke waktu. Perubahan dapat dikatakan sebagai gejala yang biasa terjadi dalam setiap masyarakat manusia. Cepat atau lambat, manusia atau masyarakat akan mengalami perubahan.
Perkembangan kehidupan dalam masyarakat ada yang berlangsung lambat dan cepat. Arah perubahan dibedakan atas keadaan yang lebih baik (progres) dan keadaan yang lebih buruk (regres).
Perkembangan
Perkembangan terjadi biasanya dari bentuk sederhana ke bentuk yang lebih kompleks. Perkembangan terjadi bukan hanya karena adanya pengaruh dari luar, melainkan juga karena faktor dalam masyarakat itu sendiri.
Kesinambungan
Kesinambungan terjadi bila suatu masyarakat baru hanya melakukan adopsi lembaga-lembaga lama. Misalnya pada masa kolonial, kebijakan pemerintah kolonial mengadopsi kebiasaan lama raja-raja pribumi sebagai contoh dalam penarikan upeti.
Pengulangan
Disebut pengulangan apabila peristiwa yang pernah terjadi pada masa lampau terjadi lagi pada masa berikutnya. Sebagai contoh bermunculan golongan bermodal besar atau kuat.
Perubahan
Perubahan terjadi karena adanya pengaruh dari luar. Misalnya, gerakan nasionalisme di Indonesia sering dianggap sebagai kepanjangan dari gerakan romantik di Eropa.
Ilmu sejarah mengenal adanya konsep 'perubahan' (change) kehidupan sejak adanya manusia sampai sekarang. Perubahan yang berlangsung secara perlahan dinamakan evolusi dan perkembangan secara cepat disebut revolusi. Arah perubahan, terdapat arah menuju lebih baik (progres) dan arah menuju yang lebih buruk (regres). Hal tersebut terjadi karena faktor intern dan faktor ekstern.