Pembangunan Candi

      Pembangunan candi menjadi salah satu hal yang kontroversi diantara para ahli arkeolog karena alat yang digunakan untuk membangun atau  membuat candi belum ditemukan. Teknik pembangunan candi disesuaikan dengan bahan bangunan dari candi tersebut. Apabila candi terbuat dari batu, maka penyusunannya akan dibuat mengunci antara batu satu dan yang lainnya sedangkan untuk candi yang terbuat dari batu bata, maka akan ada pencampuran air pata batu bata agar saling melekat. Terdapat 6 pembagian kerja dalam pembangunan candi diantaranya adalah

Gambar 1.1 Pembangunan Candi

  1. Yajamana: Orang yang mendanai pembangunan candi
  2. Acharya: Pendeta yang memimpin upacara pembangunan candi
  3. Sthapati: Arsitek yang dipilih oleh Acharya
  4. Sutrhagin: Orang yang menetapkan tanah yang akan dibuat untuk pembangunan candi
  5. Taksaka: Bertugas menghias candi serta membuat relief dan arca
  6. Vardhakin: Pekerja kasar yang bertugas memecah batu, mengangkat serta memindahkan

Share:

Latar Belakang Pembangunan Candi

     Pembangunan candi umumnya dilatar belakangi untuk penyembagan dewa sereta memuliakan orang yang sudah meninggal atau dengan kata lain di dharmakan. Sebenarnya orang yang di dharmakan di ajaran Hindu dan Buddha adalah orang-orang yang memiliki kasta bangsawan di suatu masyarakat seperti raja, agamawan dan lain-lain.
Gambar 1.1 Candi Prambanan, Klaten, Jawa Tengah

     Konsep dalam Hindu tidak mengenal penguburan mayat namun dengan cara membakar mayat dan kemudian melarung atau menghanyutkan abu jenazah ke laut, hal ini menggambarkan bahwa seseorang tersebut sudah berpisah dengan duniawi dan kembali ke kehidupan sebelumnya. Pendirian candi dilakukan setelah beberapa acara yang dilaksanakan. Dalam agama Buddha, candi digunakan sebagai tempat pemujaan, dan abu jenazah diletakkan di stupa.

     Pembagnunan candi memiliki proses serta tahapan untuk membangunnya, diantaranya adalah diawli dengan milih sima atau tanah yang bebas pajak dalam membangun candi tersebut. Penetapan sima biasanya tertera dalam prasasti. Candi memiliki arsitektur yang jauh lebih rumit dari bagnunan-bangunan kolonial maupun masa kini. Hal tersebut dikarenakan dalam pembangunan canti harus memiliki konsep sebagai berikut
  • Candi merupakan tiruan dari sebuah gunung sehingga banyak ornamen yang menggambarkan tumbuhan dan hewan
  • Candi harus memiliki geometri suci disebut mandalah
  • Candi merupakan simbol dari rahim Grbaghra
  • Candi adalah pusat dari kegiatan peziarah
  • Candi merupakan penggambaran surga
  • Cand merupakan penghubung atau perantara surga dengan bumi
Share:

Candi

     Candi merupakan singkatan dari kata "Candika" yang merupakan nama lain dari dewi durga atau dewi kematian. Candi sendiri bisa diartikan sebagai tempat ritual ibadah, pemujaan dewa-dewi, penghormatan leluhur ataupun memuliakan sang Buddha. Akan tetapi, istilah 'candi' tidak hanya digunakan oleh masyarakat untuk menyebut tempat ibadah saja, banyak situs-situs purbakala non religius dari masa Hindu-Buddha Indonwsia klasik, baik sebagai istana (kraton), pemandian (petirtaan), gapura, dan sebagainya, juga disebut dengan istilah candi.
Gambar 1. Candi
     Menurut Bosch keunikan candi di Indonesia lebih ke sisi seni dari sebuah candi itu sendiri, baik dari ornamen maupun bentuk candi yang beragam. Ragam bentuk candi yang ada di Indonesia merupakan salah satu bukti bahwa pada saat pembangunan terdapat ahli arsitek yang merancang pembangunan candi di Indonesia.

--> Susunan candi
--> Hiasan-hiasan candi
--> Struktur Candi Hindu
--> Penyusunan Candi
--> Bentuk Gerbang pada Candi
--> Tata Letak Candi
--> Lokasi Membangun Candi
--> Jenis-Jenis Candi
--> Fungsi Candi
--> Bahan Pembuat Candi
--> Relief Candi
--> Proses Pemugaran Candi
--> Perawatan Candi
--> Persebaran Candi

Share:

BUKU BAHASA INDONESIA KELAS 9 SMP


 

DAFTAR ISI (download) 

  1. Bab 1 Laporan Hasil Percobaan

  2. Bab 2 Pidato Persuasif

  3. Bab 3 Cerita Pendek

  4. Bab 4 Tanggapan dengan Santun

  5. Bab 5 Teks Diskusi

  6. Bab 6 Cerita Inspiratif
Share:

BUKU 9 SMP

 


  1. Bahasa Indonesia

  2. Bahasa Inggris

  3. IPA

  4. IPS

  5. Matematika

  6. PAI

  7. PJOK

  8. PKN

  9. Prakarya

  10. Seni Budaya
Share:

Situs Candi Watu Genuk Ke-9, Boyolali

     Baru-baru ini ditemukan beberapa puing batuan yang diduga merupakan Candi Watu Genuk yang ke-9. Puing tersebut ditemukan di Dukuh Watu Genuk, Desa Krigilan, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali. Puing tersebut dilakukan dengan cara melakukan penggalian yang dilakukan oleh Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Jawa Tengah.
Gambar 1. Penelitian Candi Watu Genuk, Boyolali

     Pada penggalian yang kurang lebih dilakukan selama tiga hari yang juga merupakan lanjutan penggalian dari tahap satu pada 2016 lalu ditemukan beberapa bentuk puing yang menunjukkan keberadaan candi. Puing tersebut diantaranya adalah Lingga dan Yoni yang di kelilingi oleh struktur candi serta di beberapa meter sebelah barat ditemukannya lingga dan yoni tersebut terdapat patung Nandi.

     Menurut Sumastopo yang merupakan tokoh hindu Boyolali, mengungkapkan bahwa situs Candi Watu Genuk merupakan peninggalan tempat peribadahan umat Hindu karena dari struktur yang ditemukan mirip dengan tempat peribadahan umat Hindu.

Share:

Mengapa Indonesia Tidak Mencetak Uang Sendiri?

 


Mengapa Negara Indonesia tidak mencetak uang sendiri, lalu diedarkan di masyarakat kurang mampu, agar tidak ada lagi penderitaan di negara ini?

Mungkin itu adalah mayoritas pikiran yang ada di benak orang awam seperti kita.

Rasanya sangat menyedihkan ketika kita melihat banyak sekali keluarga di luar sana yang bekerja secara tidak manusiawi agar tercukupi biaya hidupnya, atau lebih tepatnya agar mereka bisa makan, selamat dari rasa lapar di hari tersebut.

Lalu mengapa pemerintah tidak mengambil jalan pintas saja?

Cetak uang, kemudian berikan bantuan kepada mereka.

Tidak harus berupa uang tunai, karena pada hakikatnya hal seperti ini tidaklah mendidik dan membuat orang malas.

Buat apa bekerja? toh mereka akan memberikan kita uang. 

Uang yang sudah dicetak, bisa dialihfungsikan untuk membuat latihan skill bagi masyarakat yang memang kurang beruntung agar kedepannya bisa bekerja.

Apakah kalian tau alasannya?

Yap, jika uang dicetak terlalu banyak, penduduk akan memegang banyak uang, sehingga terjadi inflasi. 

Inflasi adalah kenaikan harga barang dan penurunan mata uang, sehingga uang menjadi kurang berharga.

Perlu diketahui juga bahwa mata uang Rupiah, tidak bisa digunakan secara internasional. Semua negara berbelanja menggunakan dolar Amerika Serikat (AS) secara internasional.

Dolar AS inilah yang bisa dicetak sebanyak-banyaknya. Walaupun begitu, tetap ada ketentuannya ya. Jadi tidak bisa dicetak sembarangan.

Kita perlu tau bahwa segala sesuatu yang tidak memiliki aturan, akan berantakan.

Share:

Popular Posts

Followers

Program

Sitemap

Blog Archive