Manusia Dan Sejara


     Setiap manusia pasti memiliki masa lalu baik yang dikenang maupun yang diabaikan. Waktu yang telah dilalui merupakan bagian dari masa lalu. Masa lalu sering disebut juga sebagai sejarah. Manusia tidak dapat dipisahkan dari sejarah.

     Sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu syajaratun yang artinya pohon, keturunan, asal usul, atau silsilah. Dalam bahasa inggris disebut history yang berasal dari bahasa Yunani historia. Dalam Bahasa Indonesia, Sejarah diartikan sebagai riwayat atau kejadian masa lampau yang benar-benar terjadi atau riwayat asal-usul keturunan (terutama untuk raja-raja yang memerintah).


Share:

Tokoh Sosiologi Modern

Berikut adalah daftar tokoh sosiologi modern.


Anthony Giddens

Anthony Giddens lahir di London pada 1938. Kontribusi pentingnya pada sosiologi adalah teorinya yang disebut strukturasi dan modernitas tingkat lanjut. Strukturasi merupakan model abstrak dalam bentuk oposisi biner atau dualisme struktur. Konsep struktur pada awalnya diasumsikan sebagai realitasa yang eksis diluar diri manusia. Menurut Giddens, struktur dilluar diri itu tidak hanya ekesis namun juga membatasi tindakan manusia. Dualisme struktur memiliki arti, selain membatasi, struktur juga memberdayakan tindakan manusia. Singkatnya, teori strukturasi adalah melihat dualitas peran struktur antara membatasi dan memberdayakan.

Daniel Bell

Daniel Bell lahir di New York, pada 10 Mei 1919. Bell secara teoritis menjelaskan perubahan sosial dalam tiga aspek yang berbeda. Ketiga aspek tersebut antara lalin, masyarakat, alam dan teknologi. Perubahan sosial selalu melibatkan ketiganya. Masyarakat menempati posisi inti dalam perubahan sosial. Alam adalah bidang lain diluar masyarakat yang berupa lingkungan gegrafis. Sedangkan teknologi merupakan instrumen yang digunakan ileh manusia modern dengan logika efisien.

Erving Goffman

Erving Goffman lahir di Manville, pada 11 Juni 1922. Kontribusi teoritis yang diberikan Gofman pada sosiologi adalah konsep yang dikenal dengan sebutan dramaturgi. Goffman melihat interaksi sosial sehari-hari seperti terjadi di panggung teater dimana individu merupakan aktornya. Terdapat dua wilayah dalam satu dunia sosial, yakni depan panggung dan belakang panggung. Belakang panggung adalah tempat dimana individu melepasakan peran sosialnya.
 

Harold Grafinkel

Harold Grafinkel lahir di Amerika Serikat pada 29 Oktober 1917. Grafinkel menciptakan metodologi yang dikenal deengan etnometodologi yang merupakan metode empiris yang dideskripsikan Grafinkel sebagai sosiologi asimetris. Etnometodologi fokus dengan struktural fungsional. Tatanan Sosial atau "social order" dalam perspektif etnometodologi merupakan stabilitas relasi sosial di masyarakat. Bagi Grafinkel realitas sosial merupakan aktifitas tnteraksi sosial yang mengalir. 

James Coleman

James Coleman lahir di Bedford, pada tahun 1926. Fokus studi Coleman dalam sosiologi dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu pendidikan, hubungan antara sosiologi makro dan mikro, dan riset kebijakan. Coleman percaya bahwa pendidikan merupakan salah satu kendaraan yang bisa menghasilkan masyarakat yang adil. Analisis hubungan antara makro dan mikro sosiologi oleh Coleman bersambung hingga wilayah praktis seperti pembuatan kebijakan. Coleman dikenal sebagai teoritis pendidikan yang risetnya berimplikasi langsung pada kebijakan pendidikan.

Jean Baudrillard

Jean Baudrillar lahir di Reims pada 1929. Kontribusi Baudrillard adalah pada argumen konsumsi simbol dan tanda menandai transformasi masyarakat dari modern menuju pasca modern. Baudrillard menilai bahwa masyarakat kontenporer semakin kehilangan makna seiring naiknya simbol sebagai penanda eksistensi. Dalam masyarakat konsumsi, nilai guna suatu objek material telah lenyap, diganti oleh nilai simbol. Perilaku masyarakat dalam membeli barang misalnya, didasarkan pada pertimbangan yang sifatnya simbolik. Simbol-simbol ni berbicara tentang siapa pemiliknya dan dari kelas sosial mana mereka berasal.

Judith Butler

Judith Buttler lahir di Ohio pada 24 Februari 1956. Kontribusi penting Butler adalah studi mengenai gender sebagai performa dan konstruksi sosial. Perilaku sosial menurutnya menentukan gender seseorang. Pemikiran Butler mengenai gender sebagai performa banyak diadobsi oleh aktivis feminis dan pendukung kesamaan hak haum LGBT. Performa gender menurutnya bukan sekedar sebuah perilaku dan tindakan tertentu, namun juga upaya mengokohkan norma yang memproduksi identitas sebagai feminim atau maskulin. Kategori feminim dan maskulin yang masing-masing identik dengan perempuan dan laku-laki, menurutnya hanyalah ilusi natural. Performa gender menentang konsepsi natural tentang femininitas dan maskulinitas.

Jurgen Habermas

Jurgen Habermas lahir di Jerman pada 1929. Kontribusi penting Hebermas pada ilmu sosial adalah pemikirannya mengenai tindakan komunikatif, ruang publik, dan bahasa. Berbeda dengan punggawa teori kritik generasi pertama, Hebermas menekankan aspek positif pada filsafat pencerahan. Studinya mengenai ruang publik menjelaskan proses bangkit dan terpuruknya ruang demokrasi di Eropa dari abad 18 sampai 20. Ruang demokrasi yang diteliti Habermas meliputi salon dan cafe, pusat aktivitas diskusi sosial dan politik kontemporer pada masanya. Surat kabar menjadi ruang diskusi lain yang berkembang. Namun proses Komersialisasi menghancurkan potensi diskursus publik di ruang publik yang objektif dan kritis.

Michel Foucault

Michel Foucault lahir di Perancis pada tahun 1926. Studinya mengenai genealogi ilmu pengetahuan mengungkap bagaimana sistem pengetahuan bertransformasi secara radikal. Sistem pemikiran masyarakat barat dibagi menjadi tiga periode, ayitu era renaisans, era klasik dan era modern. Masing-masing era memiliki epistemologi yang berbeda. Oleh karena itu, cara orang membangun pengetahuan di masing-masing periode berbeda. Foucault juga dikenal sebagai pemikir kunci aliran poststrukturalisme. Klasifikasi pengetahuan menurutnya adalah produk relasi kuasa.

Norbert Elias

Norbert Elias lahir di Breslau pada 22 Juni 1897. Kontribusi Elias pada sosiologi adalah studinya mengenai proses peradaban di Eropa Barat. Proses menuju "beradab" atau "civilizing proccess" yang disebut oleh masyarakat Barat merupakan transformasi tata perikelakuan yang berlangsung sangat lama. Elias mempertanyakan bagaimana pola perilaku dari kelas atas menyebar ke kelas lainnya, sehingga seluruh warga dalam lingkup negara menyebut dirinya sebagai masyarakat beradab. Istilah beradab itu sendiri kemudian menjadi legitimasi superioritas masyarakat Eropa Barat atas masyarakat lainnya.

Pierre Bourdieu

Pierre Bourdieu lahir di Denguin pada 1 Agustus 1930. Beberapa istilah konseptual dicetuskan dan banyak digunakan sampai hari ini diantaranya, habitus, field, modal budaya dan kekerasan simbolik. Salah satu studi Bourdieu yang banyak dirujuk adalah tentang relasi antara selera kultural dan kelas sosial. Selera kultural, menurutnya tidak pernah netral, melainkan menunjukkan preferensi yang menyimbolkan kelas sosial. Kekeuasaan dipertahankan dengan cara mengonsumsi simbol-simbol kultural yang dieksploitasi dari objek material. Dimensi simbolik, menurut Bourdeiu penuh dengan praktik dominasi dan kekuasaan.

Share:

Tokoh Sosiologi Klasik


Berikut adalah tokoh-tokoh sosiologi klasik

 

Alfred Schutz


Alfred Schutz lahir di Vienna pada 13 April 1899. Kontribusi penting Schutz pada sosiologi adalah tentang formula memahami dunia sosial melalui teori yang disebut relevansi. Schutz setuju pada pendapat bahwa memahami dunia sosial dapat dilakukan melalui interpretasi tindakan subjektif individu. Namun menurutnya, penjelasan bahwa makna simbolis menentukan tindakan sosial tidak pernah memuaskan. Teori relevansi dikembangkan untuk menunjukkan bagaimana objek sosial dan natural menghasilkan makna-makna spesifik yang membentuk perbedaan pengalaman subjektif yang temporal.


Auguste Comte


Auguste Comte lahir di Montpellier pada tahun 1798. Comte lahir di keluarga borjuis katolik yang taat. Namun, masa kecilnya penuh dengan kenangan pahir disebabkan oleh kekacauan periode revolusi Perancis. Comte dikenal sebagai bapak positivisme dan juga dianggap sebagai orang pertama yang mencetuskan istilah sosiologi sebagai ilmu pengetahuan modern yang mempelajari aspek-aspek kehidupan manusia. Comte adalah tokoh sosiologi klasik awal.




Emile Durkheim


Emile Durkheim lahir di Espinal, Perancis pada 15 April 1858. Kontribusi Durkheim pada sosiologi terletak pada aspek metodologi untuk menguatkan sosiologi sebagai sebuah disiplin modern yang ilmiah. Dirkheim berpendapat bahwa masyarakat berkembang dari bentuknya yang sederhana, menjadi kompleks, dari 'primitif' ke 'beradab', dari solidaritass organik ke mekanik. Sosiologi yang dikembangkan Durkehim merupakan sosiologi makro di mana gejala-gejala sosial merupakan fakta sosial yang memiliki hukum-hukum sperti hukum alam.



Georgee Herbert Mead


George Herbert Mead lahir di Massachusets, US pada 27 Februari 1863. Kontribusi Mead pada sosiologi adalah pengembangan konsep diri atau "the self" dan relasinya dengan yang lainnya atau "the other". Masyarakat, menurut Mead, memiliki relasi yang dinamis dan saling tergantung dengan diri. Relasi antara masyarakat dan diri ini menciptakan gestur dan simbol yang dipertahankan terus-menerus dalam relasi sosial. Pikiran, intelek, kesadaran atau "the mind" merupakan kemampuan untuk berperan menjadi "yang lain" melalui relasi ini.



George Simmel


George Simmel lahir di Berlin pada 1 Maret 1858. Menurut Simmel, masyarakat sebagai konstruksi abstrak proses kategorisasi. Kehidupan sosial penuh dengan kategorisasi, seperti gender, ras, kelas, agama, dan sebagainya. Upaya manusia itu sendiri dalam menciptakan kategorisasi berimplikasi pada kenyataan bahwa dunia sosial itu ada. Kontribusi penting Simmel pada sosiologi adalah sebuah konsep yang ia sebut "form" atau bentuk. Sosiologi menurutnya adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana adanya berbagai macam pertukaran, konflik, subordinasi dan perghargaan. Sosiologi yang dikembangkan oleh Simmel mendapat label sosiologi formal.

Harriet Martineau


Hariet Martineau ladir di Norwich pada 12 Juni tahun 1802. Martin merupakan salah satu orang yang menerjemahkan karya besar Auguste Comte dari bahasa Perancis ke bahasa Inggris. Fokus sosiologi Martin adalah pada prinsip-prinsip moral dan nilai masyarakat dalam kaitannya dengan struktur institusional, relasi sosial, dan pola perilaku yang tampak secara empiris. Studi soiologi komprehensif Martin dilakukan selama kunjungannya di Amerika, dimana Martin menginvestigasi hubungan nilai dan moral masyarakat amerika dengan struktur institusional negara tersebut.


Herbert Spencer


Herbert Spencer lahir di Inggris pada tahun 1820. Spencer dikenal sebagai pencetus Darwinisme sosial karena mengadopsi teori darwin untuk menganalisis perkembangan masyarakat. Menurut Spencer, ada suatu hukum tertentu yang mengatur dunia sosial sehingga membuat orang-orang khususnya para pembuat kebijakan begitu yakin atas kebijakan-kekbijakan yang diambil. Mereka yang berpendapat bahwa hukum sosiologi tidak seperti hukum ilmu alam, menurutnya gagal mengenali bahwa banyak pengetahuan alam tidak bisa dijelaskan secara matematis juga.


Karl Marx


Karl Marx lahir di Trier pada tahun 1818. Marx banyak terinspirasi dari Hegel tentang dialektika sejarah. Doktrin mengenai materialisme sejarah banyak dituangkan dalam bukunya berjudul 'The German Ideologi', namun salah satu buku yang paling berpengaruh secara politik adalah 'The Communist Manifesto'. Dalam buku yang terakhir disebutkan, Marx mengintegrasikan pemikirannya mengenai ekonomi politik, analisis kelas dan organisasi sosial. Bersama sahabatnya Fredirick Engels, Marx mencetuskan teori tentang eksploitasi dalam melihat hubungan sosial antara dua kelas yang saling bertentangan.


Max Weber


Max Webber lahir di Erfurt, Jerman pada tahun 1864. Salah satu kintribusi Weber pada sosiologi adalah formula menginterpretasi tindakan sosial untuk memahami dunia sosial. Menurut Weber, adopsi metodologi ilmu alam untuk memahami ilmu sosial akan selalu gagal. Ilmu sosial memiliki logikanya sendiri yang berbeda dengan ilmu alam. Logika ilmu sosial adalah logika subjektif, dimana unsur subjektivitas selalu melekat pada manusia sebagai subjek dari realitas sosial itu sendiri. Weber mengusulkan sebuah metjode yang bernama Verstehen, atau pemahaman interpretatif terhadap tindakan sosial untuk memagami kehidupan sosial. Kontribusi lain yang juga berpengaruh besar adalah idenya tentang birokrasi. Birokrasi modern menurut Weber merupakan bentuk rasionalisasi dalam skema tipe ideal.

Robert K. Merton


Robert K. Merton lahir di Philadelpia pada 4 Juli 1910. Kontribusinya pada sosiologi adalah menciptakan spesialisasi pada studi mengenai penyimpangan sosial sebagai bagian dari fungsi sistem sosial. Meski terpengaruh oleh teori struktural fungsional yang berkembang sebelumnya, teori fungsionalisme Merton tidak dogmatis. Fungsionalisme menurut Merton merupakan praktik interpretasi data dengan cara menyedeskripsikan konsekuensinya pada struktur sosial yang lebih luas. Merton tidak hanya fokus pada aspek fungsi struktur sosial namun juga aspek disfungsi yang juga membuat struktur sosial tetap berjalan.


Sigmund Freud


Sigmund Freud lahir di Freiberg, Prussia yang saat ini menjadi bangian dari republik Ceko, pada 1856. Dikenal sebagai pendiri psiskoanalisis. Menurud Freud, masyarakat seperti psikis, memiliki struktur "internal". Kelompok sosial pada mulanya dilihat sebagai suatu bentuk cinta yang merefleksikan rasa hormat pada pemimpun. Kemudian, kelompok sosial membentuk suatu relasi konflik antara benci dan cinta. Masyarakat terbentuk dari hasrat seksual yang kompleks, diperkuat oleh dorongan super ego sehingga terorganisir sedemikian rupa menjadi apa yang disebut sebagai peradaban.


Talcott Parsons


Talcott Parsons lahir di Colorado pada tahun 1902. Kontribusi penting Parsons pada sosiologi adalah pengembangan teori tindakan sosial dalam kerangka teori struktural fungsional. Menurut Parsons, individu harus masuk ke dalam sistem nilai kultural yang terdiri dari ekspektasi nilai-nilai bersama. Dengan demikian, tindakan individu dapat diregulasikan dan masyarakat bekerja dalam sebuah sistem yang berfungsi. Parson melihat pentingnya mengolaborasi sebuah teori yang mengintegrasikan tindakan sosial yang dilakukan individu dalam sistem sosial yang lebih besar. Parsons menjadi salah satu tokoh sosiologi klasik terbesar abad 20.


W. E. B. Du Bois


Du Bois lahir di Massachusets pada 23 Februaru 1868. Kontribusi utamanya pada sosiologi adalah studinya tentang problem ras dan hubungannya dengan kesenjangan sosial. Di sosiologi, Du Bois dikenal sebagai sosiolog berkulit hitam pertama sekaligus orang pertama yang melakukan survey ekstensif terhadap masyarakat Amerika berdasarkan warna kulit. Kaum kulit hitam di Amerjika menempati kelas soisla bawah dan mengalami diskriminasi di banyak aspek. Du Bois menginvestigasi unsur ras dalam kesenjangan sosial masyarakat Amerika. Permasalahan sosial yang berhubungan dengan relasi ras tetap menjadi persoalan serius sampai hari ini. Du Bois melihat persoalan warna kulis sebagai masalah utama abad 20. Du Bois menjadi salah satu tokoh soiologi klasik terpenting yang mengenalkan kajian tentang ras.
 

Share:

Konsep Geografi Keterkaitan Ruang


     Ruang merupakan tempat terjadinya berbagai fenomena geosfer, baik fenomena fisik maupun sosial. Dalam konteks keruangan, terjadi interaksi sebab akibat antardaerah yang disebut konsep keterkaitan ruang. Konsep keterkaitan ruang terjadi di daerah yang berdekatan. Ada yang memberi dampak dan terdampak. Sebagai contoh, lalu lintas di sekitar Jakarta pada waktu tertentu macet disebabkan oleh pekerja penglaju yang berasal dari daerah sekitar Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.
Share:

Konsep Geografi Diferensiasi Area

 

     Fenomena di permukaan Bumi secara tidak langsung mengalami persebaran. Konsep diferensiasi area membandingkan persebaran fenomena untuk menunjukkan antara satu daerah dengan daerah lain. Perbedaan fisik dapat dilihat dari tingkat fenomena atmosfer seperti aurora. Perbedaan kondisi fisik dapat menyebabkan perbedaan kondisi sosial masyarakat. Sebagai contoh, fenomena aurora hanya dapat terjadi di wilayah sekitar kutub dan wilayah dekat ekuator.

<-- Kembali ke materi sebelumnya

Share:

Konsep Geografi Interaksi dan Interpendensi


     Setiap daerah di permukaan Bumi memiliki potensi dan sumberdaya alam berbeda-beda bergantung dari letak, topografi, ketinggian dan lain sebagainya. Selain itu, suatu daerah tidak akan dapat memenuhi segala kebutuhan penduduknya yang beragam. Sebagai contoh, penduduk perkotaan akan mendatangkan hasil pertanian untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dari desa dan desa akan mendatangkan hasil industri dari kota.

     Fenomena saling membutuhkan antardaerah tersebut menghasilkan interaksi dan interpendensi. Dalam geografi, interaksi merupakan hubungan geografis antardaerah. Interaksi tersebut semakin lama akan menimbulkan interpendensi atau yang dikenal dengan saling ketergantungan satu sama lain.

<-- Kembali ke materi sebelumnya

Share:

Konsep Geografi Nilai Guna


     Konsep nilai guna melihat kondisi geografis suatu wilayah yang memiliki manfaat untuk kehidupan manusia. Berdasarkan topografinya, wilayah memiliki guna seperti dataran rendah untuk pertanian, dataran tinggi untuk perkebunan, serta gunung dan pantai untuk pariwisata.


     Penerapan konsep nilai guna dalam bidan pariwisata bersifat relatif tergantung pada tujuan pemanfaatannya. Sebagai Contoh, arum jeram tidak istimewa bagi masyarakat sekitar aliran sungai berarus deras. Akan tetapi, bagi masyarakat daerah lain, jeram memiliki nilai guna tinggi. Kondisi demikian menjadikan Jeram sebagai tambahan nilai guna yang bisa dimanfaatkan sebagai pariwisata.


<-- Kembali ke materi sebelumnya

Share:

Popular Posts

Followers

Program

Sitemap

Blog Archive