Asal Usul Pulau Si Kantan (Part 1)

Dahulu kala, ada seorang janda miskin yang tinggal bersama anaknya bernama Si Kantan. Ia adalah seorang pemuda yang tampan dan rajin. Sehari-hari, si Kantan bekerja membantu ibunya mencari kayu bakar di hutan.

Suatu malam, sang ibu bermimpi didatangi seorang kakek yang menyuruhnya pergi ke dalam hutan dan menggali di sebuah tempat. Sang ibu merasa aneh dengan mimpinya, ia pun menceritakan mimpinya itu kepada anaknya.


Gambar 1.1

"Mungkin pesan kakek itu sebuah petunjuk, Bu. Sebaiknya kita coba melakukan apa yang disuruhnya," ujar si Kantan pada ibunya.

Kemudian, Ibu dan anak itu pergi ke dalam hutan. Di tempat yang telah ditunjukkan dalam mimpi itu, mereka menggali dengan menggunakan linggis. Setelah agak lama menggali, si Kantan mendapati sebuah benda yang dibungkus kain putih lusuh. Ternyata, benda tersebut adalah tongkat emas yang dihiasi deretan permata.

"Lihat, Bu! Benda ini sangat berharga. Lebih baik kita bawa pulang saja," seru si Kantan.

"Iya, Nak. Semoga ini petunjuk dari Yang Maha Kuasa agar kehidupan kita lebih baik lagi," sahut ibunya.

"
Gambar 1.2

Sesampainya di rumah, ibunya menyarankan si Kantan untuk menjual tongkat tersebut dan hasilnya digunakan untuk memperbaiki kehidupan mereka.

"Daerah kita ini daerah miskin, siapa yang mampu membeli benda berharga ini, Bu?" ujar si Kantan.

"Kau benar, Nak. Pergilah ke pulau lain untuk menjualnya" kata sang ibu.

Si Kantan pun setuju. Dengan berat hati ia meninggalkan ibunya yang sudah tua itu.

"Kembalilah segera setelah kau berhasil menjualnya, Nak." pesan ibunya.

Si Kantan mengayuh sebuah tongkang menyusuri Sungai Barumun menuju daerah Malaka. Sesampainya di sana, tidak ada seorang pun saudagar yang sanggup membeli tongkat berharga tersebut.

Seorang saudagar menyarankannya untuk menjual tongkat tersebut kepada raja. Si Kantan pun pergi menghadap raja untuk menawarkan benda yang dibawanya.

Raja sangat terkesan dengan tongkat emas bertahtakan permata itu. "Benda ini sungguh indah. Aku ingin sekali memilikinya. Namun, aku tidak akan membelinya dengan uang. Sebagai gantinya bagaimana jika kau tinggal di sini dan kunikahkan dengan putriku?"


Share:

Cabang Batang Tenggorokan (Bronkus)

Cabang Batang Tenggorokan (Bronkus)

Batang tenggorokan bercabang dua di bagian bawah. Masing-masing lubang menuju ke paru-paru kanan dan kiri. Cabang batang tenggorokan (bronkus) tersusun atas tulang-tulang rawan yang berbentuk cincin. Bronkus berfungsi sebagai tempat lalu lintas udara pernapasan.


Gambar 1.1

Anak Cabang Batang Tenggorokan

Cabang batang tenggorokan bercabang dua dan tiga sesuai dengan jumlah gelambir (lobus) paru-paru. Cabang tenggorokan yang menuju paru-paru kiri bercabang dua.

Masing-masing percabangan ini bercabang lagi menjadi saluran-saluran kecil yang disebut bronkiolus. Percabangan ini berakhir sebagai gelembung-gelembung yang sangat kecil.


Share:

Batang Tenggorokan

Di belakang rongga hidung terdapat saluran yang disebut batang tenggorokan (trakea). Batang tenggorokan tersusun atas tulang-tulang rawan yang berbentuk cincin. Batang tenggorokan berguna sebagai tempat lewatnya udara.

Di pangkal batang tenggorokan terdapat katup yang mengatur proses membuka dan menutupnya saluran pernapasan. Batang tenggorokan merupakan saluran pernapasan yang terletak di depan saluran makanan (kerongkongan). 

Jika kita sedang berbicara, maka katup akan turun dan menutupi saluran makanan. Jika kita sedang menelan makanan, maka katup akan terangkat sehingga saluran makanan terbuka, sedangkan saluran udara tertutup.


Gambar 1.1

Keterangan:
  1. Hidung
  2. Mulut
  3. Kerongkongan (jalan masuk makanan kedalam lambung)
  4. Tenggorokan (jalan masuk udara ke paru-paru)
  5. Langit-langit
  6. Katup tenggorokan membuka (udara masuk ke tenggorokan)
  7. Katup tenggorokan menutup (makanan masuk ke kerongkongan)
Jika ada debu atau kotoran yang masuk ke dalam batang tenggorokan, maka dinding batang tenggorokan akan saling bergesekan. Selanjutnya, terjadi hembusan udara yang kuat untuk mengeluarkan debu atau kotoran tadi. Keadaan ini dinamakan batuk.


Share:

Pangkal Tenggorokan (laring)

Pangkal tenggorokan (laring) terdiri atas katup pangkal tenggorokan (epiglotis) dan beberapa tulang rawan yang membentuk jakun. Pada pangkal tenggorokan terdapat pita suara. Untuk pria, pita suara lebih besar daripada wanita.


Gambar 1.1
Keterangan:
  1. Tulang lidah
  2. Katup tulang rawan
  3. Perisai tulang rawan
  4. Piala tulang rawan
  5. Gelang tulang rawan
  6. Trakea (batang tenggorokan)



Share:

Hidung

Hidung memiliki rongga yang disekat oleh tulang lempengan tengah. Tulang lunak ini memisahkan rongga hidung menjadi dua bagian, yaitu rongga hidung sebelah kanan dan rongga hidung sebelah kiri.


Gambar 1.1

Keterangan:
  1. Rongga-rongga
  2. Selaput lendir pembau
  3. Lubang hidung
  4. Anak tekak
  5. Langit-langit
  6. Hulu tenggorokan
  7. Katup pangkal tenggorokan
Ciri-ciri hidung:
  • Hidung mempunyai rambut hidung dan selaput lendir, fungsinya menyaring debu dan kotoran dalam udara yang terhirup.

  • Hidung mengatur suhu udara yang masuk.
    Suhu tubuh yang normal berkisar 36-37°C. Jika udara yang masuk suhunya lebih rendah, maka hidung akan melepaskan panas dari dalam tubuh agar udara tersebut menjadi hangat.

  • Hidung mengatur kelembapan udara yang masuk.
    Jika udara yang masuk terlalu kering, maka dinding lubang hidung akan menambahkan udara yang dihirup dengan uap air cadangan. Sebaliknya, jika udara yang masuk terlalu lembap, maka hidung akan menyerap kelebihan uap air yang terkandung dalam udara tersebut.
Share:

Alat-Alat Pernapasan

Pada manusia, alat pernapasan terdiri atas:


Gambar 1.1

Keterangan:
  1. Lubang hidung
  2. Epiglotis
  3. Pita suara
  4. Trakea
  5. Bronkus
  6. Bronkiola
  7. Alveolus
  8. Jantung
  9. Pleura
  10. Diafragma
  11. Rusuk
  12. Otot-otot rusuk
Share:

Sistem Pernapasan pada Manusia

Manusia bernapas dengan cara menghirup udara dan menghembuskannya kembali. Gas yang terdapat di udara bermacam-macam, antara lain:

N2 (nitrogen), O2 (oksigen), CO2 (karbondioksida), dan H2O (uap air).


Gambar 1.1 

Alat pernapasan kita hanya menghirup gas yang diperlukan saja, yaitu oksigen. Oksigen sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup karena digunakan untuk proses pembakaran sari-sari makanan.

Proses pembakaran sari-sari makanan bertujuan untuk menghasilkan energi. Reaksi pembakaran zat makanan adalah:

Zat makanan + Oksigen --> Karbondioksida + Air + Tenaga



Share:

Popular Posts

Followers

Program

Labels

Sitemap

Blog Archive