APAKAH SEMUA MANUSIA TERLAHIR CERDAS?

 


Pernahkah kalian melihat bocah umur 12 tahun yang saat ini duduk di bangku kuliah?

Atau siswa SD yang menguasai berbagai bahasa dengan sangat lancar?

Menurut kalian apakah mereka terlahir dengan talenta yang ajaib, sehingga bisa langsung menjadi manusia cerdas seperti itu?

Tentu saja jawabannya adalah TIDAK.

Lantas apa yang membuat sebagian orang terlihat cerdas, sedangkan sebagian lainnya biasa-biasa saja? atau bahkan banyak yang menyebutnya bodoh karena gagal naik kelas atau ujian?

Tahukah kamu, bahwa orang-orang cerdas melakukan kebiasaan dan tindakan yang berbeda dengan mereka yang biasa-biasa saja.

Contohnya adalah ketika si Cerdas disetiap harinya menyempatkan untuk membaca buku beberapa halaman, sedangkan si Biasa lebih memilih untuk tidur-tiduran saja.

Jadi, kira-kira kondisi, kebiasaan, dan sistem apa saja yang mampu melahirkan orang-orang cerdas?

  1. Suka Membaca
    Dengan membaca, seseorang akan memiliki kemampuan, wawasan, pengetahuan, dan kepandaian yang akan meningkat dengan cepat.

  2. Membangun Lingkaran yang Tepat.
    Jika ingin menjadi cerdas, memiliki visi yang jelas, dan berwawasan tinggi, maka carilah lingkaran dengan ritme yang sama. Ketika kita memiliki lingkaran yang rajin, maka kita akan merasa malu jika hanya bermalas-malasan.

  3. Tidak Takut Membuat Kesalahan
    Mencoba melakukan sesuatu merupakan suatu tindakan untuk memastikan apakah wawasan dan pengetahuan yang kita miliki sudah cukup. Ingatkah kamu bahwa Thomas Alva Edison sudah berkali-kali gagal dalam menciptakan semua penemuannya?

  4. Bekerja Keras
    Orang cerdas tidak akan berpuas diri. Mereka akan selalu ingin belajar dan meningkatkan kualitas diri

Share:

Pembangunan Candi

      Pembangunan candi menjadi salah satu hal yang kontroversi diantara para ahli arkeolog karena alat yang digunakan untuk membangun atau  membuat candi belum ditemukan. Teknik pembangunan candi disesuaikan dengan bahan bangunan dari candi tersebut. Apabila candi terbuat dari batu, maka penyusunannya akan dibuat mengunci antara batu satu dan yang lainnya sedangkan untuk candi yang terbuat dari batu bata, maka akan ada pencampuran air pata batu bata agar saling melekat. Terdapat 6 pembagian kerja dalam pembangunan candi diantaranya adalah

Gambar 1.1 Pembangunan Candi

  1. Yajamana: Orang yang mendanai pembangunan candi
  2. Acharya: Pendeta yang memimpin upacara pembangunan candi
  3. Sthapati: Arsitek yang dipilih oleh Acharya
  4. Sutrhagin: Orang yang menetapkan tanah yang akan dibuat untuk pembangunan candi
  5. Taksaka: Bertugas menghias candi serta membuat relief dan arca
  6. Vardhakin: Pekerja kasar yang bertugas memecah batu, mengangkat serta memindahkan

Share:

Latar Belakang Pembangunan Candi

     Pembangunan candi umumnya dilatar belakangi untuk penyembagan dewa sereta memuliakan orang yang sudah meninggal atau dengan kata lain di dharmakan. Sebenarnya orang yang di dharmakan di ajaran Hindu dan Buddha adalah orang-orang yang memiliki kasta bangsawan di suatu masyarakat seperti raja, agamawan dan lain-lain.
Gambar 1.1 Candi Prambanan, Klaten, Jawa Tengah

     Konsep dalam Hindu tidak mengenal penguburan mayat namun dengan cara membakar mayat dan kemudian melarung atau menghanyutkan abu jenazah ke laut, hal ini menggambarkan bahwa seseorang tersebut sudah berpisah dengan duniawi dan kembali ke kehidupan sebelumnya. Pendirian candi dilakukan setelah beberapa acara yang dilaksanakan. Dalam agama Buddha, candi digunakan sebagai tempat pemujaan, dan abu jenazah diletakkan di stupa.

     Pembagnunan candi memiliki proses serta tahapan untuk membangunnya, diantaranya adalah diawli dengan milih sima atau tanah yang bebas pajak dalam membangun candi tersebut. Penetapan sima biasanya tertera dalam prasasti. Candi memiliki arsitektur yang jauh lebih rumit dari bagnunan-bangunan kolonial maupun masa kini. Hal tersebut dikarenakan dalam pembangunan canti harus memiliki konsep sebagai berikut
  • Candi merupakan tiruan dari sebuah gunung sehingga banyak ornamen yang menggambarkan tumbuhan dan hewan
  • Candi harus memiliki geometri suci disebut mandalah
  • Candi merupakan simbol dari rahim Grbaghra
  • Candi adalah pusat dari kegiatan peziarah
  • Candi merupakan penggambaran surga
  • Cand merupakan penghubung atau perantara surga dengan bumi
Share:

Candi

     Candi merupakan singkatan dari kata "Candika" yang merupakan nama lain dari dewi durga atau dewi kematian. Candi sendiri bisa diartikan sebagai tempat ritual ibadah, pemujaan dewa-dewi, penghormatan leluhur ataupun memuliakan sang Buddha. Akan tetapi, istilah 'candi' tidak hanya digunakan oleh masyarakat untuk menyebut tempat ibadah saja, banyak situs-situs purbakala non religius dari masa Hindu-Buddha Indonwsia klasik, baik sebagai istana (kraton), pemandian (petirtaan), gapura, dan sebagainya, juga disebut dengan istilah candi.
Gambar 1. Candi
     Menurut Bosch keunikan candi di Indonesia lebih ke sisi seni dari sebuah candi itu sendiri, baik dari ornamen maupun bentuk candi yang beragam. Ragam bentuk candi yang ada di Indonesia merupakan salah satu bukti bahwa pada saat pembangunan terdapat ahli arsitek yang merancang pembangunan candi di Indonesia.

--> Susunan candi
--> Hiasan-hiasan candi
--> Struktur Candi Hindu
--> Penyusunan Candi
--> Bentuk Gerbang pada Candi
--> Tata Letak Candi
--> Lokasi Membangun Candi
--> Jenis-Jenis Candi
--> Fungsi Candi
--> Bahan Pembuat Candi
--> Relief Candi
--> Proses Pemugaran Candi
--> Perawatan Candi
--> Persebaran Candi

Share:

BUKU BAHASA INDONESIA KELAS 9 SMP


 

DAFTAR ISI (download) 

  1. Bab 1 Laporan Hasil Percobaan

  2. Bab 2 Pidato Persuasif

  3. Bab 3 Cerita Pendek

  4. Bab 4 Tanggapan dengan Santun

  5. Bab 5 Teks Diskusi

  6. Bab 6 Cerita Inspiratif
Share:

BUKU 9 SMP

 


  1. Bahasa Indonesia

  2. Bahasa Inggris

  3. IPA

  4. IPS

  5. Matematika

  6. PAI

  7. PJOK

  8. PKN

  9. Prakarya

  10. Seni Budaya
Share:

Situs Candi Watu Genuk Ke-9, Boyolali

     Baru-baru ini ditemukan beberapa puing batuan yang diduga merupakan Candi Watu Genuk yang ke-9. Puing tersebut ditemukan di Dukuh Watu Genuk, Desa Krigilan, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali. Puing tersebut dilakukan dengan cara melakukan penggalian yang dilakukan oleh Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Jawa Tengah.
Gambar 1. Penelitian Candi Watu Genuk, Boyolali

     Pada penggalian yang kurang lebih dilakukan selama tiga hari yang juga merupakan lanjutan penggalian dari tahap satu pada 2016 lalu ditemukan beberapa bentuk puing yang menunjukkan keberadaan candi. Puing tersebut diantaranya adalah Lingga dan Yoni yang di kelilingi oleh struktur candi serta di beberapa meter sebelah barat ditemukannya lingga dan yoni tersebut terdapat patung Nandi.

     Menurut Sumastopo yang merupakan tokoh hindu Boyolali, mengungkapkan bahwa situs Candi Watu Genuk merupakan peninggalan tempat peribadahan umat Hindu karena dari struktur yang ditemukan mirip dengan tempat peribadahan umat Hindu.

Share:

Popular Posts

Followers

Program

Sitemap

Blog Archive